VIRUS:
PENGERTIAN, STRUKTUR TUBUH, KLASFIKASI DAN JENIS
(
OLEH: HASMADIANTI, S.Pd)
A.
Pengertian
Virus
Virus biasanya diartikan makhluk sangat
kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang mampu melihat makhluk
melebihi sekecil dari bakteri. Kalau orang menyebutkan kata virus tentu
mengkonotasikan dengan kuman yang merugikan manusia dan makhluk hiduplainya.
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme
biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan
menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki
perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus
merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.[1]
Istilah virus biasanya merujuk
pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan
banyak jenis organisme sel tunggal).
Kata virus adalah kata bahasa Latin untuk racun dan
substansi beracun lainnya, yang pertama kali digunakan di Bahasa Inggris tahun
1392. Definisi "agen yang menyebabkan infeksi penyakit" pertama
kali digunakan tahun 1728, sebelum ditemukannya virus sendiri oleh Dmitry
Iwanovsky tahun 1892.[2]
Virus merupakan organisme subselular
yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan
menggunakan mikroskop elektron.
Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat
disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm
(lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar
sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.[3]
Menurut para ahli biologi, virus
merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan
peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai
DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki
ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan.
Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau,
dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan
memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases),
Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan
Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil
mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus
berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut
virology.[4]
Virus memiliki struktur tubuh dari
kepala hingga ekornya. Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan
bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:
1. Kepala
Kepala virus berisi DNA
dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid
disebut kapsomer.
2.
Kapsid
Kapsid adalah selubung
yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri
atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid
untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi
lingkungan yang merugikan virus.
3.
Isi tubuh
Bagian isi tersusun
atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai
virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa
sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi
virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1).
Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.
4.
Ekor
Ekor virus merupakan
alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang
dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak
mempunyai ekor.
Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm
(lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar
dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA
ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal,
RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus
dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari
empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang
terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan
pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.
Bahan genetik virus diselubungi oleh
suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut
disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat
(sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas
protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit
protein yang disebut kapsomer.[5]
Virus memiliki ciri-ciri tertentu,
adapun ciri-ciri tersebuat adalah sebagai berikut:
1. Berukuran
ultra mikroskopis
2. Parasit
sejati/parasit obligat
3. Berbentuk
oval, bulat, batang, huruf T, kumparan
4. Kapsid
tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA
5. Dapat
dikristalkan
6. Aktivitasnya
harus di sel makhluk hidup.[6]
B.
Klasifikasi
virus
Menurut Pratiwi, Virus dapat
diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik
fungsional.
1.
Klasifikasi virus berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan
juga protein
membran terluarnya
(envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu:
a.
Virus DNA
b.
Virus RNA
c.
Virus berselubung
d.
Virus non-selubung
2. Klasifikasi
virus berdasarkan tropisme dan
cara penyebaran
Berdasarkan
tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:
a.
Virus Enterik
b.
Virus Respirasi
c.
Arbovirus
d.
Virus onkogenik
e.
Hepatitis virus
3.
Klasifikasi virus berdasarkan genomik
fungsional
Virus
di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya.
Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:
a.
Virus Tipe I = DNA Utas Ganda
b.
Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal
c.
Virus Tipe III = RNA Utas Ganda
d.
Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)
e.
Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)
f.
Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+)
dengan DNA perantara
g.
Virus Tipe VII = DNA Utas
Ganda dengan RNA perantara[7]
Pada tahun 1976 ICTV (International
Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan
struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya
virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
1. Virus
DNA mempunyai beberapa famili:
a.
Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus
b.
Famili Papovaviridae seperti genus
Aviadenovirus
c.
Famili Adenoviridae seperti genus
Mastadenovirus
d.
Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus
e.
Famili Iridoviridae seperti genus
Iridovirus
f.
Famili Poxviridae seperti genus
Orthopoxvirus
2.
Virus RNA mempunyai beberapa famili:
a. Famili
Picornaviridae seperti genus Enterivirus
b. Famili
Reoviridae seperti genus Reovirus
c. Famili
Togaviridae seperti genus Alphavirus
d. Famili
Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus
e. Famili
Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus
f. Famili
Retroviridae seperti genus Leukovirus
g. Famili
Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus
h. Famili
Arenaviridae seperti genus Arenavirus[8]
C.
Macam-Macam
Virus
1.
Virus
RNA
Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi
genetik berupa RNA,
kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan
VI. Beberapa contoh familia virus
yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae,
Orthomixoviridae, dan Arbovirus.
a.
Retroviridae
Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral.
Virus ini memiliki genom RNA berjumlah dua buah yang keduanya
identik dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan
diekspresikan menjadi enzim
polimerase yang unik
yaitu reverse
traskriptase yang
berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan
berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang
ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya yang ganas tersebut
disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi.
Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.
b.
Picornaviridae
Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA
dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi
Baltimore. Virus dalam famili ini
mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, di antaranya adalah penyakit
polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh
Rhinovirus.
c.
Orthomixoviridae
Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi
genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif
sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini adalah virus
ini memiliki protein permukaan
yang merupakan antigen utama
yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian
virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap
hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk
melepaskanvirion dari sel oleh sebab itu antibodi
terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus. Virus ini di klasifikasikan menjadi empat
kelompok yaitu :
1.
Influenza tipe A
2.
Influenza tipe B
3.
Influenza tipe C
4.
Tick-Borne Influenza
d.
Arboviruses
Arbovirus merupakan singkatan dari Arthropoda-Borne virus
yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus
dibagi menjadi empat famili yaitu :
1.
Togaviridae
contoh
virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus.
2.
Flaviviridae
contoh
virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus
dan Denguevirus yang
penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.
3.
Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis
virus (CE) yang menyebabkan penyakit encephalitis pada
manusia.
4.
Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah reovirus yang
menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang
menyebabkan diare epidemik
pada anak-anak.
2.
Virus
DNA
Virus DNA
merupakan virus yang memiliki materi
genetik berupa DNA,
kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII.
Beberapa contoh familia virus
yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan
Poxviridae.
a. Herpesviridae
Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi
genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam
klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit
ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke dalam
beberapa genus, yaitu :
1.
Alpha Herpesvirus
Virus
yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit
yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga. Infeksi virus ini bersifat laten
persisten disebabkan
karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang. Jika
kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali
pada tempat yang sama.
contoh dari virus ini adalah Herpes
simplex tipe
1 dan 2 dan Varicella
zoster(VZ) virus.
2.
Beta Herpesvirus
Virus
yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit
yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier.
Virus ini menyebabkaninfeksi pada
bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital). contoh dari virus ini
adalah Cytomegalovirus.
3.
Gamma Herpesvirus
Virus
yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak
dan ganas, contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr
virus.
b.
Parvoviridae
Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau
negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak memiliki selubung
virus dan merupakan
virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus merupakan virus yang tidak
sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebutAdeno-Associated
Virus(AAV). Salah satu contoh
kelompok ini adalah virus
B-19 yang dapat
menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.
c.
Poxviridae
Poxviridae
merupakan virus dengan materi genetik DNA untai
ganda sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi
Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki
morfologi besar dan kompleks. Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox. Smallpox
cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang
sangat besar diseluruh dunia, sekarang
virus Smallpox sudah dimusnahkan.[9]
an yan
[1]
Poberson Naibaho, Pengertian Virus, sejarah, ciri-ciri
anatomi, reproduksi dan kalsifikasnya,(online)(2011)http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/02/22/pengertian-virus-sejarah-ciri-ciri-anatomi-reproduksi-klasifikasi/ddiakses tanggal 10 Nopember 2011
[2] Wikipedia,Virus,(online)(2011)http://id.wikipedia.org/wiki/Virus, diaksese tanggal 10 Nopember 2011
[3] Ibid.
[4] Poberson Naibaho, Pengertian Virus, sejarah, ciri-ciri
anatomi…,
[5]
Ibid
[6]
Wikipedia,Virus,…,
[9]
Wikipedia,Virus,…,