Wednesday, February 17, 2021

Pengertian Tugas Terstruktur dalam Pembelajaran

 Pengertian Tugas Terstruktur dalam Pembelajaran

( Hasmadianti hasan, S,Pd)



Pemberian tugas adalah merupakan suatu teknik mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan teknik pemberian tugas. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan pemberian tugas seperti halnya yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang mengatakan : “ Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah, dua hari lagi memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam pemberian tugas guru menyuruh membaca. Juga  menambah tugas ,cari buku lain untuk membedakan, pelajari keadaan orangnya”[1].

            Dalam buku lainnya yang berjudul Startegi Belajar Mengajar  hal.132, Roestiyah mengatakan teknik pemberian tugas memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.[2]

            Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena metode pemberian tugas diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau kelompok.

            Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.

            Teknik pemberian tugas ini dalam pelaksanaannya memiliki beberapa kelebihan disamping juga mempunyai beberapa kelemahan. Adapun kelebihan metode pemberian tugas  diantaranya adalah Metode ini merupakan aplikasi pengajaran modern disebut juga azas aktivitas dalam mengajar yaitu guru mengajar harus merangsang siswa agar melakukan berbagai aktivitas sehubungan dengan apa yang dipelajari, sehingga :

1.      Dapat memupuk rasa percaya diri sendiri

2.      Dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri.

3.      Dapat mendorong belajar, sehingga tidak cepat bosan

4.      Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa

5.      Dapat mengembangkan kreativitas siswa

6.      Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak[3].

 

Selanjutnya, Tugas terstruktur adalah salah satu bentuk kegiatan kurikuler sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Setiap proses kegiatan pasti ada arah tujuan yang hendak dicapai, demikian halnya belajar mengajar yang dilakukan guru. Guru diharapkan memiliki strategi tertentu dalam melaksanakan pembelajaran, agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

 

1.      Tujuan dan Lingkup Tugas Tersetruktur

Tugas terstruktur dapat diberikan kepada siswa di luar proses pembelajaran. Tujuan pemberian tugas terstruktur adalah untuk menunjang pelaksanaan program intrakurikuler. Tujuan tersebut juga agar siswa dapat lebih menghayati bahan-bahan pelajaran yang telah dipelajarinya serta melatih siswa untuk melaksanakan tugas secara bertanggung jawab.

Ruang lingkup kegiatan tugas terstruktur dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat), sebagai berikut:

a.       Guru memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan di luar jam pelajaran tatap muka (di rumah)

b.      Tugas diperkirakan dapat diselesaikan dalam waktu separoh dari jam tatap muka suatu pokok bahasan.

c.       Siswa mengerjakan tugas tersebut secara individu maupun kelompok.

d.      Pengumpulan tugas sekaligus dilakukan pemeriksaan, dan penilaian.

 

2.      Azas Pelaksanaan

Kegiatan terstruktur dapat dilaksanakan di rumah, di perpustakaan atau di tempat lain. Bentuknya juga dapat disesuaikan dengan materi pokok bahasan yang sedang dipelajari. Misalnya dapat berupa membuat laporan, mengarang, mengerjakan soal-soal, membaca buku, dan sebagainya.

Pelaksanaan kegiatan tugas terstruktur harus memperhatikan azas-azas sebagai berikut:

a.     Menunjang langsung kegiatan intrakurikuler.

b.    Hubungannya jelas dengan pokok bahasan yang diajarkan.

c.     Menunjang kebutuhan siswa memanfaatkan ilmunya untuk menghadapi tantangan dalam kehidupannya.

d.    Tidak menjadi beban yang berlebihan bagi siswa yang dapat mengakibatkan gangguan fisik ataupun psikologis.

e.     Tidak menimbulkan beban pembiayaan yang memberatkan siswa maupun orang tua siswa.

f.     Perlu pengadministrasian yang baik dan teratur.

Jadi pemberian tugas terstruktur yang tidak berdasarkan azas-azas tersebut dapat berakibat pada beban fisik maupun psikologis pada siswa, oleh sebab itu guru harus mempertimbangkan pelaksanaannya secara baik.

 

3.      Bentuk Pelaksanaan Tugas Terstruktur

Kegiatan tugas terstruktur dapat dilaksanakan secara perorangan maupun kelompok. Kerja kelompok mempunyai arti yang sangat penting untuk mengembangkan sikap bergotong-royong, tenggang rasa, persaingan sehat, kerjasama dalam kelompok dan kemampuan memimpin.

Jenis tugas hendaknya juga disesuaikan dengan jumlah anggota kelompok, sehingga tugas benar-benar dapat dilakukan secara kelompok. Jadi tugas yang tidak seharusnya diberikan secara kelompok dapat menimbulkan kesulitan-kesulitan baru bagi siswa, sedangkan tugas perorangan mempunyai makna untuk mengembangkan sikap mandiri dan memungkinkan penyesuaian kegiatan belajar dan minat serta kemampuan siswa.

 

4.      Langkah-langkah Pelaksanaan

Pelaksanaan tugas terstruktur meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Persiapan dilakukan oleh guru dengan cara menyiapkan, merencanakan bahan atau materi yang akan ditugaskan kepada siswa. Kemudian menginformasikan tugas tersebut kepada siswa disertai penjelasan yang menyangkut pelaksanaan tugas tersebut. Pelaksanaan dilakukan oleh siswa, yaitu siswa mulai mengerjakan tugas tersebut secara perorangan maupun kelompok seperti yang dikehendaki guru. Peyelesaian tugas tersebut dapat dalam satu kali tatap muka (1 minggu) atau dalam beberapa kali tatap muka (beberapa minggu).

Penilaian kegiatan terstruktur dilakukan terutama terhadap hasil kegiatan terstruktur. Penilaian kegiatan terstruktur dilakukan setelah siswa selesai mengerjakan tugas terstruktur, dan hasil penilaian tersebut dipertimbangkan dalam menentukan nilai rapor.[4]

 



[1] Roestiyah, Didaktik Metodik.( Jakarta : Raja Grafindo  , 2002) Hal: 75

 

[2] Roestiyah, Startegi Belajar Mengajar .(Bandung;Wacana Prima; 2004) Hal: 132

 

[3] Ibid. Hal. 133

[4] Zaifbio.Wordpress, Pengemebangan Model pembelajaran,(online)(2011)...,

 

No comments:

Post a Comment