Sunday, February 14, 2021

Vegetasi dan Analisis Vegetasi

 

   Vegetasi dan Analisis Vegetasi



1.                  Vegetasi

Vegetasi merupakan salah satu macam sumber yang paling erat hubungannya dengan kehidupan manusia dan hewan  di seluruh dunia. Untuk mempertahankan  kondisi kualitas lingkungan hidup manusia, vegetasi atau tumbuhan harus tetap dominan dimana-mana. Mueller- Dombois dan Ellenberg menjelaskan “ Komunitas tumbuhan merupakan indikator dari kedaan linkungan. Komunitas tersebut bereaksi bukan saja terhadap satu faktor lingkungan  yang paling berinteraksi. Komunitas tumbuhan mengintegrasi semua pengaruh dan bereaksi dengan berbagai tekanan perubahan   lingkungan.”[1]

Komunitas tumbuhan merupakan produsen primer dalam berbagai ekosistim yang menetukan keanekaragaman jenis yang dapat hidup didalamnya. Karena itu, pengetahuan dan pengkajian yang rinci tentang strukur dan komposisi tumbuhan suatu daerah sangat penting untuk memahami hubungan antara berbagai tingkat organisasi pada suatu ekosistem.

Ekosistem merupakan satuan fungsi dasar dalam ekologi kerena ekosistim meliputi makhluk hidup dan lingkungan organisasi ( komunitas biotik ) dan linkungan abiotik, masing-masing saling berinteraksi untyuk memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan. Keselarasan dan keserasian alam di bumi ini.[2]

2.                  Analisis Vegetasi

Kegiatan ini merupakan kegiatan  menganalisa tumbuh-tumbuhan dalam suatu lingkungan atau ekosistem meliputi kegiatan menemukan indeks keanekaragaman jenis, indeks simillarity, Nilai penting dari jenis tumbuhan, komposisi jenis dan dominasi suku jenis.

2.1.Indeks Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman jenis dapat dihitung untuk menandai jumlah jenis dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah jenis diantara jumlah total individu dari seluruh jenis yang ada, hubungan dapat dinyatakan sebagai indeks keanekaragaman jenis. Jumlah jenis dalam suatau komunitas adalah penting dari segi ekologi karena keanekaragaman jenis tampaknya bertambah bila komunitas menjadi semakin stabil, akan tetapi bila terjadi gangguan-gangguan linkungan, maka akan terjadi penurunan yang nyata dalam keanekaragaman.[3]

Setiadi dan Tjondronegoro menyatakan “Keanekaragaman jenis tumbuhan dari suatu komunitas dikendalikan oleh faktor lingkungan seperti habitat yang mempunyai potensi untuk mendukung jumlah setiap jenis tumbuhan. Perkembangan tumbuhan di dalam berbagai komunitas pada ekosistem merupakan hasil dari suatu proses suksesi yang berjalan sangat lambat”.[4]

            Komunitas  setiap tempat dapat dianalisis berdasarkan pada perubahan lokasi atau ketinggian tempat di suatu lokasi. Umumnya makin curam suatu tempat, maka makin besar perbedaan antar komunitas yang bersangkutan. Michael menjelaskan bahwa :

“Perbandingan antara jumlah jenis dan total jumlah individu di dalam suatu komunitas dikenal sebagai keanekaragaman jenis atau species diversity. Ini erat hubungannya dengan stabilitas lingkungan yang bersangkutan dan berbeda-beda untyk setiap komunitas. Mengenai keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas adalah sangat penting dalam menetukan kerusakan yang terjadi”[5].

 

            Sebagai komunitas tumbuhan memiliki ciri khas yang dapat diukur dan dipelajari antara lain keanekargaman jenisnya, bentuk pertumbuhan dan strukturnya , dominasi beberapa jenis di dalamnya, kelimpahan relatif dari jenis yang berbeda, hubungan jenis-jenis makanan dan suksesi dari komunitas. Selain itu aspek penting dalam ekologi suatu komunitas yaitu dengan cara mengumpulkan data kualitatif, dan .mengkaji data struktur tegakan komposisi dan tingkat organisasi dari komunitas.[6]

 

2.2.Indeks Simillarity ( Kesamaan )

Indeks kesamaan digunakan untuk membandingkan kesamaan jenis yang ditemukan suatu musim dengan musim yang lain. [7] Indeks-indeks  kualitatif sering kali gagal memperlibatkan keberadaan suatu asosiasi bilamana sedikit sampel yang mengandung sejumlah besar dua jenis yang hadir bersamaan, dan sejumlah besar sampel dimana hanya satu diantara dua jenis yang hadir. Dalam kasus yang ekstrim ini suatu indeks yang didasarkan pada total kedua jenis yang hadir bersamaan sebagai suatu proporsi dari jumlah total individu.[8]

 

2.3.Nilai Penting ( NP )

Menurut Krebs “Nilai dai kerapatan relative, dominasi relative, dan frekwensi relative dijumlahkan untuk memperoleh nilai penting tiap-tiap jenis.[9] Nilai penting tersebut ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

 

NP=KR + FR + DR

Keterangan :

NP   = Nilai Penting

KR  = Kerapatan relative

FR   = Frekwensi relative

DR  = Dominasi Relatif.[10]

            Agar nilai penting dapat ditafsirkan maknanya maka nilai tersebut perlu diklasifikasikan atas tiga kelompaok yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dalam perhitungan ini digunakan rumus :

NT    + NTR

3

 


NP =

Keterangan :

NP  = Nilai Penting

NT  = Nilai penting Tertinggi

NTR= Nilai Penting Terendah[11]



         [1] Muller-Dombois dan Ellenberg, Aims and Methode…Hal:280

 

          [2] Odum, E.P. Dasar-Dasar….hal. 43

 

[3] Michael.P, Metode Ekologi untuk Penyelidikan…Hal:244

 

[4] Setiadi dan P.D. Tjondronegoro, Dasar-dasar Ekologi,.( Bogor: IPB. 2009) Hal:80

 

[5] Michael.P, Metode Ekologi untuk Penyelidikan…Hal:250

 

[6] Setiadi dan P.D. Tjondronegoro, Dasar-dasar …Hal:85

 

[7] Heddy.S, Biologi Pertanian,.( jakarta: CV. Rajawal,2005),Hal:16

[8] Michael.P, Metode Ekologi untuk Penyelidikan…Hal:255-276

 

            [9] Kreb, CJ, Ecology: The Experiment Analysis of Distribution and Abudance.(New York: Haper & Row Publisher, 1978) Hal:389

 

           [10] Cox. GW: Laboratory Manual of General …Hal:37

      [11] Djufri. Penentuan Pola Distibusi , Asosiasi Dan Interaksi…, hal. 3

 

No comments:

Post a Comment