Sunday, February 14, 2021

Tehnik Pembelajaran Belajar Kreatif

 

Tehnik Pembelajaran  Belajar Kreatif



Penerapan belajar kreatif dapat diwujudkan dengan mengaplikasikanya pada siswa didalam kelas dengan beberapa teknik pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran kreatif. Teknik pembelajaran tersebut dapat diciptakan oleh guru didalam kelas, atau memang menggunakan teknik pembelajaran yang telah ada. Adapun teknik pembelajaran tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

 

1.      Picture And Picture

Langkah-langkahnya adalah:

a.          Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b.         Menyajikan materi sebagai pengantar

c.          Guru menunjukkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi

d.         Guru menunjuk siswa secara bergantian mengurutkan gambar menjadi urutan logis

e.          Guru menanyakan dasar pemikiran urutan gambar tersebut

f.          Dari alasan urutan gambar guru memulai menanamkan konsep sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai

g.         Kesimpulan/rangkuman

 

2.      Mind Mapping

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa

c.    Membentuk kelompok

d.   Setiap kelompok menginventarisasi alternatif jawaban hasil diskusi

e.    Setiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan guru mencatat di papan tulis serta mengelompokkan sesuai kebutuhan guru

f.     Data data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi bandingan sesuai konsep yang disediakan guru

 

3.      Make- a Match

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a.         Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep atau topik yang sesuai untuk sesi riviu, sebaliknya satu kartu soal dan bagian lainnya kartu jawaban

b.        Setiap siswa mendapat satu lembar kartu

c.         Setiap siswa memikirkan jawaban/soal kartu yang dipegang

d.        Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal-jawaban)

e.         Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin

f.         Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya

g.        Demikian seterusnya

h.        Kesimpulan/penutup

4.      Snowball Throwing

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a.       Guru menyampaikan materi yang akan disajikan

b.      Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil wakil kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi

c.       Wakil kelompok kembali ke kelompoknya, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru

d.      Masing-masing siswa diberikan satu le4mbar kertas kerja untuk menuliskan satu pertanyaan apa saja menyangkut materi yang sudah dijelaskan oleh guru

e.       Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari siswa ke siswa yang lain

f.       Setelah siswa dapat satu bola/satu pertanyaan diberikan kesempatan pada siswa untuk menjawab pertanyaan tertulis dalam bola kertas secara bergantian

g.      Penutup

 

5.      Course Review Horay

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a.       Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai

b.      Guru mendemonstrasikan/menyajikan materi

c.       Memberi kesempatan bertanya kepada siswa

d.      Siswa menyiapkan sebuah kotak dan beberapa lembar kertas kertas yang sudah diberi nomor-nomor

e.       Guru membaca soal secara acak dan siswa menuliskan jawaban di kertas-kertas tersebut sesuai nomor yang disebutkan oleh guru dan langsung didiskusikan, jika benar diberi tanda (v) dan jika salah diisi tanda (x)

f.       Siswa yang sudah mendapat tanda v harus berteriak horay… atau yel-yel lainnya

g.      Nilai siswa dihitung dari jawaban benar jumlah horay

h.      Penutup

 

6.      Cooperatif Integrated Reading and Composition (CIRC)

 

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:

a.       Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang heterogen

b.      Guru memberikan wacana/kliping sesuai topik pembelajaran

c.       Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana kliping dan ditulis pada selembar kertas

d.      Mempresentasikan/membacakan hasil kerja kelompok

e.       Guru membuat kesimpulan bersama

f.       Penutup

 

7.      Berpikir-Berpasangan-Berbagi (Think-Phare-Share ) TPS

TPS dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa. Struktur ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok-kelompok kecil.

Tahap 1: thinking, guru memberikan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, siswa diminta memikirkan jawabannya sendiri.

Tahap 2: pairing, siswa berpasangan untuk mendiskusikan yang dipikirkan pada tahap 1.

Tahap 3: sharing guru meminta pasangan siswa berbagi dengan seluruh kelas tentang yang mereka diskusikan. Dilakukan bergiliran.

 

8.      Penomoran-Berpikir-Bersama ( Numbered-Head-Together ) NHT

Struktur empat langkah NHT adalah:

Tahap 1: penomoran, guru membagi siswa menjadi kelompok-kelompok, setiap kelompok diberi nomor.

Tahap 2: mengajukan pertanyaan, guru memberikan pertanyaan kepada masing-masing siswa.

Tahap 3: berpikir bersama, siswa berdisksusi tentang jawaban pertanyaan.

Tahap 4: menjawab, guru memanggil suatu nomor tertentu. Siswa nomornya sesuai dapat menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas.[1]

Pada dasarnya kegiatan pembelajaran kreatif ini dibagi menjadi empat langkah. Setiap langkah dapat dikembangkan lebih lanjut oleh para guru / dosen dengan berpegang pada hakekat setiap langkah. Langkah-langkah tersebut yaitu:

1.    Orientasi

Kegiatan pembelajaran diawali dengan orientasi untuk mengkomunikasikan dan menyepakati tugas dan langkah pembelajaran. Guru mengemukakan tujuan, materi, waktu, langkah, hasil akhir yang diharapkan dari siswa serta penilaian yang diterapkan. Siswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya. Dengan negosiasi tersebut diharapkan akan terjadi kesepakatan antara guru dan siswa.

2.    Eksplorasi

Pada tahap ini, siswa melakukan eksplorasi terhadap masalah / konsep yang akan dikaji. Eksplorasi dapat dilakukan dengan membaca, observasi, wawancara, menonton satu pertunjukan, melakukan percobaan,browsing lewat internet dsb. Kegiatan ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Agar eksplorasi menjadi terarah, sebaiknya guru memberikan panduan singkat yang memuat tujuan, materi, waktu, cara kerja, serta hasil akhir yang diharapkan.

3.    Interpretasi

Dalam tahap interpretasi, hasil eksplorasi diinterpretasikan melalui kegiatan analisis, diskusi, Tanya-jawab, atau bahkan berupa percobaan kembali, jika memang diperlukan.

4.    Re-kreasi

Pada tahap rekreasi, siswa ditugaskan untuk menghasilkan sesuatu yang mencerminkan pengalamannya terhadap konsep / topic / masalah yang sedang dikaji menurut kreasinya masing-masing. Misalnya siswa dapat diminta membuat satu scenario drama dari novel yang sedang dikajinya. Rekreasi dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Hasil rekreasi merupakan produk kreatif yang dapat dipresentasikan, dipajang atau ditindaklanjuti.

5.    Evaluasi

Evaluasi belajar dilakukan selama proses pembelajaran dan pada alkhir pembelajaran. Selaqma proses pembelajaran, evaluasi dilakukan dengan mengamati sikap dan kemampuan berpikir siswa. Evaluasi pada akhir pembelajaran adalah evaluasi terhadap produk kreatif yang dihasilkan siswa. Kriteria penilaian dapat disepakati bersama pada waqktu orientasi.[2]  

Didalam mengaplikasinya didepan kelas guru dapat memilih teknik pembelajaran yang tepat dengan materi pelajaran dan sesuai dengan keadaan siswa, sehingga suasana kelas akan tercipta dengan kondisi  yang layak untuk penyajian materi pelajaran tersebut, kususnya pelajaran bilogi atau IPA.

Untuk mengembangkan siswa yang kreatif diperlukan guru-guru yang memiliki kompetensi sebagai berikut:

a.       berpengetahuan tentang karakater dan kebutuhan siswa kreatif.

b.      terampil mengembangkan  kemampuan berpikir tingkat tinggi.

c.       terampil mengembangkan kemampuan siswa memecahkan masalah.

d.      mampu mengembangkan bahan ajar untuk sehingga  menantang siswa lebih kreratif.

e.       mengembangkan strategi pembelajaran individual dan kolaboratif.

f.       memberi toleransi dan memberi kebebasan sekali pun hal itu tidak dikehendakinya jika ternyata prilaku berbeda  itu menghasilkan produk belajar yang lebih kreatif.

Di samping kebutuhan kompetensi guru,  pengembangan kreativitas siswa melalui pembelajaran memerlukan iklim atau kultur yang menunjang. Ada kebiasaan-kebiasaan yang baik yang guru tumbuhkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prilaku siswa kreatif tidak selalu seperti prilaku yang guru harapkan sehingga sering terjadi guru tidak menujang tumbunya kreativitas siswa.

Menurut hasil studi Utami Munandar (1997) ciri-ciri siswa kreatif adalah;

a.       terbuka terhadap pengalaman baru.

b.      kelenturan dalam sikap

c.       kebebasan dalam ungkapan diri

d.      menghargai fantasi

e.       minat dalam kegiatan kreatif.

f.       memiliki tingkat kepercayaan diri terhadap gagasan sendiri.

g.      mandiri dan menunjukkan inisiatif.

h.      kemandirian dalam memberi pertimbangan.[3]



[1] Shvoong, Model Pembelajaran Kreatif, (online)(2011)(http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2011382-model-pembelajaran-kreatif/#ixzz1eoPbM8Ob, diaksese pada tanggal 16 Desember 2011)

 

[2] Direktorat Ketenagaan, Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional,  Pembelajaran Kreatif Produktif (Jakarta, Depdiknas,2007)hal. 68

[3] Utami Munandar. Kreativitas dan Keberbakatan, ( Jakarta:PT Gramedia Utama, 2002) hal. 105

No comments:

Post a Comment