Saturday, January 20, 2018

PEMBELAJARAN INQUIRI (INQUIRY LEARNING)

Pembelajaran Inquiri (Inquiry Learning)
(di ringkas Oleh: Zaman Hurri, S.Ag. M.Pd)



            Sejak manusia lahir ke dunia, manusia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya.Hingga dewasa keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu. Didasari hal inilah suatu strategi pembelajaran yang dikenal dengan inkuiri dikembangkan.[1]
Inquiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.Pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif[2].
                Menurut Slamento Pembelajaran Inquiri adalah:
Cara penyampaian bahan pengajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar mengembangkan potensi intelektualnya dalam jalinan kegiatan yang disusunnya sendiri untuk menemukan sesuatu sebagai jawaban yang meyakinkan terhadap permasalahan yang dihadapkan kepadanya melalui proses pelacakan data dan informasi serta pemikiran yang logis, kritis dan sistematis”.[3]

            Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengembangkan pemikirannya. Melalui inquiri siswa diberikan permasalahan-permasalahan yang kemudian permasalahan tersebut diselesaikan melalui proses penelitian-penelitan data berdasarkan fakta yang ada sehingga akan tercermin suatu kesimpulan yang diterima secara ilmiah.
            Dari beberpa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran inquiri merupakan pembelajaran yang menitik beratkan pada proses berpikir siswa secara logis, sistematis dan kritis, sehingga akan melahirkan suatu pola pemikiran yang ilmiah bagi siswa. Fokus utama dari pendekatan belajar ini adalah menyelesaikan masalah secara ilmiah.
Secara prinsipdan norma yang dikandung dalam metode Inquiry menurut Joyce and Weil adalah kerja sama, kebebasan intelektual, dan kesamaan derajat. Selanjutnya menyatakan bahwa selama proses Inquiry siswa saling berinteraksi dengan lain dan juga dengan gurunya[4]. Siswa ditekankan pada kerja sama, dengan kata lain siswa dalam meyelesaikan masalah berada dalam kelompok, siswa berpikir dengan bebas dan mengeluarkan ide-ide dalam menyelesaikan masalah dan guru sebagai pembimbingnya. Hal ini sesuai dengn pendapat Roestiyah metode Inquiry merupakan: suatu teknik atau cara yang digunakan guru untuk mengajar di depan kelas. Adapun pelaksanaannya sebagai berikut: guru membagi tugasmeneliti suatu masalah ke kelas, siswa dibagi menjadi kelompok, dan masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan[5]
Untuk mengaktifkan siswa dalam kelompok, masing-masing anggota dalam kelompok diberi tugas sesuai dengan funsinya masing-masing.Menurut Oemar Hamalik:
pelaksanaan Inquiry kelompok di dalam kelas dilaksanakan oleh kelompok-kelompok yang terdiri dari enam kelompok, masing-masing terdiri dari lima orang siswa, dan tiap anggota melakukan peran tertentu, yakni sebagai berikut:
a. Pemimpin kelompok
b. Pencatat (recorder)
c. Pemantau diskusi (discussion monitor)
d. Pendorong (prompter)
e. Pembuat rangkuman (summarizer)
f. Pengacara (advocate)[6]




[1]Herdian.Model Pembelajaran(online)(2012)http://herdy07.wordpress.com/model-pembelajaran-inkuiri/ diakses tanggal 22 Agustus 2012.

[2]Sanjaya, Wina. Dr..Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. ( Jakarta:Kencana Prenada Media Group,2008) hal. 302

[3]Slamento, Proses Balajar Mengajar Dalam Kredit Semester SKS (Jakarta: Bumi
Aksara, 2003), hlm. 116

[4]Joyce and Weil, Models of Teaching. ( Prentice/ Hall International, 2006) , hlm. 57

[5]Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar ( Jakarta: Rineka Cipta, 2001), hlm. 75

[6]Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Bumi Aksara, 2001), hlm. 221

No comments:

Post a Comment