( Diringkas Oleh: Zaman Hurri, S.Ag.M.Pd)
Menerapakan pendekatan belajar Inquiry Learning ini perlu adanya kreatifitas guru untuk menjadi pengarah atau sutradara dam beraktifitas dengan siswa. Menurut Paul Suparno menyebutkan bahwa “ inkuiri yang
terarah adalah inkuiri yang banyak dicampuri oleh guru. Guru benyak mengarahkan
dan memberikan petunjuk baik lewat prosedur yang lengkap dan
pertanyaan-pertanyaan pengarahan selama proses inkuiri.”[1]
Dalam bentuk inkuiri ini, guru sudah memiliki jawaban sebelumnya. Sehingga siswa tidak begitu bebas
mengembangkan gagasan dan idenya. Masalah yang diberikan oleh guru dan siswa
memcahkannya sesuai dengan prosedur tertentu yang diarahkan oleh guru.
Model pembelajaran inkuiri adalah sesuatu yang sangat
menantang dan melahirkan interaksi antara yang diyakini anak sebelumnya
terhadap suatu bukti baru untuk mencapai pemahaman yang lebih baik, melalui
proses dan metode eksplorasi untuk menurunkan, dan mengetes gagasan-gagasan
baru. Sudah barang tentu hal tersebut melibatkan sikap-sikap untuk mencari
penjelasan dan menghargai gagasan orang lain, terbuka terhadap gagasan baru,
berpikir kritis, jujur, kreatif, dan berpikir lateral.
Peran guru dalam inkuiri terbimbing dalam memecahkan
masalah yang diberikan kepada siswa adalah dengan memberikan
pertanyaan-pertanyaan dalam proses penemuan sehingga siswa tidak akan
kebingungan. Sehingga kesimpulan akan lebih cepat dan mudah diambil. Guru
bertindak sebagai penunjuk jalan, membantu siswa agar menggunakan ide, konsep,
dan keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan
pengetahuan yang baru. Pengajuan pertanyaan yang tepat oleh guru akan
merangsang kreativitas siswa dan membantu mereka dalam ‘menemukan’ pengetahuan
baru tersebut. Model pembelajaran inkuiri terbimbing memang memerlukan waktu
yang relatif banyak dalam pelaksanaanya, akan tetapi hasil belajar yang dicapai tentunya sebanding dengan waktu yang
digunakan. Pengetahuan baru akan melekat lebih lama apabila siswa dilibatkan
secara langsung dalm proses.[2]
Langkah-Langkah Pembelajaran Inquiri Terbimbing
Dalam penerapan pembelajaran Inquiry tidak lepas
dari langkah-langkahyang harus ditempuh oleh guru, sehingga dalam pelaksanaan
pembelajaransesuai dengan tujuan. Adapun langkah-langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Orientasi
Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina
suasana atau iklim pembelajaran yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap
orientasi ini adalah:
·
Menjelaskan
topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapatdicapai oleh siswa
·
Menjelaskan
pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.
Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah,
mulai dari langkah merumuskan merumuskan masalah sampai dengan merumuskan
kesimpulan
·
Menjelaskan
pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan motivasi belajar siswa.
·
Peran guru lebih dominan pada tahap ini.
b.
Merumuskan
masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa
pada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang
menantang siswa untuk memecahkan teka-teki itu.Teka-teki dalam rumusan masalah
tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat.
Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri,
oleh karena itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh pengalaman yang
sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental melalui proses berpikir. Pada tahap ini guru dapat
membimbing siswa, bila perlu guru yang menentukan masalah yang dibahas.
c. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang dikaji. Sebagai
jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk
mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan
mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat
merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan
kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
d. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi
yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam
pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya memerlukan
motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan
kemampuan menggunakan potensi berpikirnya. Guru membimbing siswa dalam kegiatn ini, agar data yang dikumpul siswa
tidak melenceng dari hipotesis.
e. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang
dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan
pengumpulan data.Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan
berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya
berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan
dapat dipertanggungjawabkan.
f. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan
temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai
kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana
yang relevan.[3]
No comments:
Post a Comment