Vegetasi dan Analisis Vegetasi
1. Vegetasi
Vegetasi merupakan salah satu macam sumber yang paling
erat hubungannya dengan kehidupan manusia dan hewan di seluruh dunia. Untuk mempertahankan kondisi kualitas lingkungan hidup manusia,
vegetasi atau tumbuhan harus tetap dominan dimana-mana. Mueller- Dombois dan
Ellenberg menjelaskan “ Komunitas tumbuhan merupakan indikator dari kedaan
linkungan. Komunitas tersebut bereaksi bukan saja terhadap satu faktor
lingkungan yang paling berinteraksi.
Komunitas tumbuhan mengintegrasi semua pengaruh dan bereaksi dengan berbagai
tekanan perubahan lingkungan.”[1]
Komunitas tumbuhan merupakan produsen primer dalam
berbagai ekosistim yang menetukan keanekaragaman jenis yang dapat hidup
didalamnya. Karena itu, pengetahuan dan pengkajian yang rinci tentang strukur
dan komposisi tumbuhan suatu daerah sangat penting untuk memahami hubungan
antara berbagai tingkat organisasi pada suatu ekosistem.
Ekosistem merupakan satuan fungsi dasar dalam ekologi kerena ekosistim meliputi makhluk hidup dan lingkungan organisasi ( komunitas biotik ) dan linkungan abiotik, masing-masing saling berinteraksi untyuk memelihara kehidupan sehingga terjadi keseimbangan. Keselarasan dan keserasian alam di bumi ini.[2]
2. Analisis Vegetasi
Kegiatan ini merupakan kegiatan menganalisa tumbuh-tumbuhan dalam suatu lingkungan atau ekosistem meliputi kegiatan menemukan indeks keanekaragaman jenis, indeks simillarity, Nilai penting dari jenis tumbuhan, komposisi jenis dan dominasi suku jenis.
2.1.Indeks Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis dapat dihitung untuk menandai
jumlah jenis dalam suatu daerah tertentu atau sebagai jumlah jenis diantara
jumlah total individu dari seluruh jenis yang ada, hubungan dapat dinyatakan
sebagai indeks keanekaragaman jenis. Jumlah jenis dalam suatau komunitas adalah
penting dari segi ekologi karena keanekaragaman jenis tampaknya bertambah bila
komunitas menjadi semakin stabil, akan tetapi bila terjadi gangguan-gangguan
linkungan, maka akan terjadi penurunan yang nyata dalam keanekaragaman.[3]
Setiadi dan Tjondronegoro menyatakan “Keanekaragaman
jenis tumbuhan dari suatu komunitas dikendalikan oleh faktor lingkungan seperti
habitat yang mempunyai potensi untuk mendukung jumlah setiap jenis tumbuhan.
Perkembangan tumbuhan di dalam berbagai komunitas pada ekosistem merupakan
hasil dari suatu proses suksesi yang berjalan sangat lambat”.[4]
Komunitas setiap tempat dapat dianalisis berdasarkan
pada perubahan lokasi atau ketinggian tempat di suatu lokasi. Umumnya makin
curam suatu tempat, maka makin besar perbedaan antar komunitas yang bersangkutan.
Michael menjelaskan bahwa :
“Perbandingan
antara jumlah jenis dan total jumlah individu di dalam suatu komunitas dikenal
sebagai keanekaragaman jenis atau species diversity. Ini erat hubungannya
dengan stabilitas lingkungan yang bersangkutan dan berbeda-beda untyk setiap
komunitas. Mengenai keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas adalah sangat
penting dalam menetukan kerusakan yang terjadi”[5].
Sebagai komunitas tumbuhan memiliki
ciri khas yang dapat diukur dan dipelajari antara lain keanekargaman jenisnya,
bentuk pertumbuhan dan strukturnya , dominasi beberapa jenis di dalamnya,
kelimpahan relatif dari jenis yang berbeda, hubungan jenis-jenis makanan dan
suksesi dari komunitas. Selain itu aspek penting dalam ekologi suatu komunitas
yaitu dengan cara mengumpulkan data kualitatif, dan .mengkaji data struktur
tegakan komposisi dan tingkat organisasi dari komunitas.[6]
2.2.Indeks Simillarity ( Kesamaan )
Indeks kesamaan digunakan untuk membandingkan kesamaan
jenis yang ditemukan suatu musim dengan musim yang lain. [7]
Indeks-indeks kualitatif sering kali
gagal memperlibatkan keberadaan suatu asosiasi bilamana sedikit sampel yang
mengandung sejumlah besar dua jenis yang hadir bersamaan, dan sejumlah besar
sampel dimana hanya satu diantara dua jenis yang hadir. Dalam kasus yang
ekstrim ini suatu indeks yang didasarkan pada total kedua jenis yang hadir
bersamaan sebagai suatu proporsi dari jumlah total individu.[8]
2.3.Nilai Penting ( NP )
Menurut Krebs “Nilai dai kerapatan relative, dominasi
relative, dan frekwensi relative dijumlahkan untuk memperoleh nilai penting
tiap-tiap jenis.[9] Nilai
penting tersebut ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
NP=KR + FR + DR
Keterangan
:
NP = Nilai Penting
KR = Kerapatan relative
FR = Frekwensi relative
DR = Dominasi Relatif.[10]
Agar nilai penting dapat ditafsirkan
maknanya maka nilai tersebut perlu diklasifikasikan atas tiga kelompaok yaitu
tinggi, sedang dan rendah. Dalam perhitungan ini digunakan rumus :
NT + NTR 3
NP =
Keterangan :
NP = Nilai Penting
NT = Nilai penting Tertinggi
NTR= Nilai
Penting Terendah[11]
No comments:
Post a Comment