Pemanfaatan Media
Gambar dalam Pembelajaran
( Diringkas oleh: Zaman
Hurri, S.Ag. M.Pd)
Media gambar digolongkan dalam
media grafis. Media gambar adalah salah satu media visual dua dimensi. Jenis
media yang dapat dikatagorikan kedalam media visual dua dimensi yang menghasilkan
pesan berupa bentuk atau rupa yang dapat dilihat.[1]
Dalam beberapa pengertian yang penulis sajikan sebelumnya, pada perkembangannya
media gambar dapat dikembangkan pada media gambar yang menggunakan alat
elektronik, dan media gambar yang tidak menggunakan alat elektronik. Media
gambar ini bisa dikatogorikan pada media gambar bergerak dan tidak bergerak.
Gambar pada dasarnya membantu
mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu
mereka dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni, dan pernyataan kreatif dalam
bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis dan menggambar serta
membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi bacaan dari buku
teks.[2]
Media gambar ini dapat dibagi
dalam berbagai jenis media gambar. Adapun jenis media gambar dapat dijelaskan
dalam penjelasan berikut ini:
a.
Gambar/ foto
Diantara media pendidikan, gambar/foto adalah
media yang paling umum dipakai. Yang merupakan bahasa yang umum, yang dapat
dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Oleh karena itu ada pepatah cina yang
mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata.
b.
Sketsa
Sketsa adalah gambar yang sederhana, atau draft
kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya tanpa detail. Karena setiap orang
yang normal dapat diajar mengambarkan. Selain dapat menarik perhatian murid,
menhindari verbalisme dan dapat memperjelas penyampaian pesan, harganya pun
tidak perlu dipersoalkan sebab media ini di buat langsung oleh guru.
c.
Diagram
Sebagai suatu gambar sederhana yang menggunakan
garis-garis dan simbol-simbol, diagram atau skema menggambarkan struktur dari
objeknya secara garis besar, menunjukkan hubungan yang ada antara komponennya
atau sifat-sifat proses yang ada antara komponen di situ.
d.
Bagan / Chart
Seperti halnya media grafis yang lain, bagan atau
chart termasuk media visual. Fungsinya yang pokok adalah menyajikan ide-ide
atau lisan secara visual. Bagan juga mampu memberikan ringkasan butir-butir penting
dari suatu presentasi.
e.
Stick Figure
Media ini hampir sama dengan media grafis sketsa, pada media
stick figure ini bentuknya hanya berupa gambar garis-garis seperti tongkat,
namun ciri-ciri atau detil suatu benda dapat dilihat dengan jelas oleh siswa.
Guru dapat membuat langsung dengan kapur atau spidol langsung pada papan tulis.[3]
f.
Gambar cetak
Disamping foto ada pula gambar-gambar cetak lain
yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran seperti, pamflet, gambar
brosur, gambar lukisan cetak, dan lain sebagainya.
g.
Gambar Multimedia
Gambar multimedia juga merupakan gambar-gambar
hasil desain computer dan juga gambar seperti yang disebutkan diatas, seperti
foto, dsb. Yang penyajianya menggunakan alat-alat multimedia, seperti computer,
infocus, OHP, slide, film strip dan initernet, yang kesemunya itu dapat
digunakan dalam penyampaian materi pelajran oleh seorang guru.
Pada pembelajaran,
media/ alat peraga merupakan hal yang
sangat penting, mengingat alat peraga adalah bagian dari pada pokok atau objek
dari bahan belajar itu sendiri, dari bahan yang bersifat tioritis, abtraks akan
diinterprestasikan kedalam wujud yang konkrit dan nyata. Jadi dengan alat
peraga siswa menangkap sisi visualnya, gambaran dari sesuatu benda atau bahan
pelajaran jelas.
Pada pembelajaran,
penggunaan media gambar juga akan memberikan pengalaman yang konkrit bagi
siswa Siswa tidak hanya diberikan konsep
tioritis, melalui gambar siswa akan menangkap penjelasan konkrit dari materi
system rangka yang dijelaskan oleh seorang guru.
Dalam penerapan gambar
di kelas seorang guru dapat menggunakan gambar langsung di depan kelas, atau
mungkin guru dapat memanfaatkan media lainyan seperti computer atau infocus.
Hal ini justru akan mempermudah siswa menangkap detil dari system rangka.
Dengan menggunakan perangkat multimedia tersebut, seorang guru dapat memperbesar benda tersebut hingga sejelas-jelasnya dan
sedetil-detilnya.
Ada beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan dalam pemilihan gambar yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Pergunakanlah
gambar untuk tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih
gambar tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok
pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok
pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan
siswa membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka
gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok.
b.
Padukan
gambar-gambar kepada pelajaran, sebab keefektivan pemakaian gambar-gambar di
dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar
itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan
pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya
mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang ril
sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu
pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama
dikemudian hari.
c.
Pergunakanlah
gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak
efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang
sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar
yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara
berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa dirongrong oleh sekelompok
gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi
visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan Perhatian pada gagasan
utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah
memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan
secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa
yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya,
lingkungannya, dan lain-lain berturut-turut secara lengkap.
d. Kurangilah
penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat penting
dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para siswa mengamati gambar-gambar candi
gaya Jawa Tengah dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama,
apa ciri-ciri membedakan satu sama lain. Guru bisa saja tidak bisa mudah
dipahami oleh para siswa yang bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis
asing. Demikian pula istilah supermarket
terdengar asing bagi siswa-siswa yang hidup si kampung. Melalui gambar
itulah mereka akan memperoleh kejelasan tentang istilah Verbal
e.
Mendorong
pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan
bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan jenis keterbacaan visual dalam hal
ini sangat diperlukan bagi para siswa dalam membaca gambar-gambar itu.
f.
Mengevaluasi
kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara umum maupun
secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar datar, slides atau
transparan untuk melakukan evaluasi belajar bagi para siswa. Pemakaian
instrumen tes secara bervariasi akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya
memperoleh hasil tes yang komprehensip serta menyeluruh.[4]
[1] Azhar Arsyad. Media
Pembelajaran,( Jakarta : Raja Grafindo
, 2009) hal. 161
[2] Ibid, 170
[3] Rusman , media gambar,(online)(2011)
(http://www.bitlib.net/ebook/jenis+jenis+media+gambar/
diakses tangal 5 Nopember 2011.
No comments:
Post a Comment