Tuesday, December 16, 2014

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN

                                        Pemanfaatan Media Gambar dalam Pembelajaran
( Diringkas oleh: Zaman Hurri, S.Ag. M.Pd)





Media gambar digolongkan dalam media grafis. Media gambar adalah salah satu media visual dua dimensi. Jenis media yang dapat dikatagorikan kedalam media visual dua dimensi yang menghasilkan pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat.[1] Dalam beberapa pengertian yang penulis sajikan sebelumnya, pada perkembangannya media gambar dapat dikembangkan pada media gambar yang menggunakan alat elektronik, dan media gambar yang tidak menggunakan alat elektronik. Media gambar ini bisa dikatogorikan pada media gambar bergerak dan tidak bergerak.
Gambar pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku teks.[2]
Media gambar ini dapat dibagi dalam berbagai jenis media gambar. Adapun jenis media gambar dapat dijelaskan dalam penjelasan berikut ini:
a.         Gambar/ foto
Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah media yang paling umum dipakai. Yang merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu ada pepatah cina yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
b.        Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang yang normal dapat diajar mengambarkan. Selain dapat menarik perhatian murid, menhindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun tidak perlu dipersoalkan sebab media ini di buat langsung oleh guru.
c.         Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya atau sifat-sifat proses yang ada antara komponen di situ.
d.        Bagan / Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting dari suatu presentasi.
e.         Stick Figure
Media ini hampir sama dengan media grafis sketsa, pada media stick figure ini bentuknya hanya berupa gambar garis-garis seperti tongkat, namun ciri-ciri atau detil suatu benda dapat dilihat dengan jelas oleh siswa. Guru dapat membuat langsung dengan kapur atau spidol langsung pada papan tulis.[3]
f.         Gambar cetak
Disamping foto ada pula gambar-gambar cetak lain yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran seperti, pamflet, gambar brosur, gambar lukisan cetak, dan lain sebagainya.
g.         Gambar Multimedia
Gambar multimedia juga merupakan gambar-gambar hasil desain computer dan juga gambar seperti yang disebutkan diatas, seperti foto, dsb. Yang penyajianya menggunakan alat-alat multimedia, seperti computer, infocus, OHP, slide, film strip dan initernet, yang kesemunya itu dapat digunakan dalam penyampaian materi pelajran oleh seorang guru.

Pada pembelajaran, media/ alat peraga  merupakan hal yang sangat penting, mengingat alat peraga adalah bagian dari pada pokok atau objek dari bahan belajar itu sendiri, dari bahan yang bersifat tioritis, abtraks akan diinterprestasikan kedalam wujud yang konkrit dan nyata. Jadi dengan alat peraga siswa menangkap sisi visualnya, gambaran dari sesuatu benda atau bahan pelajaran jelas.
Pada pembelajaran, penggunaan media gambar juga akan memberikan pengalaman yang konkrit bagi siswa  Siswa tidak hanya diberikan konsep tioritis, melalui gambar siswa akan menangkap penjelasan konkrit dari materi system rangka yang dijelaskan oleh seorang guru.
Dalam penerapan gambar di kelas seorang guru dapat menggunakan gambar langsung di depan kelas, atau mungkin guru dapat memanfaatkan media lainyan seperti computer atau infocus. Hal ini justru akan mempermudah siswa menangkap detil dari system rangka. Dengan menggunakan perangkat multimedia tersebut,  seorang guru dapat memperbesar  benda tersebut hingga sejelas-jelasnya dan sedetil-detilnya.
            Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan gambar yang perlu diperhatikan antara lain:
a.       Pergunakanlah gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan siswa membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok.
b.      Padukan gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang ril sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama dikemudian hari.
c.       Pergunakanlah gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa dirongrong oleh sekelompok gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan Perhatian pada gagasan utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya, lingkungannya, dan lain-lain berturut-turut secara lengkap.
d.      Kurangilah penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat penting dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru. Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para siswa mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri membedakan satu sama lain. Guru bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para siswa yang bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah supermarket  terdengar asing bagi siswa-siswa yang hidup si kampung. Melalui gambar itulah mereka akan memperoleh kejelasan tentang istilah Verbal
e.       Mendorong pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat diperlukan bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar itu.
f.       Mengevaluasi kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara umum maupun secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar datar, slides atau transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para siswa. Pemakaian instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.[4]



[1] Azhar Arsyad. Media Pembelajaran,( Jakarta : Raja Grafindo  , 2009) hal. 161

[2] Ibid, 170
[3] Rusman , media gambar,(online)(2011) (http://www.bitlib.net/ebook/jenis+jenis+media+gambar/ diakses tangal 5 Nopember 2011.
[4] Azhar Arsyad. Media Pembelajaran,( Jakarta : Raja Grafindo  , 2009) Hal: 27

No comments:

Post a Comment