Pengertian Sistem
Organisasi Kehidupan
Organisasi kehidupan dimulai dari yang paling
kecil yaitu sel. Felix
Durjadin memperhatikan sel yang hidup dan menemukan cairan yang berada tepat
ada di dalam sel yang dapat disebut dengan protoplasma.
Pada akhirnya terbentuk kumpulan-kumpulan dari sel, jaringan, organ, system
organ, dan organisme untuk mencapai tujuan yang sama yaitu membentuk
suatu kehidupan. Dalam sistem-sistem
tersebut, tidak ada yang bekerja sendiri-sendiri. Tetapi mereka saling bekerja
sama sehingga membentuk proses kehidupan dalam organisme.[1]
Dari
pendapat di atas, sistem organisasi kehidupan merupakan suatu perangkat
elemen-elemen kehidupan dari struktur yang terkecil sampai yang terbesar berupa
sel, jaringan, organ, syistem organ dan organisme yang masing-masing mempunyai
tugas dan fungsinya tersendiri untuk menumpang kehidupan. Elemen-elemen
tersebut saling berhubungan dan saling mendukung satu-sama lain, jika satu
elemen tidak berfungsi maka akan mempengaruhi fungsi elemen yang lain, sehingga
membentuk suatu sistem.
Dalam
ruang lingkup Biologi, Campell meneyebutkan bahwa organisme
yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan
organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang
paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan
dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi,
ekosistem, hingga ke tingkatan bioma.[2]
Membicarakan masalah kehidupan
berarti berbicara masalah pendukung kehidupan itu sendiri yang membentuk suatu
tingkatan organisasi kehidupan. Dalam hal ini, Campell menjelaskan sebagai
berikut:
1.
Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul
Dalam
tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul
tersebut akan menyusun organel-organel sel. Contohnya, membran sel plasma yang
tersusun atas molekul-molekul protein, fosfolipid, kolesterol, air,
karbohidrat, dan ion-ion lain. Adanya molekul tersebut, memungkinkan membran
plasma menjalankan fungsinya sebagai bagian luar sel yang memisahkan sel dengan
lingkungan sekitarnya.
2.
Organisasi Kehidupan Tingkat Sel
Setiap
makhluk hidup tersusun atas sel. Ada makhluk hidup yang tersusun atas satu sel
(uniseluler), dan adapula makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel
(multiseluler). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari
makhluk hidup. Setiap sel memiliki
organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organle sel
tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma,
membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontrol oleh
inti sel (nukleus).
3.
Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang
memiliki bentuk, susunan, dan fungsi sama. Kumpulan sel tersebut bekerja sama
membentuk dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian tentang
jaringan dipelajari dalam histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam
jaringan, seperti jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat. Jaringan saraf memiliki fungsi menyampaikan rangsang
dari luar untuk diteruskan menuju otak. Otak tersebut menanggapi rangsang
melalui jaringan saraf untuk meresponnya. Misalnya, saat memegang benda panas,
kita akan merespons dengan melepas benda panas tersebut.
4.
Organisasi Kehidupan Tingkat Organ
Organisasi kehidupan
tingkat organ merupakan organisasi hidup dari kumpulan jaringan. Organ merupakan
kumpulan beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan yang
sama. Suatu organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya. Organ terdiri
atas beberapa jaringan yang berbeda. Contoh organ adalah kulit, jantung,
ginjal, dan mata. Organ kulit tersebut
oleh beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan darah,
dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan
peran dan fungsinya, seperti melindungi tubuh dari berbagai faktor fisis dan
menjadi pertahanan tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).
Di dalam tubuh makhluk
hidup, organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang
disebut sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan
tugas yang saling berkaitan. Contoh sistem pada organ pada manusia, yaitu
sistem pencernaan terdiri atas organ mulut, lidah, gigi, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus.
5.
Organisasi Kehidupan Tingkat Individu
Individu merupakan
organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ
tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi
berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik.
Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular,
dan seorang manusia.
6.
Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
Organisasi
kehidupan tingkat populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis.
Populasi sendiri merupakan kelompok yang terdiri atas psesies sejenis atau sama
dan mendiami suatu habitat. Habitat merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup. Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau
hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna menjalankan fungsi
hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan perkawinan, dan untuk
perlindungan satu sama lainnya. contoh organisasi tingkat populasi adalah
sekumpulan banteng.
Dalam Biologi, dikenal
pembagian makhluk hidup menjadi beberapa kerajaan atau kingdom. Kingdom yang
dipelajari terdapat lima kelompok, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista,
kingdom Fungsi, kingdom Animalia, dan kingdom Plantae. Setiap kingdom terdiri
atas populasi yang berbeda, misalnya kingdom Animalia memiliki populasi
banteng, populasi elang jawa, dan populasi harimau jawa.
7.
Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Komunitas merupakan
sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang
sama. Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk
diamati. Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang,
dan populasi plankton.
8.
Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan
beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka
hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam
ekosistem, organisasi kehidupan berlangsung sangat kompleks. Antar populasi terdapat suatu hubungan simbiosis serta
siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu peristiwa
makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus
energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan. Di dalam ekosistem, hubungan antara organisme
biotiknya tidak dapat terlepas dari faktor abiotiknya. Contohnya, hewan yang
memerlukan air untuk minum. Air merupakan salah satu komponen abiotik.
9.
Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma
Bioma merupakan
organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di
dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan
sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma
taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma tundra.Di dalam bioma, banyak sekali
jenis individu ataupun populasi yang terdapat di dalamya. Misalkan pada bioma
hutan hujan tropis yang didominasikan oleh tumbuhan tropis, terdapat
keaneragaman individu yang tinggi di dalamnya. Indonesia memiliki bioma hutan
hujan tropis, khususnya di pulau Sumatra dan Kalimantan.[3]
Tingkatan kehidupan
organisme yang dipelajari dalam ruang lingkup Biologi dipelajari dalam berbagai
tingkatan. Setiap tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya.
Cukup jelas bahwa elemen-elemen pendukung kehidupan tersebut mempunyai fungsi dan tugas
tersendiri yang satu sama lain saling mendukung untuk memberikan kehidupan bagi
makhluk hidup.
[1]Ilmupengetahuanalam, organisasi kehidupan (online)(2013) (http:// ilmupengetahuanalam.com/ organisasi-kehidupa..html diakses pada tanggal 13 September 2013)
[2]Biologipedia,
Organisasi Kehidupan (online)(2013) (http://biologipedia. blogspot.com/2010/03/organisasi-kehidupan.html
diaksese pada tanggal 12 September 2013)
[3] Biologipedia,
Organisasi Kehidupan (online)(2013) (http://biologipedia. blogspot.com/2010/03/organisasi-kehidupan.html
diaksese pada tanggal 12 September 2013)