Pengertian
Minat Belajar
Untuk
dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar, seluruh
faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat diperhatikan.
Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah laku siswa
sebagai hubungan timbal balik dari hasil sebuah pengajaran.
Tingkah
laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan
ketertarikan siswa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa
tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang
merupakan salah satu tanda-tanda minat.
Di
bawah ini akan dikemukakan pendapat para ahli tentang minat belajar. Di antara
beberapa pendapat yang ada, antara lain : Sukardi mengemukakan bahwa “Minat
belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak
perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan
kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu
pilihan tertentu.[1]Minat belajar siswa sangat tergantung pada kedaan fisik dan
mental siswa, serta keadaan fasilitas sekolah dan juga cara seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Selanjutnya
menurut Bob dan Anik Anwar (1984), mengemukakan bahwa minat itu adalah keadaan
emosi yang ditujukan kepada sesuatu.[2] Emosi
merupakan suasan persaan yang sedang dialami oleh seorang siswa, baik itu
marah, senang, bahagia, dan juga sedih, emosi juga sangat berpengaruh dalam
peningkatan minat belajar siswa.
Menurut M. Alisuf Sabri Minat adalah kecenderungan untuk
selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat
kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi
karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti
ia sikapnya senang kepada sesuatu.[3] Agar siswa
mudah dalam mengingat suatu materi yang disampaikan oleh guru, maka siswa harus
terlebih dahulu merasa senang terhadap guru tersebut, bila siswa merasa senang
maka minat belajarnya pun tinggi. Menurut Muhibbin Syah Minat adalah
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.[4] Kegairahan
dan keinginan siswa dalam belajar harus mampu diciptakan oleh seorang pendidik
agar minat belajar siswa dapat tumbuh, sehingga proses PBM nya bisa optimal.
Menurut
Ahmad D. Marimba Minat adalah .kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita
merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan
perasaan senang akan sesuatu itu.[5]Jiwa dan
perasaan merupakan hal yang agak sulit dipahami, tapi hal inilah yang dapat
mengsuksesan suatu sistem pendidikan bagi siswa, jadi pendidik harus
memperhatikan benar-benar hal tersebut. Menurut Drs. Mahfudh Shalahuddin
Minat adalah perhatian.
[6] Perhatian
merupakan hal dimana siswa dapat mempusatkan pikiran dan perasaannya kepada hal
yang sedang dilakukannya, dalam hal ini adalah belajar. Yang mengandung
unsur-unsur perasaan Dengan begitu minat, tambah Mahfudh, sangat menentukan
sikap yang menyebabkan seseorang aktif dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata
lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan.
Abdurrahman juga memberikan gambaran bahwa minat atau
interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman
yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.[7]
Dari pendapat
di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah
suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau melakukan sesuatu
objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan
penjelasan ini, apabila seorang guru ingin berhasil dalam melakukan kegiatan
belajar mengajar harus dapat memberikan rangsangan kepada murid agar ia
berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut. Apabila murid sudah merasa
berminat mengikuti pelajaran, maka ia akan dapat mengerti dengan mudah dan
sebaliknya apabila murid merasakan tidak berminat dalam melakukan proses
pembelajaran ia akan merasa tersiksa mengikuti pelajaran tersebut
Sedangkan pengertian belajar
dapat dikemukakan sebagai berikut: Belajar adalah perubahan tingkah laku
sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh
proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat
temporer.[8]
Pendapat lain seperti yang
dikemukakan oleh Yusuf Djayadisastra ialah: Belajar adalah pada hakekatnya suatu
perubahan, baik sikap maupun tingkah laku kearah yang baik, kuantitatif dan
kualitatif yang fungsinya lebih tinggi dari semula.[9]
Disamping itu Ahmad Tono juga mengemukakan bahwa: Belajar terdiri dari
melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru tersebut dicamkan atau
dipahami oleh individu kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian.[10]
Dengan melihat berbagai pendapat
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :
1.
Belajar
membawa pengaruh yang meningkat pada diri seorang siswa.
2.
Perubahan
itu merupakan hasil yang disengaja.
3.
Perubahan
yang dimaksud adalah perubahan segala aspek tingkah laku manusia baik sikap,
pengetahuan dan keterampilan.[11]
Setelah
membahas tentang pengertian minat dan belajar maka yang penulis maksudkan
tentang minat belajar itu ialah kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk
menerima atau melakukan suatu aktivitas belajar.
[1]
Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan, (Surabaya;Usaha Nasional. 2007 )
hal.21
[8] Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar,
(Bandung: Tarsito. 2008)
hal. 18
No comments:
Post a Comment