Friday, January 19, 2018

PENGERTIAN MINAT BELAJAR

Pengertian Minat  Belajar
(diringkas Oleh: Zaman Hurri, S.Ag. M.Pd)



Untuk dapat melihat keberhasilan proses kegiatan belajar mengajar, seluruh faktor-fakor yang berhubungan dengan guru dan murid harus dapat diperhatikan. Mulai dari perilaku guru dalam mengajar sampai dengan tingkah laku siswa sebagai hubungan timbal balik dari hasil sebuah pengajaran.
Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses belajar mengajar dapat mengindikasikan akan ketertarikan siswa tersebut terhadap pelajaran itu atau sebaliknya, ia merasa tidak tertarik dengan pelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang merupakan salah satu tanda-tanda minat.
Di bawah ini akan dikemukakan pendapat para ahli tentang minat belajar. Di antara beberapa pendapat yang ada, antara lain : Sukardi mengemukakan bahwa “Minat belajar adalah suatu kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, prasangka, cemas dan kecenderungan-kecenderungan, lain yang biasa mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu.[1]Minat  belajar siswa sangat tergantung pada kedaan fisik dan mental siswa, serta keadaan fasilitas sekolah dan juga cara seorang guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Selanjutnya menurut Bob dan Anik Anwar (1984), mengemukakan bahwa minat itu adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu.[2] Emosi merupakan suasan persaan yang sedang dialami oleh seorang siswa, baik itu marah, senang, bahagia, dan juga sedih, emosi juga sangat berpengaruh dalam peningkatan minat belajar siswa.
Menurut M. Alisuf Sabri Minat adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu, orang yang berminat kepada sesuatu berarti ia sikapnya senang kepada sesuatu.[3] Agar siswa mudah dalam mengingat suatu materi yang disampaikan oleh guru, maka siswa harus terlebih dahulu merasa senang terhadap guru tersebut, bila siswa merasa senang maka minat belajarnya pun tinggi. Menurut Muhibbin Syah Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.[4] Kegairahan dan keinginan siswa dalam belajar harus mampu diciptakan oleh seorang pendidik agar minat belajar siswa dapat tumbuh, sehingga proses PBM nya bisa optimal.
Menurut Ahmad D. Marimba Minat adalah .kecenderungan jiwa kepada sesuatu, karena kita merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu, pada umumnya disertai dengan perasaan senang akan sesuatu itu.[5]Jiwa dan perasaan merupakan hal yang agak sulit dipahami, tapi hal inilah yang dapat mengsuksesan suatu sistem pendidikan bagi siswa, jadi pendidik harus memperhatikan benar-benar hal tersebut. Menurut Drs. Mahfudh Shalahuddin Minat adalah perhatian. [6] Perhatian merupakan hal dimana siswa dapat mempusatkan pikiran dan perasaannya kepada hal yang sedang dilakukannya, dalam hal ini adalah belajar. Yang mengandung unsur-unsur perasaan Dengan begitu minat, tambah Mahfudh, sangat menentukan sikap yang menyebabkan seseorang aktif dalam suatu pekerjaan, atau dengan kata lain minat dapat menjadi sebab dari suatu kegiatan.
Abdurrahman juga memberikan gambaran bahwa minat atau interest bisa berhubungan dengan daya gerak yang mendorong kita untuk cendrung atau merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, ataupun bisa berupa pengalaman yang efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.[7]
Dari pendapat di atas, maka penulis dapat simpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat ialah suatu kondisi kejiwaan seseorang untuk dapat menerima atau melakukan sesuatu objek atau kegiatan tertentu untuk mencapai suatu tujuan.
Dengan penjelasan ini, apabila seorang guru ingin berhasil dalam melakukan kegiatan belajar mengajar harus dapat memberikan rangsangan kepada murid agar ia berminat dalam mengikuti proses belajar mengajar tersebut. Apabila murid sudah merasa berminat mengikuti pelajaran, maka ia akan dapat mengerti dengan mudah dan sebaliknya apabila murid merasakan tidak berminat dalam melakukan proses pembelajaran ia akan merasa tersiksa mengikuti pelajaran tersebut
Sedangkan pengertian belajar dapat dikemukakan sebagai berikut: Belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman kecuali perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh proses menjadi matangnya seseorang atau perubahan yang intensif atau bersifat temporer.[8]
Pendapat lain seperti yang dikemukakan oleh Yusuf Djayadisastra  ialah: Belajar adalah pada hakekatnya suatu perubahan, baik sikap maupun tingkah laku kearah yang baik, kuantitatif dan kualitatif yang fungsinya lebih tinggi dari semula.[9]
Disamping itu Ahmad Tono  juga mengemukakan bahwa: Belajar terdiri dari melakukan sesuatu yang baru, kemudian sesuatu yang baru tersebut dicamkan atau dipahami oleh individu kemudian ditampilkan kembali dalam kegiatan kemudian.[10]
Dengan melihat berbagai pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.       Belajar membawa pengaruh yang meningkat pada diri seorang siswa.
2.       Perubahan itu merupakan hasil yang disengaja.
3.       Perubahan yang dimaksud adalah perubahan segala aspek tingkah laku manusia baik sikap, pengetahuan dan keterampilan.[11]
Setelah membahas tentang pengertian minat dan belajar maka yang penulis maksudkan tentang minat belajar itu ialah kondisi kejiwaan yang dialami oleh siswa untuk menerima atau melakukan suatu aktivitas belajar.





[1] Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan, (Surabaya;Usaha Nasional. 2007 ) hal.21

[2] Bob dan Anik Anwar,  Pedoman Pelaksanaan Menuju … … hal. 6

[3] M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan..,hal.84

[4] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan…,hal. 136

[5] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung:Alma arif, 2006)  hal. 79
[6] Mahfudh Shahuddin, Pengantar Psikologi Pendidikan, (Surabaya: Bina Ilmu, 2006) hal. 95
[7] Abd. Rachman Abror, Psykologi Pendidikan, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana, 2004) hal. 112

[8] Oemar Hamalik,  Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, (Bandung: Tarsito. 2008) hal. 18
[9] Djayadisastra Yusuf, , Psikologi Perkembangan, ( Bandung, BPGT. 2009) hal. 23

[10] Achmad Tono, Metode Pengajaran, (Jakarta: Sinar Baru,2008) hal. 36
[11] Ibid,  hal. 49

No comments:

Post a Comment