Tuesday, February 16, 2021

PENGERTIAN JAMUR DAN KLASIFIKASI

 

PENGERTIAN JAMUR DAN KLASIFIKASI

( HASMADIANTI HASAN. S.Pd)



A.                Pengertia Jamur

Dalam istilah umum jamur biasa diartikan dengan cendawan. Yaitu yang sering terdapat atau tumbuh pada pohon-pohon kayu yang telah mati dan busuk, dan bisa juga tumbuh pada makanan-makanan yang telah basi atau tidak baik lagi. Dalam istilah ilmiah dikenal dengan fungi. Dalam situs Adipedia, jamur diartikan sebagai tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara generatif.[1]

Menurut kamus lengkap Biologi Karangan Arman Sujana mengartikan jamur dengan sangat sederhana yaitu suatu tumbuhan darat yang biasa hidup di tempat yang lembab atau berair.[2] Selanjutnya ensiklopedia digital Wikipedia mengartikan jamur atau cendawan adalah tumbuhan yang  tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium. Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada juga dengan cara generatif. Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya.[3]

Dari kedua pengertian di atas terdapat persamaan pengertian tentang jamur yaitu suatu tumbuhan yang tidak mempunyai zat hijau daun sehingga hidupnya bersifat heteretrof. Dan hidup memperoleh makanan pada tumbuhan lain.

Jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya untuk memperoleh makanannya. Setelah itu, menyimpannya dalam bentuk glikogen. Jamur merupakan konsumen, maka dari itu jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidratproteinvitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligatparasit fakultatif, atau saprofit.

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat padamikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken. Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.[4]

Dalam buku biologi SMA karangan Iman Santoso menjelaskan jamur adalah : Jumur merupakan organism bersel satu atau bersel banyak, tubuhnya eukarion dengan diding sel dari kitin ( kecuali pada Oomycotina) , tidak ber klorofil, memperoleh  nutrisi dengan menyerap, menyimpan makanannya dalam bentuk glikogen. Jamur memiliki keturunan diploid yang singkat ( kecuali Oomycotina)[5]

Dari beberapa pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan adalah jamau atau fungi adalh suatu tumbuhan yang bersel satu atau banyak yang hidup di tempat yang lembab atau berair, tidak mempunyai zat hijau daun dan memperoleh makanan dari makhluk hidup lain.

 

B.                Ciri-Ciri Jamur

Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.

 

1.      Struktur Tubuh

Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.

Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik. Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.

Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma. Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.

 

2.      Perolehan Makanan dan  Habitat Jamur

Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Untuk lebih jelas pada pembahasan berikut:

 

a.      Parasit obligat

Merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya, sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).

 

b.      Parasit fakultatif

Adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang cocok.

c.       Saprofit

Merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang dikeluarkan oleh inangnya.[6]

Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.

Jamur berhabitat pada bermacam-macam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

 

3.      Pertumbuhan dan Reproduksi

Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.

Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.

 

 

4.      Peranan Jamur

Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut:

·         Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan berprotein tinggi.

·         Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu dalam pembuatan tempe dan oncom.

·         Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri keju, roti, dan bir.

·         Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.

·         Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.

Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut:

·         Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit rebah semai.

·         Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman kentang.

·         Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.

·         Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.

·         Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru manusia.

·         Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.[7]

 

C.                Klasifikasi Jamur

            Para ahli mikologi mengelompokan jamur kedalam  beberapa kelompok. Adapun kelompok tersebut adalah sebagai berikut :

1.    Myxomycotina (Jamur Lendir)

Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:

·         fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti amuba, disebut  plasmodium.

·         fase tubuh buah

Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora kembara yang disebut myxoflagelata.

Contoh spesies : Physarum polycephalum

2.    Oomycotina
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
Reproduksi:

·         Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di darat dengan sporangium dan konidia.

·         Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:

a. Saprolegnia sp. hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
    darat maupun serangga air.

b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.

3.    Zygomycotina

Tubuh multiseluler, habitat umumnya di darat sebagai saprofit. Hifa tidak bersekat.
Reproduksi:

·         Vegetatif: dengan spora.

·         Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.

Contoh spesies:

a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.

b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.

 

4.        Ascomycotina
Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler. Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak. Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).

Reproduksi:

·         Vegetatif: pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.

·         Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.


Contoh spesies:

 

a.              Sacharomyces cerevisae: sehari-hari dikenal sebagai ragi. Berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol. Mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.

b.             Neurospora sitophila: jamur oncom.

c.              Peniciliium notatum dan Penicillium chrysogenum penghasil antibiotika penisilin.

d.             Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.

e.              Aspergillus oryzae berguna untuk membuat sake dan kecap.

f.              Aspergillus wentii untuk membuat kecap

g.             Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin,  hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.

h.             Claviceps purpurea hidup sebagai parasit pada bakal buah Gramineae

5.        Basidiomycotina

Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora. Kebanyakan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:

a.              Volvariella volvacea: jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

b.             Auricularia polytricha: jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan

c.              Exobasidium vexans: parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau blister blight.

d.             Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropics

e.              Ustilago maydis : jamur api, parasit pada jagung.

f.              Puccinia graminis: jamur karat, parasit pada gandum

6. Deuteromycotin

Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.

Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.

Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya: Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.[8]

 



[1] Adipedia, Ciri-ciri umum Jamur, (online)(2011)http://www.adipedia.com/2011/04/ciri-ciri-umum-jamur-dan-klasifikasi.html, diakses tanggal 11 Oktober 2011.

[2] Arman Sujana. Kamus Lengkap Boilogi, ( Jakarta. Mega Aksara, 2007.) hal. 381

 

[3] Wikipedia, jamur.(online)(2011)http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur, diakses pada tanggal 11 Oktober 2011

[4] ibid

[5] Iman Santoso, Biologi Untuk SMA, ( Bekasi:Interplus,2007)hal. 96

[6] Gembong Tjitrosoepomo, Taksonomi Tumbuhan,(Yogyakarta:Gajah Mada University Press.2005) hal. 94

[7]  Istamar Syansuri, Biologi Untuk SMA (Malang ; Erlangga,2007) hal. 67

[8]Adipedia. Jamur Dan Klasifikasinya(online)(2011) http://www.adipedia.com/2011/04/ciri-ciri-umum-jamur-dan-klasifikasi.html.diakses tanggal 12 Oktober 2011

Monday, February 15, 2021

Pengertian Konsep Gerak Pada Tumbuhan

Pengertian Konsep Gerak  Pada Tumbuhan

(Hasmadianti Hasan, S.Pd)




 

1.        Gerak Etionom

Gerak  etionom  merupakan  reaksi  gerak tumbuhan   yang   disebabkan   oleh   adanya rangsangan  dari  luar.  Berdasarkan  hubungan antara  arah  respon  gerakan  dengan  asal rangsangan,  gerak  etionom  dapat  dibedakan menjadi  gerak  taksis,  tropisme,  dan  nasti. Jika yang bergerak hanya bagian dari tumbuhan maka  disebut  gerak  tropisme.  Jika  yang bergerak seluruh bagian tumbuhan maka disebut gerak   taksis.   Jika   gerakan   itu   tidak  dipengaruhi  oleh  arah  datangnya  rangsangan  disebut gerak nasti.

a.    Tropisme

Tropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang arah  geraknya  dipengaruhi  arah  datangnya rangsangan. Bagian yang bergerak itu misalnya cabang , daun, kuncup bunga atau sulur. Gerak tropisme  dapat  dibedakan  menjadi  tropisme positif  apabila  gerak  itu  menuju  sumber rangsang dan tropisme negatif apabila gerak itu menjauhi sumber rangsang. Ditinjau dari macam  sumber  rangsangannya,  tropisme  dapat dibedakan lagi menjadi fototropisme, geotropism, hidrotropisme, kemotropisme, dan tigmotropisme.

1.      Fototropisme

Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena   rangsangan   cahaya.   Gerak   bagian tumbuhan  yang  menuju  kearah  cahaya  disebut fototropisme  positif.  Misalnya  gerak  ujung batang   tumbuhan   yang   membelok   kea   rah datangnya cahaya.

2.      Geotropisme

Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi (geo = bumi). Jika  arah  geraknya  menuju  rangsang  disebut geotropisme  positif,  misalnya  gerakan  akar menuju  tanah.  Jika  arah  geraknya  menjauhi rangsang   disebut   geotropisme   negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.

3.      Hidrotropisme

Hidrotropisme adalah gerak bagian tumbuhan  karena  rangsangan  air (hidro =  air).  Jika gerakan  itu  mendekati  air  maka  disebut hidrotropisme positif. Misalnya, akar tanaman tumbuh  bergerk  menuju  tempat  yang  banyak airnya ditanah. Jika tanaman tumbuh menjauhi air  disebut  hidrotropisme  negatif.  Misal, gerak pucuk batang tumbuhan yang tumbuh keatas air.

4.      Kemotropisme

Kemotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena rangsangan zat kimia. Jika gerakannya mendekati   zat   kimia   tertentu   disebut kemotropisme  positif.  Misalnya,  gerak  akar menuju  zat  didalam  tanah.  Jika  gerakannya menjauhi   zat   kimia   tertentu   disebut kemotropisme  negatif,  contohnya  gerak  akar menjauhi racun.

5.      Tigmotropisme

Gerak  bagian  tumbuhan  karena  adanya rangsangan    sentuhan    satu    sisi    atau persinggungan disebut trigmotropisme. Gerakan ini tampak jelas pada gerak membelit ujung batang ataupun ujung sulur dari Cucurbitaceae dan Passiflora. Contoh tanaman yang bersulur adalah ercis, anggur, markisa, semangka, dan mentimun.

 

b.   Nasti

Nasti adalah gerak tumbuhan yang arahnya tidak   dipengaruhi   oleh   arah   datangnya rangsangan, tetapi ditentukan oleh tumbuhan itu sendiri. Gerak ini dapat dibagi dalam beberapa kategori antaranya sebagai berikut:

 

1.      Fotonasti

Fotonasti gerak nasty yang disebabkan oleh rangsangan  cahaya.  Misal,  gerakan  mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) di sore hari.

 

2.      Niktinasi

Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasty  yang  disebabkan  oleh  suasana  gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Misalnya, pada malam hari daun-daun tumbuhan Leguminosae atau  polong-polongan  seperti  bunga  merak (Caesalpinia   pulcherrima)   dan   daun   kupu-kupu (Bauhinia purpurea) akan menutup dan akan membuka keesokan harinya ketika matahari terbit.

 

3.      Tigmonasti atau Seismonasti

Tigmonasti      /  seismonasti  adalh  gerakan nasty yang disebabkan oleh rangsang sentuhan atau  getaran.  Contoh  gerak  menutupnya  daun sikejut atau putrid malu (Mimosa pudica), jika disentuh. Jika hanya satu anak daun dirangsang dengan sentuhan, rangsangan itu diteruskan ke seluruh tumbuhan sehingga anak daun lain ikut mengatup.

 

4.      Termonasti

Termonasti  merupakan  gerak  nasti  yang disebabkan oleh rangsan suhu, seperti mekarnya bunga  tulip  dan  crocus.  Bunga-bunga  tersebut mekar   jika   mendadak   mengalami   kenaikan temperature,  dan  akan  menutup  kembali  bila temperatur menurun.

 

 

 

5.      Haptonasi

Haptonasi  merupakan  gerak  nasti  yang terjadi   pada   tumbuhan   insektivora   yang disebabkan oleh sentuhan serangga. Daun pada tumbuhan   insektivora   misalnya   Dionaea, sejenis tumbuhan perangkap lalat (Venus”s flytrap) sangat sensitif terhadap sentuhan. Bila ada serangga  yang  menyentuh  bagian  dalam  daun, daun  akan  segera  menutup  sehingga  serangga akan terperangkap di antara kedua belhan daun.

 

6.      Nasti Kompleks

Nasti komoleks merupakan gerak nasti yang disebabkan  oleh  beberapa  factor  sekaligus, seperti karbondioksida, pH, temperature, dan kadar  kalsium.  Contohnya  gerak  membuka  dan menutupnya stomata pada daun.

c.         Taksis

Taksis  adalah  gerak  seluruh  tubuh  atau bagian  dari  tubuh  tumbuhan  yang  berpindah tempat  dan  arah  perpindahannya  dipengaruhi rangsangan.  Gerakan  yang  arahnya  mendekati sumber  rangsangan  disebut  sebagai  taksis positif dan yang menjauhi sumber rangsangan disebut taksis negatif. Sedangkan macam atau sumber rangsangan taksis meliputi cahaya, zat kimia, dan rangsang listrik.

Bila rangsangan berupa zat kimia, gerak yang  timbul  disebut  kemotaksis.  Contohnya gerak gamet jantan berflagela (spermatozoid) yang dihasilkan oleh anteridium lumut kearah gamet   betina (sel   telur)   di   dalam arkegonium.Bila  rangsangan  berupa  cahaya disebut   fototaksis,   rangsangan   listrik disebut  galvanotaksis. Fototaksis dan galvanotaksis biasanya terjadi pada organism tingkat rendah. [1]

 

2.        Gerak Higroskopis

Adalah gerak yang disebabkan oleh pengaruh pertumbuhan kadar air. Contoh:- pecahnya buah polongan (petai cina, jarak), membukanya anulus pada sporangium (kotak spora) pada tumbuhan paku-pakuan, membuka dan menutupnya sporangium pada tumbuhan lumut oleh peristom

 

3.             Gerak Endonom Atau Autonom (Spontan)

Gerak ini merupakan gerak tumbuhan yang tidak disebabkan rangasangan dari luar. Di duga gerak yang terjadidisebabkan oleh rangsangan yang berasal dari dalam tumbuhan itu sendiri. Contoh: gerak sitoplasma sel Hydrilladan bawang merah.[2]

 

A.                Penerapan Tugas Terstruktur Pada Konsep Gerak Tumbuhan

Penerapan tugas terstruktur pada konsep gerak tumbuhan pada siswa tidak jauh berbeda dengan pemberian tugas tersruktur pada pembelajaran pelajaran lain atau pelajaran biologi pada materi selain dari konsep gerak pada tumbuhan. Biasanya pemberian tugas tersebut dilakukan pada akhir pemberian materi pelajaran oleh guru sebagai tugas rumah yang dikerjakan secara kelompok atau individu sesuai dengan kriteri tugas yang diberikan guru.

Pemberian tugas terstruktur tersebut dapat berupa kegiatan:

1.      Membaca teks bacaan konsep gerak tumbuhan kemudian mengambil kesimpulannya, dapat dilakukan kelompok atau individu.

2.      Menjawab beberapa pertanyaan berhubungan dengan konsep gerak tumbuhan  yang dibuat dalam lembar kerja siswa, yang ditentukan nilai per item soal, jadwal kumpul tugas, nama individu atau kelompok, yang dijawab sesuai kreteria yang dicantumkan dalam lembar keraja.

3.      Memberikan modul tentang konsep gerak tumbuhan, yang dalam modul tersebut dikupas rincian tentang konsep gerak tumbuhan, yang kemudian diikuti dengan pertanyaan, atau tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa berkenaan dengan modul tersebut, ditentukan jadwal penyerahan tugas, poin per item yang benar, dapat dikerjakan kelompok atau individu.

4.      Memberikan tugas membuat makalah berkenaan dengn konsep gerak tumbuhan yang kemudian didiskusikan didepan kelas, guru menentukan kriteri makalah, poin-poin pokok yang harus ditulis atau dibahas dalam makalah.

5.      Dsb.

 

B.                Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar sering diartikan dengan hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah proses pembelajaran telah berlangsung. Hasil belajar sangat identik pengertian dengan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Istilah tersebut lazim digunakan sebagai sebutan dari penilaian dari hasil belajar. Dimana penilaian tersebut bertujuan



[1]Javierarifuddin.blogspot,system geraka pada tumbuhan(online)(2011) (http://javierarifuddin.blogspot.com/sistem-gerak-pada-tumbuhan.html. diakses tanggal 23 Desember 2011)

 

[2] Scribd, Sistem gerak,(online)(2011)(http://www.scribd.com/doc/37909192/Sistem-Gerak. diakses pada tanggal 13 Desember 2011)