Friday, December 6, 2013

Pengertian Manajemen Stratejik





A.  Pengertian  Manajemen
Dari segi bahasa, kata “manajemen” berasal dari bahasa latin yaitu dari asal kata “manus” yang berarti tangan dan “agere” yang berarti melakukan. Kata- kata tersebut digabung menjadi kata kerja “managere” yang artinya menangani. Dalam bahasa Inggris “managere” dalam bentuk kata kerja yakni “to manage” dan kata benda management”, dan “manager” untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen. Sementara itu, dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi “manajemen” atau “pengelolaaan” (Husaini Usman, dalam http//www.dunianita.blogspot.com)
Sedangkan dari segi istilah manajemen berarti proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi lainnya, agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (siswanto,2006:12).
  Selanjutnya ada beberapa pendapat para ahli yang mendifinisikan tentang manajemen. Nanang Fattah (2002: 9 ) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu, kiat dan profesi. Manajemen dikatakan sebagai ilmu oleh Luther Gulick ( Nanang Fattah 2002: 7 ) karena manajemen dipandang sebagai suatu biang pengetahuan yang sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang bekerja sama.
Menurut prof. Dr. H. Arifin abdulrachman ( 2006 : 43 )dalam buku kerangka pokok- pokok management dapat diartikan :
a. Kegiatan-kegiatan/aktivitas-aktivitas
b. Proses,  yakni kegiatan  dalam  rentetan  urutan- urutan;
c. Insitut/ orang – orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan-kegiatan
Dari pengertian diatas dapat disimpulakan bahwa manjemen berarti  suatu aktifitas yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan yang melibatkan sumber daya manusia dan prosedur untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

B.   Teori Manajemen Dan Prinsip Manajemen
Menurut Nanang Fattah (2002 : 11) teori manajemen mempunyai peran (role) atau membantu menjelaskan perilaku organisasi yang berkaitan dengan motivasi, produktivitas, dan kepuasan (satisfaction). Karakteristik teori manajemen secara garis besar dapat dinyatakan:
a) mengacu pada pengalaman empirik,
b) adanya keterkaitan antara satu teori dengan dengan teori yang lain,
c) mengakui kemungkinan adanya penolakan.
Dalam perkembangan teori manajemen, dikenal tiga teori manajemen, yaitu; teori klasik, tori neo klasik, dan teori modern. Di kutip dari buku karangan Nanang Fattah (2002: 22-32) menjelaskan bahwa :
a. Teori klasik, berasumsi bahwa para pekerja atau manusia itu sifatnya rasional, berfikir logik, dan kerja merupakan suatu yang diharapkan. Beberapa pelopor teori klasik antara lain; Frederik W Taylor (1956-1915) dengan teori manajemen ilmiah (scientific management), Henri Fayol (1916) dengan teori 5 pedoman manajemen, Gulick dan Urwick (1930) dengan teori akronim POSDCORB, dan Max Weber (1947) dengan teori birokrasinya.
b. Teori neo klasik, berasumsi bahwa manusia itu makhluk sosial dengan mengaktualisasikan dirinya. Pelopor teori neo klasik ini, antara lain; Elton Mayo dengan studi hubungan antar manusia (studi Hawthorne), Douglas McGregor, menyatakan bahwa manajemen akan mendapatkan manfaat besar bila ia menaruh perhatian pada kebutuhan sosial dan aktualisasi diri karyawan, Vromm (1976) dengan teori harapan (ekspektasi), McClelland dengan teori prestasinya, dan Porte dan Lawler (1968) dengan teori yang dibangun atas dasar teori ekspektasi.
c. Teori modern, pendekatan modern berdasarkan hal-hal yang sifatnya situasional, artinya orang menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapi dan mengambil keputusan sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan. Asumsinya bahwa orang itu berlainan dan berubah baik kebutuhannya, reaksinya, tindakannya yang semuanya bergantung pada lingkungan. Teori modern dengan pandangan sistem memandang organisasi itu terbuka (open system) dan kompleks. Tiga unsur pokok, yaitu analisis sistem, rancangan sistem, dan manajemen memberi petunjuk dalam mengoperasionalkan pendekatan sistem.
Menurut Nanang Fattah (2002: 12) prinsip-prinsip manajemen penting dalam menentukan cara/ metode kerja, pemilihan pekerja dan pengembangan keahliannya, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-batas tugas, mempersiapkan dan membuat spesifikasi tugas, melakukan pendidikan dan latihan, dan menentukan sistem dan besarnya imbalan. Semuanya dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas, esiensi, dan produktivitas kerja.
Adapun prinsip-prinsip manajemen tersebut banyak dikemukakan oleh para ahli, namun pada hakikatnya memiliki kesamaan. Fayol mengemukakan sejumlah prinsip, yaitu; pembagian kerja, kejelasan dalam wewenang dan tanggung jawab, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, lebih memprioritaskan kepentingan umum/ organisasi dari pada kepentingan pribadi, pemberian kontra prestasi, sentralisasi, rantai skalar, tertib, pemerataan, stabilitas dalam menjabat, inisiatif, dan semangat kelompok. Semua prinsip di atas dijadikan patokan dalam praktik manajerial yang memiliki orientasi tertentu. Berdasarkan orientasinya, dikenal 4 prinsip manajemen yaitu; manajemen berdasarkan sasaran, manajemen berdasarkan orang, manajemen berdasarkan struktur, dan manajemen berdasarkan informasi. ( Nanang fatah,2002: 13)

C.  Manajemen Stratejik
Manajemen strategi terdiri dari dari dua kata ; manajemen dan strategi. Manajemen seperti yang telah dibahas di atas berarti  pengaturan atau pengelolaan. Sedangankan strategi, menurut  bahasa strategi yang berasal dari bahasa Yunani strategos atau strategeus dengan kata jamak strategi. Strategos berarti jenderal, namun dalam Yunani kuno sering berarti perwira negara (state officer) dengan fungsi yang luas (Salusu 2003 :85 ).
Manajemen strategi adalah suatu proses pengambilan keputusan dan tindakan yang mengarah kepada pengembangan strategi yang efektif atau yang membantu perusahaan mencapai tujuannya ( Johanes:2011). Manajemen strategis sangat berkaitan dengan keputusan startegis pula. Johanes (2011) menyatakan bahwa Keputusan strategi adalah  berkaitan dengan definisi bisnis, produk dan pasar yang akan dilayani, fungsi yang akan dilaksanakan, dan kebijakan utama.
Sedangkan Siagian (2004) mendefinisikan manajemen stratejik sebagai: Serangkaian keputusan dan tindakan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi tersebut.
Menurut Hadari Nawawi (2005:148-149) menyatakan bahwa-
“Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut Perencanaan Strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (Perencanaan Operasional) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut Tujuan Strategik) dan berbagai sasaran (Tujuan Operasional) organisasi”

Pengertian yang cukup luas ini menunjukkan bahwa manajemen strategik merupakan suatu sistem yang sebagai satu kesatuan memiliki berbagai komponen yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi, dan bergerak secara serentak ke arah yang sama pula. Komponen pertama adalah Perencanaan Strategik dengan unsur – unsurnya yang terdiri dari Visi, Misi, Tujuan Strategik organisasi. Sedang komponen kedua adalah Perencanaan Operasional dengan unsur – unsurnya adalah Sasaran atau Tujuan Operasional, Pelaksanaan Fungsi – fungsi manajemen berupa fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan kerja Internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.

D.  Daftar Pustaka

1.      Hadari Nawawi (2005).Manajemen Strategik, Gadjah Mada Pers : Yogyakarta
2.      Johanes,manajemen strategis. Tersedia: http://johannessimatupang.wordpresscom. diakses tanggal 15 oktober 2011
3.      Siagian P. Sondang (2004), Manajemen Stratejik, Bumi Aksara, Jakarta
4.      Nanang Fattah ( 2002 ). Landasan Manjemen Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya
Husaini Usman, Landasan Teori Ekonomi dan Manjemen tersedia: http://wwwdunianita.blogspot.com
Arifin abdulrachman ( 2006 ). Kerangka Pokok- Pokok Managemen, Jakarta:Renka Cipta.



No comments:

Post a Comment