Showing posts with label Ulasan. Show all posts
Showing posts with label Ulasan. Show all posts

Monday, February 15, 2021

Pengertian Konsep Gerak Pada Tumbuhan

Pengertian Konsep Gerak  Pada Tumbuhan

(Hasmadianti Hasan, S.Pd)




 

1.        Gerak Etionom

Gerak  etionom  merupakan  reaksi  gerak tumbuhan   yang   disebabkan   oleh   adanya rangsangan  dari  luar.  Berdasarkan  hubungan antara  arah  respon  gerakan  dengan  asal rangsangan,  gerak  etionom  dapat  dibedakan menjadi  gerak  taksis,  tropisme,  dan  nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan maka  disebut  gerak  tropisme.  Jika  yang bergerak seluruh bagian tumbuhan maka disebut gerak   taksis.   Jika   gerakan   itu   tidak  dipengaruhi  oleh  arah  datangnya  rangsangan  disebut gerak nasti.

a.    Tropisme

Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah  geraknya  dipengaruhi  arah  datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang , daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme  dapat  dibedakan  menjadi  tropisme positif  apabila  gerak  itu  menuju  sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Ditinjau dari macam  sumber  rangsangannya,  tropisme  dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme.

1.      Fototropisme

Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena   rangsangan   cahaya.   Gerak   bagian tumbuhan  yang  menuju  kearah  cahaya  disebut fototropisme  positif.  Misalnya  gerak  ujung batang   tumbuhan   yang   membelok   kea   rah datangnya cahaya.

2.      Geotropisme

Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (geo = bumi). Jika  arah  geraknya  menuju  rangsang  disebut geotropisme  positif,  misalnya  gerakan  akar menuju  tanah.  Jika  arah  geraknya  menjauhi rangsang   disebut   geotropisme   negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

3.      Hidrotropisme

Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan  karena  rangsangan  air (hidro =  air).  Jika gerakan  itu  mendekati  air  maka  disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh  bergerk  menuju  tempat  yang  banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air  disebut  hidrotropisme  negatif.  Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.

4.      Kemotropisme

Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati   zat   kimia   tertentu   disebut kemotropisme  positif.  Misalnya,  gerak  akar menuju  zat  didalam  tanah.  Jika  gerakannya menjauhi   zat   kimia   tertentu   disebut kemotropisme  negatif,  contohnya  gerak  akar menjauhi racun.

5.      Tigmotropisme

Gerak  bagian  tumbuhan  karena  adanya rangsangan    sentuhan    satu    sisi    atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka, dan mentimun.

 

b.   Nasti

Nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak   dipengaruhi   oleh   arah   datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak ini dapat dibagi dalam beberapa kategori antaranya sebagai berikut:

 

1.      Fotonasti

Fotonasti gerak nasty yang disebabkan oleh rangsangan  cahaya.  Misal,  gerakan  mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) di sore hari.

 

2.      Niktinasi

Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasty  yang  disebabkan  oleh  suasana  gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Misalnya, pada malam hari daun-daun tumbuhan Leguminosae atau  polong-polongan  seperti  bunga  merak (Caesalpinia   pulcherrima)   dan   daun   kupu-kupu (Bauhinia purpurea) akan menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika matahari terbit.

 

3.      Tigmonasti atau Seismonasti

Tigmonasti      /  seismonasti  adalh  gerakan nasty yang disebabkan oleh rangsang sentuhan atau  getaran.  Contoh  gerak  menutupnya  daun sikejut atau putrid malu (Mimosa pudica), jika disentuh. Jika hanya satu anak daun dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup.

 

4.      Termonasti

Termonasti  merupakan  gerak  nasti  yang disebabkan oleh rangsan suhu, seperti mekarnya bunga  tulip  dan  crocus.  Bunga-bunga  tersebut mekar   jika   mendadak   mengalami   kenaikan temperature,  dan  akan  menutup  kembali  bila temperatur menurun.

 

 

 

5.      Haptonasi

Haptonasi  merupakan  gerak  nasti  yang terjadi   pada   tumbuhan   insektivora   yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Daun pada tumbuhan   insektivora   misalnya   Dionaea, sejenis tumbuhan perangkap lalat (Venus”s flytrap) sangat sensitif terhadap sentuhan. Bila ada serangga  yang  menyentuh  bagian  dalam  daun, daun  akan  segera  menutup  sehingga  serangga akan terperangkap di antara kedua belhan daun.

 

6.      Nasti Kompleks

Nasti komoleks merupakan gerak nasti yang disebabkan  oleh  beberapa  factor  sekaligus, seperti karbondioksida, pH, temperature, dan kadar  kalsium.  Contohnya  gerak  membuka  dan menutupnya stomata pada daun.

c.         Taksis

Taksis  adalah  gerak  seluruh  tubuh  atau bagian  dari  tubuh  tumbuhan  yang  berpindah tempat  dan  arah  perpindahannya  dipengaruhi rangsangan.  Gerakan  yang  arahnya  mendekati sumber  rangsangan  disebut  sebagai  taksis positif dan yang menjauhi sumber rangsangan disebut taksis negatif. Sedangkan macam atau sumber rangsangan taksis meliputi cahaya, zat kimia, dan rangsang listrik.

Bila rangsangan berupa zat kimia, gerak yang  timbul  disebut  kemotaksis.  Contohnya gerak gamet jantan berflagela (spermatozoid) yang dihasilkan oleh anteridium lumut kearah gamet   betina (sel   telur)   di   dalam arkegonium.Bila  rangsangan  berupa  cahaya disebut   fototaksis,   rangsangan   listrik disebut  galvanotaksis. Fototaksis dan galvanotaksis biasanya terjadi pada organism tingkat rendah. [1]

 

2.        Gerak Higroskopis

Adalah gerak yang disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan kadar air. Contoh:- pecahnya buah polongan (petai cina, jarak), membukanya anulus pada sporangium (kotak spora) pada tumbuhan paku-pakuan, membuka dan menutupnya sporangium pada tumbuhan lumut oleh peristom

 

3.             Gerak Endonom Atau Autonom (Spontan)

Gerak ini merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan rangasangan dari luar. Di duga gerak yang terjadidisebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Contoh: gerak sitoplasma sel Hydrilladan bawang merah.[2]

 

A.                Penerapan Tugas Terstruktur Pada Konsep Gerak Tumbuhan

Penerapan tugas terstruktur pada konsep gerak tumbuhan pada siswa tidak jauh berbeda dengan pemberian tugas tersruktur pada pembelajaran pelajaran lain atau pelajaran biologi pada materi selain dari konsep gerak pada tumbuhan. Biasanya pemberian tugas tersebut dilakukan pada akhir pemberian materi pelajaran oleh guru sebagai tugas rumah yang dikerjakan secara kelompok atau individu sesuai dengan kriteri tugas yang diberikan guru.

Pemberian tugas terstruktur tersebut dapat berupa kegiatan:

1.      Membaca teks bacaan konsep gerak tumbuhan kemudian mengambil kesimpulannya, dapat dilakukan kelompok atau individu.

2.      Menjawab beberapa pertanyaan berhubungan dengan konsep gerak tumbuhan  yang dibuat dalam lembar kerja siswa, yang ditentukan nilai per item soal, jadwal kumpul tugas, nama individu atau kelompok, yang dijawab sesuai kreteria yang dicantumkan dalam lembar keraja.

3.      Memberikan modul tentang konsep gerak tumbuhan, yang dalam modul tersebut dikupas rincian tentang konsep gerak tumbuhan, yang kemudian diikuti dengan pertanyaan, atau tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa berkenaan dengan modul tersebut, ditentukan jadwal penyerahan tugas, poin per item yang benar, dapat dikerjakan kelompok atau individu.

4.      Memberikan tugas membuat makalah berkenaan dengn konsep gerak tumbuhan yang kemudian didiskusikan didepan kelas, guru menentukan kriteri makalah, poin-poin pokok yang harus ditulis atau dibahas dalam makalah.

5.      Dsb.

 

B.                Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar sering diartikan dengan hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah proses pembelajaran telah berlangsung. Hasil belajar sangat identik pengertian dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Istilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan dari penilaian dari hasil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan



[1]Javierarifuddin.blogspot,system geraka pada tumbuhan(online)(2011) (http://javierarifuddin.blogspot.com/sistem-gerak-pada-tumbuhan.html. diakses tanggal 23 Desember 2011)

 

[2] Scribd, Sistem gerak,(online)(2011)(http://www.scribd.com/doc/37909192/Sistem-Gerak. diakses pada tanggal 13 Desember 2011)

Klasifikasi Tumbuhan Pterydophyta ( Paku )

 

Klasifikasi Tumbuhan  Pterydophyta ( Paku )

( Hasmadianti Hasan, S.Pd)

 

            Berdasarkan  jenis spora yang dihasilkan tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi :

1.                  Tumbuhan paku Homospora ( isospora )

Yaitu paku yang hanya memproduksi satu macam ukuran spora. Sering disebut tumbuhan paku berumah satu. Contohnya  Lycopodium ( paku kawat ). Tumbuhan tersebut batannya seperti kawat, hidup memanjat pada tumbuhan lain.

 

2.                  Tumbuhan paku Heterospora ( anisospora )

Yaitu paku ini memproduksi dua macam ukuran spora yang berukuran kecil dan berkelamin jantan disebut Mikrospora sedangkan yang berukuran besar dan berkelamin betina disebut Makrospora. Contohnya  Selaginella ( paku rane ), yang dapat dijadikan tanaman hias dan Marsilea ( semanggi ) yang dapat dimakan.[1]

3.                  Tumbuhan Paku Peralihan  ( dari  Homospora ke Heterospora)

Adalah jenis tumbuhan paku yang lain yang merupakan perlaihan Homospora dengan  Heterospora menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang sama akan tetapi sebagian besar berkelamin betina. Dimana antara spora jantan ( spora + ) dan spora betina ( spora - ). Contohnya paku ekor kuda ( Equisetum debile )[2]

 

Bersarkan klasifikasi tumbuhan paku termasuk juga tumbuhan paku yang telah punah dibedakan dalam beberapa devisi yaitu :

1.                  Psilophyta ( Paku Telanjang )

Adalah paku ini tidak berdun atau daunnya kecil dan ada pula yang tidak berakar sejati. Yang dikenal dengan paku sederhana. Kebanyakan hidup di jaman purba yang sudah hampir punah dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada yaitu Psilotum nudum.

 

2.                  Lycophyta ( Paku Kawat )

Paku ini memiliki ciri-ciri berdaun kecil, berupa rerumputan yang tersusun rapat seperti spiral yang masih bertahan hidup sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul berbentuk kerucut, yang batangnya seperti kawat. Contohnya paku rane (Selaginella ) dan paku kawat (Lycopodium cernuum )[3]

3.                  Sphenophyta ( Paku Ekor Kuda  )

Paku ini memiliki daun kecil, tunggal tersusun melingkar. Yang menghasilkan spora sama besar, berupa rerumputan dengan batang beruas. Sporofit pada ujung batang , cabang berkumpul membentuk badan serpeti gada atau kerucut. Contohnya Equisetum debile dan Calamites.

4.                  Pterophyta ( Paku Sejati atau Filicinae )

Merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat disekitar kita yang umumnya disebut pakis. Dengan ciri-cirinya antara lain daunya besar ( makrofil ), daun muda menggulung , telah mempunyai daging daun ( Mesofil ), sporangium terdapat pada sporofil ( daun penghasil spora 0 contohnya Paku tiang ( Alsophilla glauca ) yang banyak tumbuh di daerah penggunungan , berbentuk pohon palem dan berbatang hitam, Suplir ( Adiantum cuneatum ) dan semanggi ( Marsilea crenata ) yang hidup di rawa atau tanah berair, paku sarang burung ( Asplenium nidus )[4]

 



[1] Ibid,hal. 43-44

[2] Tri Supeni dkk, Biologi SMU  (Malang ; Erlangga,1999) hal. 79

[3] Istamar Syamsuri, Biologi Untuk … …hal. 44-45

[4] Tri Supeni dkk, Biologi SMU  … …  hal. 80

VIRUS: PENGERTIAN, STRUKTUR TUBUH, KLASFIKASI DAN JENIS

 

VIRUS: PENGERTIAN, STRUKTUR TUBUH, KLASFIKASI DAN JENIS

( OLEH: HASMADIANTI, S.Pd)


A.                Pengertian Virus

Virus biasanya diartikan makhluk sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop yang mampu melihat makhluk melebihi sekecil dari bakteri. Kalau orang menyebutkan kata virus tentu mengkonotasikan dengan kuman yang merugikan manusia dan makhluk hiduplainya. Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.[1]

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal).  Kata virus adalah kata bahasa Latin untuk racun dan substansi beracun lainnya, yang pertama kali digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392. Definisi "agen yang menyebabkan infeksi penyakit" pertama kali digunakan tahun 1728, sebelum ditemukannya virus sendiri oleh Dmitry Iwanovsky tahun 1892.[2]

Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya.[3]

Menurut para ahli biologi, virus merupakan organisme peralihan antara makhluk hidup dan benda mati. Dikatakan peralihan karena virus mempunyai ciri-ciri makhluk hidup, misalnya mempunyai DNA (asam deoksiribonukleat) dan dapat berkembang biak pada sel hidup. Memiliki ciri-ciri benda mati seperti tidak memiliki protoplasma dan dapat dikristalkan. Para penemu virus antara lain D. Iwanoski (1892) pada tanaman tembakau, dilanjutkan M. Beijerinck (1898), Loffern dan Frooch (1897) menemukan dan memisahkan virus penyebab penyakit mulut dan kaki (food and mouth diseases), Reed (1900) berhasil menemukan virus penyebab kuning (yellow fever), Twort dan Herelle (1917) penemu Bakteriofage, Wendell M. Stanley (1935) berhasil mengkristalkan virus mosaik pada tembakau. Pengetahuan tentang virus terus berkembang sampai lahir ilmu cabang biologi yang mempelajari virus disebut virology.[4]

Virus memiliki struktur tubuh dari kepala hingga ekornya. Untuk mengetahui struktur virus secara umum kita gunakan bakteriofage (virus T), strukturnya terdiri dari:

 

1.      Kepala

Kepala virus berisi DNA dan bagian luarnya diselubungi kapsid. Satu unit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer.

 

2.      Kapsid

Kapsid adalah selubung yang berupa protein. Kapsid terdiri atas kapsomer. Kapsid juga dapat terdiri atas protein monomer yang yang terdiri dari rantai polipeptida. Fungsi kapsid untuk memberi bentuk virus sekaligus sebagai pelindung virus dari kondisi lingkungan yang merugikan virus.

 

3.      Isi tubuh

Bagian isi tersusun atas asam inti, yakni DNA saja atau RNA saja. Bagian isi disebut sebagai virion. DNA atau RNA merupakan materi genetik yang berisi kode-kode pembawa sifat virus. Berdasarkan isi yang dikandungnya, virus dapat dibedakan menjadi virus DNA (virus T, virus cacar) dan virus RNA (virus influenza, HIV, H5N1). Selain itu di dalam isi virus terdapat beberapa enzim.

 

4.      Ekor

Ekor virus merupakan alat untuk menempel pada inangnya. Ekor virus terdiri atas tubus bersumbat yang dilengkapi benang atau serabut. Virus yang menginfeksi sel eukariotik tidak mempunyai ekor.

Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop cahaya. Asam nukleat genom virus dapat berupa DNA ataupun RNA. Genom virus dapat terdiri dari DNA untai ganda, DNA untai tunggal, RNA untai ganda, atau RNA untai tunggal. Selain itu, asam nukleat genom virus dapat berbentuk linear tunggal atau sirkuler. Jumlah gen virus bervariasi dari empat untuk yang terkecil sampai dengan beberapa ratus untuk yang terbesar. Bahan genetik kebanyakan virus hewan dan manusia berupa DNA, dan pada virus tumbuhan kebanyakan adalah RNA yang beruntai tunggal.

Bahan genetik virus diselubungi oleh suatu lapisan pelindung. Protein yang menjadi lapisan pelindung tersebut disebut kapsid. Bergantung pada tipe virusnya, kapsid bisa berbentuk bulat (sferik), heliks, polihedral, atau bentuk yang lebih kompleks dan terdiri atas protein yang disandikan oleh genom virus. Kapsid terbentuk dari banyak subunit protein yang disebut kapsomer.[5]

Virus memiliki ciri-ciri tertentu, adapun ciri-ciri tersebuat adalah sebagai berikut:

1.      Berukuran ultra mikroskopis

2.      Parasit sejati/parasit obligat

3.      Berbentuk oval, bulat, batang, huruf T, kumparan

4.      Kapsid tersusun dari protein yang berisi DNA saja atau RNA

5.      Dapat dikristalkan

6.      Aktivitasnya harus di sel makhluk hidup.[6]

 

B.                Klasifikasi virus

Menurut Pratiwi, Virus dapat diklasifikasi menurut morfologi, tropisme dan cara penyebaran, dan genomik fungsional.

1.        Klasifikasi virus berdasarkan morfologi

Berdasarkan morfologi, virus dibagi berdasarkan jenis asam nukleat dan juga protein membran terluarnya (envelope) menjadi 4 kelompok, yaitu:

a.          Virus DNA

b.         Virus RNA

c.          Virus berselubung

d.         Virus non-selubung

 

2.    Klasifikasi virus berdasarkan tropisme dan cara penyebaran

Berdasarkan tropisme dan cara penyebaran, virus dibagi menjadi:

a.          Virus Enterik

b.         Virus Respirasi

c.          Arbovirus

d.         Virus onkogenik

e.          Hepatitis virus

 

3.    Klasifikasi virus berdasarkan genomik fungsional

Virus di klasifikan menjadi 7 kelompok berdasarkan alur fungsi genomnya. Klasifikasi ini disebut juga klasifikasi Baltimore yaitu:

a.          Virus Tipe I = DNA Utas Ganda

b.         Virus Tipe II = DNA Utas Tunggal

c.          Virus Tipe III = RNA Utas Ganda

d.         Virus Tipe IV = RNA Utas Tunggal (+)

e.          Virus Tipe V = RNA Utas Tunggal (-)

f.          Virus Tipe VI = RNA Utas Tunggal (+) dengan DNA perantara

g.         Virus Tipe VII = DNA Utas Ganda dengan RNA perantara[7]

Pada tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.

 

1.      Virus DNA mempunyai beberapa famili:

a.               Famili Parvoviridae seperti genus Parvovirus

b.             Famili Papovaviridae seperti genus Aviadenovirus

c.               Famili Adenoviridae seperti genus Mastadenovirus

d.             Famili Herpesviridae seperti genus Herpesvirus

e.              Famili Iridoviridae seperti genus Iridovirus

f.              Famili Poxviridae seperti genus Orthopoxvirus

2.      Virus RNA mempunyai beberapa famili:

a.       Famili Picornaviridae seperti genus Enterivirus

b.      Famili Reoviridae seperti genus Reovirus

c.       Famili Togaviridae seperti genus Alphavirus

d.      Famili Paramyvoviridae seperti genus Pneumovirus

e.       Famili Orthomyxoviridae seperti genus Influensavirus

f.       Famili Retroviridae seperti genus Leukovirus

g.      Famili Rhabdoviridae seperti genus Lyssavirus

h.      Famili Arenaviridae seperti genus Arenavirus[8]

 

C.                Macam-Macam Virus

1.        Virus RNA

Virus RNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa RNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas III, IV, V, dan VI. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Retroviridae, Picornaviridae, Orthomixoviridae, dan Arbovirus.

 

a.       Retroviridae

Retroviridae merupakan virus berbentuk ikosahedral. Virus ini memiliki genom RNA berjumlah dua buah yang keduanya identik dan memiliki polaritas positif yang nantinya akan diekspresikan menjadi enzim polimerase yang unik yaitu reverse traskriptase yang berguna untuk mengubah RNA menjadi DNA. DNA yang dihasilkan nantinya akan berintegrasi ke dalam DNA sel inang sebagai provirus. Virus ini termasuk ke dalam virus yang ganas, dapat menyebabkan penekanan sistem kekebalan tubuh dan juga tumor. Sifatnya yang ganas tersebut disebabkan salah satunya karena virus ini mudah mengalami mutasi. Salah satu genus dari famili ini yang paling terkenal adalah genus Lentivirus, yang contoh spesiesnya adalah HIV 1 dan 2.

b.      Picornaviridae

Picornaviridae merupakan berukuran kecil. Virus ini memiliki genom RNA dengan polaritas positif sehingga termasuk virus kelas IV dalam klasifikasi Baltimore. Virus dalam famili ini mampu menyebabkan banyak penyakit pada manusia, di antaranya adalah penyakit polio yang disebabkan oleh Poliovirus dan flu ringan yang disebabkan oleh Rhinovirus.

 

c.       Orthomixoviridae

Orthomoxoviridae merupakan virus yang memiliki selubung dengan materi genetik RNA bersegmen berpolaritas negatif sehingga virus ini termasuk dalam kelas V dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khan dari virus ini adalah virus ini memiliki protein permukaan yang merupakan antigen utama yaitu Hemmaglutinin (HA) dan Neuraminidase (NA). Hemmaglutinin merupakan bagian virus yang menempel pada sel target oleh sebab itu antibodi terhadap hemmaglutinin dapat melindung dari infeksi virus. Neuraminidase berperan untuk melepaskanvirion dari sel oleh sebab itu antibodi terhadap NA dapat menekan tingkat keparahan infeksi virus.  Virus ini di klasifikasikan menjadi empat kelompok yaitu :

1.                   Influenza tipe A

2.                   Influenza tipe B

3.                   Influenza tipe C

4.                   Tick-Borne Influenza

 

 

d.      Arboviruses

Arbovirus merupakan singkatan dari Arthropoda-Borne virus yaitu virus yang berasal dari kelompok Arthropoda. Arbovirus dibagi menjadi empat famili yaitu :

1.                   Togaviridae

contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Rubellavirus.

2.                   Flaviviridae

contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah Hepatitis C virus dan Denguevirus yang penyebabkan penyakit demam berdarah dengue.

3.             Bunyaviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah California encephalitis virus (CE) yang menyebabkan penyakit 
encephalitis pada manusia.

4.            Reoviridae
contoh virus yang termasuk dalam kelompok ini adalah 
reovirus yang menyebabkan Colorado tick fever dan Rotavirus yang menyebabkan diare epidemik pada anak-anak.

 

2.        Virus DNA

Virus DNA merupakan virus yang memiliki materi genetik berupa DNA, kelompok yang tergolong dalam kelompok ini adalah virus kelas I, II, VII. Beberapa contoh familia virus yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah Herpesviridae, Parvoviridae, dan Poxviridae.

a.       Herpesviridae

Herpesviridae merupakan kelompok virus berukuran besar dengan materi genetik DNA utas ganda sehingga dikelompokkan ke dalam kelas 1 dalam klasifikasi baltimore. Virus dalam kelompok ini dapat menyebabkan penyakit ganas dan juga dapat menyebabkan kelainan pasca kelahiaran pada bayi. Herpesviridae terbagi ke dalam beberapa genus, yaitu :

1.        Alpha Herpesvirus

Virus yang termasuk dalam kelompok Alpha herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut dengan gejala yang muncul saat itu juga. Infeksi virus ini bersifat laten persisten disebabkan karena kemampuan genom virus ini untuk berintergrasi dengan sel inang. Jika kondisi inang sedang lemah, maka ada kemungkinan penyakit dapat muncul kembali pada tempat yang sama.
contoh dari virus ini adalah 
Herpes simplex tipe 1 dan 2 dan Varicella zoster(VZ) virus.

2.        Beta Herpesvirus

Virus yang termasuk dalam kelompok beta herpesvirus biasanya menyebabkan penyakit yang akut akan tetapi tidak ditemukan gejala pada carrier. Virus ini menyebabkaninfeksi pada bayi dan perkembangan abnormal (penyakit kongenital). contoh dari virus ini adalah Cytomegalovirus.

3.          Gamma Herpesvirus

Virus yang termasuk dalam kelompok ini mampu menyebabkan penyakit limphopoliperatif jinak dan ganas, contoh dari virus ini adalah Epstein-Barr virus.

b.      Parvoviridae

Parvoviridae merupakan virus dengan DNA utas tunggal polaritas positif atau negatif sehingga termasuk dalam kelas II dalam klasifikasi Baltimore. Virus ini tidak memiliki selubung virus dan merupakan virus manusia yang berukuran paling kecil. Virus merupakan virus yang tidak sempurna sehingga perlu berasosiasi dengan adenovirus sehingga sering disebutAdeno-Associated Virus(AAV). Salah satu contoh kelompok ini adalah virus B-19 yang dapat menyebabkan cacat atau keguguran pada janin.

 

c.       Poxviridae

            Poxviridae merupakan virus dengan materi genetik DNA untai ganda sehingga virus ini di termasuk dalam kelas I dalam klasifikasi Baltimore. Ciri khas dari virus ini adalah virus ini memiliki morfologi besar dan kompleks. Virus yang terkenal dalam kelompok ini adalah Smallpox. Smallpox cukup terkenal karena menimbulkan pandemik yang sangat besar diseluruh dunia,  sekarang virus Smallpox sudah dimusnahkan.[9]

an yan



[1] Poberson Naibaho, Pengertian Virus, sejarah, ciri-ciri anatomi, reproduksi dan kalsifikasnya,(online)(2011)http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/02/22/pengertian-virus-sejarah-ciri-ciri-anatomi-reproduksi-klasifikasi/ddiakses tanggal 10 Nopember 2011

 

[2] Wikipedia,Virus,(online)(2011)http://id.wikipedia.org/wiki/Virus, diaksese tanggal 10 Nopember 2011

[3] Ibid.

 

[4] Poberson Naibaho, Pengertian Virus, sejarah, ciri-ciri anatomi…,

[5] Ibid

 

[6] Wikipedia,Virus,…,

 

[7] Pratiwi, Biologi untuk SMA.(Jakarta. Erlangga:2002),hal. 78

 

 

[8] Poberson Naibaho, Pengertian Virus, sejarah, ciri-ciri anatomi…,

 

 

[9] Wikipedia,Virus,…,