Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kemampuan Belajar
Dalam proses
belajar mengajar di sekolah, guru dan orang tua selalu mengharapkan agar
siswanya dapat memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, sesuai dengan tujuan
pendidikan yang dijabarkan dalam tujuan instruksional. Namun dalam kenyataannya
tidak semua siswa dapat mencapai hasil belajar sebagaimana yang diharapkan.
Hal ini
disebabkan karena siswa sering mengalami kesulitan belajar yaitu adanya faktor
internal dan faktor eksternal, dimana kedua faktor tersebut saling pengaruh
mempengaruhi. Untuk lebih jelasnya dibawah ini akan dijelaskan satu persatu
tentang faktor-faktor tersebut.
1.
Faktor Internal
Faktor
internal adalah faktor yang bersumber dari diri pribadi manusia itu sendiri
yang membawa pengaruh terhadap hasil belajar. Faktor internal ini terbagi dua
yaitu psikologi dan fisiologis.
1.
Faktor Psikologis
Adapun faktor
psikologis yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar terdiri dari :
- Bakat dan Intelegensi
Merupakan faktor yang dapat menentukan tinggi rendahnya kemampuan belajar
seseorang. Bakat adalah kemampuan tertentu yang dimiliki seseorang sebagai kecakapan
pembawaan, sesuai yang dikemukakan oleh M. Ngalim Purwanto (1986:28) mengatakan
: “Bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang
berarti kecakapan pembawaan yaitu mengenai kesanggupan (potensi-potensi) yang
tertentu”.
Intelegensi dapat diartikan sebagai kemampuan bawaan pada diri seseorang.
M. Ngalim Purwanto (1986:28) menyebutkan : “Kemampuan yang dibawa sejak lahir
yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu”.
Jika siswa berbakat dalam bidang studi matematika dan memiliki
intelegensi tinggi, dapat diharapkan siswa tersebut akan memiliki kemampuan
yang tinggi. Karena siswa itu lebih mudah memahami persoalan-persoalan yang ada
dalam bidang studi matematika, misalnya konsep-konsep abstrak lebih mudah dipahami.
Sebaliknya bagi siswa yang tidak memiliki bakat dan intelegensi yang tinggi
akan mengalami kelambatan dalam belajar.
Hal ini pada akhirnya akan mengakibatkan kurangnya minat belajar siswa
yang lambat dan akan merasa betapa sukar materi matematika, sehingga akan
timbul rasa bosan pada diri siswa tersebut, akibatnya hasil yang diperoleh akan
jauh dari yang diharapkan.
- Minat
Pada umumnya minat yang tinggi akan menghasilkan kemampuan belajar yang
tinggi pula, artinya bila siswa belajar dengan penuh minat akan membantu
pemusatan pikiran dan kegembiraan dalam belajar. Hal ini sesuai dengan yang
dikemukakan oleh Slameto (1995:180) adalah sebagai berikut : “Bila siswa
menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa tujuan
yang dianggap penting dan bila siswa melihat banyak hasil dari pengalaman belajar
akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar siswa akan berminat untuk
mempelajarinya.
Begitu pula apabila siswa kurang berminat maka kegiatan belajar yang
dilakukan yang berhubungan dengan pelajaran tersebut dengan sendirinya akan
berkurang pula sehingga akan mencapai kemampuan yang rendah pula. Mengenai
minat The Liang Gie (1975:12) mengemukakan : “Minat selain memungkinkan
pemusatan pemikiran, juga akan menimbulkan kegembiraan dalam usaha belajar”.
Untuk memperoleh kemampuan belajar harus dengan perasaan senang, karena belajar
dengan perasaan yang tidak gembira akan membuat pelajaran itu terasa sangat
berat.
Minat erat kaitannya dengan kebutuhan, dalam hal ini
minat sangat dipengaruhi oleh kebutuhan. Apabila seseorang membutuhkan sesuatu,
maka dengan sendirinya ia akan mempengaruhi minat untuk melaksanakan
aktivitas-aktivitas yang dapat memenuhi diri sendiri tanpa perlu dorongan orang
lain.
Apabila ada minat maka sesuatu aktivitas akan dapat
dilaksanakan dengan baik tanpa ada rasa paksaan bagi dirinya. Sebagaimana
dikemukakan oleh Kartini (1985:63) menjelaskan bahwa : “Bila belajar tidak
sesuai dengan minat anak, maka anak tidak belajar dengan sebaik-baiknya”.
- Motivasi
Faktor motivasi juga mempengaruhi seseorang dalam
melakukan sesuatu kegiatan.
Dalam hal ini motivasi Arde N. Fransen dan Maslow mengemukan sebagai
berikut :
-
Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan dengan usaha
yang baru
-
Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa
aman bila menguasai pelajaran
-
Adanya ganjaran untuk hukuman
-
Adanya kebutuhan untuk mendapatkan
kehormatan dari masyarakat
-
Adanya kebutuhan kecintaan
-
Adanya keinginan yang harus tercapai.
- Emosional
Emosional seseorang disebabkan oleh keadaan seseorang yang emosinya tidak
stabil, rasa cemas, rendah diri, rasa jiwanya tertekan dan lain-lain.
Emosional adalah bagi yang perasaan, sedangkan perasaan belum tentu emosi
menurut Ahmad Thanthowi (1991:90) mengemukakan : “Emosi adalah perasaan yang
telah meningkat pada taraf tertentu, dalam usaha meningkatkan kemampuan belajar
faktor emosi juga sangat berpengaruh, ini disebabkan walau bagaimanapun
seseorang anak jika sudah ada rasa benci terhadap pelajaran tersebut, tentu
akan mempengaruhi hasil belajar. Ahmad Thanthowi (1999:94) mengemukakan :
“Berhasilnya pendidikan tidak hanya semata-mata tergantung pada tingkat
kecerdasan anak. Faktor emosi ternyata ikut mempengaruhi, seperti rasa takut,
benci atau bosan terhadap bahan atau mata pelajaran. Sifat mudah putus asa
didalam melakukan tugas, kecemasan yang terus menerus dan sebagainya akan
sangat mempengaruhi prestasi belajar anak”.
- Ambisi dan Tekad
Dengan adanya ambisi dan tekad motivasi akan timbul
dengan sendirinya. Ambisi merupakan tenaga yang sangat besar potensialnya dalam
diri seseorang. Biasanya seseorang yang sangat berambisi dan mempunyai tekad
yang kuat akan lebih mudah bila dibandingkan dengan orang yang tidak berambisi.
Hal ini sesuai dengan yang dikemudian oleh Hasbullah Thabrany (1994:35)
mengatakan “Orang yang mempunyai ambisi besar dan tekad yang kuat, tidak bisa
dibantah lagi bahwa sebagian sukses di tangan”.
Disamping itu juga dapat lebih menumbuhkan rasa
percaya diri, sebagaimana yang dikemukakan oleh Hasballah Thabrany (1994:36)
mengatakan “Ambisi yang kuat namun tidak berlebihan dapat mengakibatkan
keyakinan diri akan melicinkan jalan mencapai sukses”.
2.
Faktor Fisiologi
Faktor
fisiologi sangat menentukan dalam proses belajar mengajar, seperti halnya
faktor kesehatan, faktor keadaan panca indera atau cacat tubuh, faktor-faktor
ini merupakan modal bagi manusia seperti halnya faktor kesehatan jasmani dan
rohani.
Adapun
faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut :
- Kesehatan
Kesehatan jasmani dan rohani untuk dapat belajar dengan baik, kesehatan
jasmani merupakan pendukung utama, kalau kesehatan badan fit, tubuh sehat dan
normal, dimana pada tubuh yang sehat terdapat pikiran yang sehat pula, pikiran
tidak dapat bekerja dengan baik tanpa jasmani yang sehat.
Hal ini dikemukakan oleh The Liang Gie (1975:29) mengatakan sebagai
berikut : “Betapapun cerdas dan rajinnya seseorang, tetapi kalau ia sering
sakit pasti sukar sekali memperoleh kemajuan dalam pelajarannya. Keadaan fisik
yang lemah merupakan penghalang yang sangat besar untuk dapat menyelesaikan
pelajarannya”.
- Keadaan Panca Indera
Panca indera merupakan bagian dari tubuh manusia yang sangat vital dalam
proses belajar mengajar, dengan panca indera manusia bisa melakukan kegiatan
baik kegiatan belajar maupun kegiatan untuk melangsungkan kehidupan
sehari-hari.
2.
Faktor Eksternal
Faktor
eksternal adalah hal-hal atau situasi dari luar diri seseorang yang dapat
mempengaruhi kemampuan. Menurut Slameto (1995:60) mengatakan “Faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi kemampuan belajar seseorang ada tiga kelompok yaitu :
faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat”.
1.
Faktor Keluarga
Faktor
keluarga mempengaruhi keberhasilan belajar seseorang, karena orang tua
mempunyai pengaruh yang sangat besar. Orang tua yang dapat mendidik
anak-anaknya dengan cara memberi pendidikan yang baik tentu akan sukses dalam
belajarnya. Sebaliknya orang tua yang tidak menginginkan pendidikan
anak-anaknya, acuh tak acuh, bahkan tidak memperhatikan sama sekali, tentu
tidak akan berhasil dengan baik.
Peran keluarga
dalam pendidikan sangat dominan seperti halnya pengaruh orang tua terhadap
anak-anaknya, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota-anggota keluarga,
suasana keluarga dan keadaan ekonomi keluarga.
2.
Faktor Sekolah dan Lembaga Pendidikan
Lembaga
pendidikan merupakan pusat pengembangan ilmu, lembaga pendidikan juga
mempengaruhi kemampuan belajar anak.
Adapun hal-hal
yang dapat mempengaruhi proses belajar dari faktor ini adalah sebagai berikut :
- Guru
Guru yang efektif adalah guru yang berhasil mencapai kemampuan
berdasarkan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki dalam proses
belajar mengajar, guru yang efektif dapat mendukung kemampuan anak didik, sikap
dan penampilan yang dimiliki oleh guru sebagai pendidik, guru harus dapat
memotivasi siswa, membangkitkan minat siswa dalam meningkatkan kemampuan siswa
dalam belajar.
- Metode Mengajar
Metode belajar dalam mengajar merupakan faktor yang harus dipelajari
dalam menentukan bagaimana proses belajar itu terjadi dan dapat menentukan
hasil seperti yang diharapkan. Oleh karena itu bahan pelajaran sangat
mempengaruhi dalam belajar.
Bahan pelajaran yang lebih efektif disampaikan dengan peragaan,
percobaan, tanya jawab, diskusi dan sebagainya. Ada pula yang lebih disukai
dengan latihan, ringkasan dan hafalan. Guru harus menguasai teknik mengajar,
bahan pelajaran dan cara memotivasi siswa.
- Kurikulum Sekolah
Kurikulum diartikan sejumlah kegiatan yang diberikan
kepada siswa. Pelajaran yang telah tersusun dengan baik tentu proses belajar
mengajar akan dapat terlaksana dengan baik pula. Kegiatan itu berupa penyajian
bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan bahan
pelajaran.
- Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar sekolah memadai ikut mempengaruhi proses belajar
mengajar. Perlengkapan ini tidak boleh diabaikan karena dalam proses belajar
mengajar membutuhkan peralatan atau fasilitas pendidikan yang mencukupi yang
dapat menunjang proses belajar mengajar. Mengenai hal ini Kartini Kartono
(1995:6) berpendapat bahwa : “Lengkap dan tidaknya peralatan belajar, baik yang
dimiliki siswa itu sendiri maupun yang dimiliki sekolah dapat menimbulkan
akibat tertentu terhadap kemampuan siswa. Kekurangan peralatan belajar dapat
membawa akibat yang negatif”.
Disamping tersedianya fasilitas-fasilitas belajar yang harus dimiliki
oleh lembaga pendidikan ataupun siswa itu sendiri, dan juga keterampilan
menggunakan fasilitas-fasilitas sangat dituntut dalam belajar.
- Disiplin Sekolah
Disiplin sekolah yang baik akan membawa kebiasaan dan melatih anak didik
untuk berdisiplin. Disiplin yang dilaksanakan dengan baik dapat memperoleh
hasil sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu kedisiplinan sekolah dan
membawa dampak kepada kemampuan belajar. Slameto (1995:67) menjelaskan bahwa :
“Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin
membuat siswa menjadi disiplin pula, selain itu juga memberi pengaruh yang
positif terhadap belajarnya. Banyak sekolah yang dalam pelaksanaan disiplinnya
kurang diperhatikan, sehingga mempengaruhi sikap siswa dalam belajar”.
- Keadaan Lingkungan Sekolah
Keadaan lingkungan sekolah sangat berkaitan dengan proses belajar
mengajar seperti keadaan ruangan yang memungkinkan untuk belajar, jauh dari
kebisingan, situasi yang tidak panas, sehingga proses belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik.
3.
Faktor Masyarakat
Masyarakat
sangat mempengaruhi kemampuan belajar, karena selain di sekolah siswa juga
bergaul dengan masyarakat yang sehari-harinya terbawa bagaimana keadaan
masyarakat sekitarnya. Diantara sekian banyak faktor, faktor lingkungan
masyarakat yang lebih dominan mempengaruhi kemampuan belajar anak adalah
kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, pola kehidupan masyarakat dan
teman bergaul.
No comments:
Post a Comment