Sunday, February 14, 2021

PENGERTIAN, JENIS TANAMAN HIAS DAN CARA MERAWAT

                 PENGERTIAN, JENIS TANAMAN HIAS

DAN CARA MERAWAT


Tanaman hias merupakan tanaman yang mencakup semua tumbuhan, baik yang berbentuk terna, merambat, tumbuhan semak, tumbuhan perdu, ataupun tumbuhan pohon, yang sengaja ditanam orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias  ruangan, upacara, komponem riasan/busana, ataupun sebagai komponem karangan bunga.[1] Dalam konteks umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini. Selain bunga (warna dan aroma), daun, buah,batang, bahkan pepagan dapat menjadi komponen yang dimanfaatkan. Sebagai contoh, beberapa ranting tumbuhan yang mengeluarkan aroma segar dapat diletakkan di ruangan untuk mengharumkan ruangan dapat menjadikannya sebagai tanaman hias.[2]

Dalam arsitektur lansekap, bentuk dan penempatan tanaman hias menjadi pertimbangan yang penting. Isu lainnya yang penting dalam tanaman hias adalah habitat alami yang disukai tumbuhan tersebut serta bentuk tajuk yang dimilikinya. Dalam pengertian ini, tanaman hias dapat mencakup pula tanaman tepi jalan serta tanaman penaung (di ruang terbuka).Pengertian lain adalah Tanaman hias adalah tanaman yang dipergunakan sebagai dekorasi baik ruangan ataupun luar ruangan.[3]

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa tanaman hias merupakan tanaman yang berupa terna, perdu, semak, tumbuhan merambat atau pepohonan yang sengaja ditanam atau dirawat untuk keperluan keindahan, dekorasi, dan perlindungan, baik berada didalam ruangan ataupun diluar ruangan.

Banyak tanaman hias yang dapat dijumpai disekitar kehidupan manusia. Tanaman hias terdiri dari berbagai jenis tumbuhan, dalam situs amiere.multiply.com yang diposting oleh Andi Amirullah  menyebutkan nama-nama tanaman hias sebagaimana disebutkan dalam tabel  berikut:

Tabel 2.1: Nama-Nama Tanaman Hias

NO.

NAMA DAERAH

NAMA LATIN

1

-

Aechinea sp.

2

-

Aglaonema sp.

3

AIR MANCUR

Jakobinia cornea

4

AIR MATA PENGANTIN

Antigonon leptosus

5

ALAMANDA

Allamanda cathartica

6

ALOKASIA

Alocasia sp.

7

ANYELIR

Dianthus caryophyllus

8

ARAIRUT

Marantha arundinacea

9

BAMBU KUNING

Bambusa vulgaris

10

BAKUNG

Cainum asiaticum

11

BEGONIA RAMBUT

Ciscus bicolor

12

BEGONIA REX

Bigonia sp.

13

BINTANG BUNI

Crytanthus sp.

14

BUNGA ANGSA

Aristolochia sp.

15

BUNGA HARUMSARI

Buddleja asiatica

16

BUNGA BOKOR

Hydrangea hortensis

17

BUNGA KANA

Canna indica

18

BUNGA KUPU-KUPU

Bauhinia purpurea

19

BUNGA KANCING

Gomphrena globosa

20

BUNGA KUKU MACAN

Mucuna bennetii

21

BUNGA MATAHARI

Helianthus annus

22

BUNGA MENTEGA

Taberna emontana coronaria 

23

BUNGA PUKUL EMPAT 

Mirabilis jalapa

24

BUNGA TIGA HARI

Brunfelsia ansericana

25

BUGENVIL

Bougainvillea spectabilis

26

BUNGUR

Lagerstroemia indica

27

CEMPAKA

Michelia champaka

28

CENTE

Lantana camara

29

COCOR BEBEK

Kalanchoe pinnuta

30

DAUN BELUDRU

Gynura aurantiaca

31

DAUN PANAH

Syngonium albolineatum

32

DAUN SAPUTANGAN

Maniltoa grandiflora

33

DAUN ZEBRA

Zebrina pendula

34

DILEM

Coleus sp.

35

DRASENA

Dracaena sp.

36

DURANTA

Duranta erecta

37

DURI CANGKANG

Opuntia schumanii

38

EKOR CENDRAWASIH

Phylanthus alternifolia

39

EKOR KELEDAI

Sedum morgalianum

40

EKOR MUSANG

Lycopodium carinatum

41

KERE PAYUNG

Filicium decipiens

42

FLAMBOYAN

Delonix regia

43

GLADIOL

Gladiolus hortulanus

44

GLOXINIA

Gloxinia speciosa

45

HANDELEUM

Graptohylum pictum

46

HANJUANG

Cordylin sp.

47

HERBRAS

Gerbera jamesonii

48

HOMALOMENA

Homalomena rubra

49

JARAK

Jatropha multifida

50

KALATEA

Calathea sp.

51

KASTUBA

Euphorbia pulcherrima

52

KECUBUNG

Dafura metel

53

KELADI HIAS

Caladium sp.

54

KEMBANG BULAN

Tethonia diversifolia

55

KEMBANG EMAS

Stephanotis floribunda

56

KEMBANG MERAK

Caesalpinia pulcherrima

57

KEMBANG PITA

Storophanthus grandiflora

58

KAMBOJA PUTIH

Plumeria alba

59

KEMBANG SEPATU

Hibiscus rosasinensis

60

KEMBANG SOKA

Ixora coccinea

61

KEMBANG SUNGSANG

Gloriosa superba

62

KEMUNING

Muraya paniculata

63

KOL BANDA

Pisonia alba

64

KOREOPSIS

Coreopsis sp.

65

LANDEP

Barleria crisfota

66

LIDAH MERTUA

Sanseviera trifasciata

67

LILI PARIS

Chlorophytum sp.

68

MAWAR

Rosa hybrida

69

MELATI

Jasminum sambac

70

MIYANA MANGKUK

Iresina herbstii

71

MONSTERA

Monstera deliciosa

72

NONA MAKAN SIRIH

Clerodendrum sp.

73

NUSA INDAH

Musaena ahphillippica

74

OHNA

Ochna kirkii

75

OLEANDER

Nerium olender

76

PACAR

Impatiens balsamina

77

PACAR CINA

Agloia odorata

78

PACING

Costus sp.

79

PALEM AUSTRALIA

Normanbya normanbyi

80

PALEM BAMBU

Chamaedorea erumpius

81

PALEM BAMBU

Mascarena sp.

82

PALEM BOTOL

Revaogehaganii

83

PALEM EKOR IKAN

Caryota mitis

84

PALEM PILIFINA

Veitchia philippinensis

85

PALEM JARI

Rhapis excelsa

86

PALEM KIPAS

Livistona rotundifolia

87

PALEM KUNING

Chrysalidocarpus lutescens

88

PALEM KOL

Licuala grandis

89

PALEM MERAH

Cyatostachys lakka

90

PALEM RAJA

Roystonea regia

91

PAKU PELANDUK

Pteris ensiformis

92

PANDAN HIAS

Pandanus dubius

93

PINANG IRISAN

Ptychosperma macorthurii

94

PINANG MONYET

Areca vestiara

95

PINANG TUTUL

Pinanga densiflora

96

PISANG HIAS

Heliconia Collinsiana

97

POHON BAHAGIA

Dieffenbachia sp.

98

POHON SAPUTANGAN

Browned sp.

99

PORTULAKA

Portulaca grandiflora

100

PRIMULA

Primula denticulata

101

PUCUK EMAS

Galphinia gracilis

102

PULKRA

Kaemferia pluchra

103

PURING

Codeaum variegatum

104

RANE

Selaginella plana

105

SAMBANG

Lapsia spinosa

106

SAMBANG COLOK

Aerva sp.

107

SELANDANG DARAH

Hemigraphis alternata

108

SELANDANG PUTIH

Spathiphylum cannaefalium

109

SENDUDUK

Melastoma malabathricum

110

SERUNI

Wedelia montana

111

SIRIH BELANDA

Scindapsus aureus

112

SIRIH GADING

Rhaphidophora aurea

113

SIRIH HIAS

Peperomia sanderii

114

SUJI

Pleomele angustifolia

115

TANAMAN LURIK

Geogenanthus undatus

116

TANAMAN MOSAIK

Fittonia sp.

117

TANAMAN PERAK

Pilea cadierei

118

TAPAK DARAH

Catharanthus rosea

119

TATAROMPETAN

Ipomoea tripida

120

TERATAI KECIL

Nymphaea lotus

121

TEROMPET GADING

Randia maculata

122

VERBENA

Verbena laciniata

123

 VIOLCES

Saintpaulia ionantha

124

 WANGA

Pigafetta filaris.[4]

 

B.                Merawat Tanaman Hias

Untuk menjaga tanaman hias tetap baik, maka perlu ada perawatan tanaman hias tersebut. Perwawatan tanaman hias pada pekarangan sekolah dapat dilakukan oleh para siswa, atau oleh penajaga sekolah atau tukang taman yang digaji tersendiri dari sekolah. Ada pun tips dan trik merawat tanaman hias menutur situs online Smktidadahagreenschool antara lain:

a.       Menyiram

Menyiram tamanan 2x sehari pada pagi dan sore hari

b.      Pemupukan

Harus dilakukan dengan dosis yang tepat. Frekuensi pemupukan yang disarankan adalah sebulan sekali dengan pupuk yang digunakan NPK dan urea. Pupuk daun juga bisa diberikan sebulan tiga kali.

c.       Penyiangan atau Pemangkasan

Penyiangan dilakukan setiap hari. Terutama jika terlihat adanya gulma (tanaman liar) di media tanam. Untuk menghindari gulma disarankan untuk memberi lumut di permukaan media tanam. Pemangkasan batang, cabang, ranting, dan daun yang sudah layu.

d.      Pengendalian Hama dan Penyakit

Cara mengendalikan dengan cara menyemprotkan insektisida. Hewan pemeliharaan seperti anjing, kucing, atau ayam juga bisa jadi hama bagi tanaman.

Nah ada pun tips dan trik untuk mengiasi taman antara lain:

·         Kita bisa menambahkan dekoratif  seperti batu alam, patung, pot bunga (diletakan atau digantung), lampu hias dan lain-lain.

·         Segarkan tanaman dengan adanya kolam dan air pancuran.

·         Pertimbangkan tanaman yang akan kalian tanam, usahakan kalian memilih tanaman yang mudah untuk kalian rawat dan pelihara.[5]



[1] Wikipedia, tanaman hias( online),(2011) (http://www.wikipedia.org/wiki/tanamanhias, diakses 07 februari 2011.)

[2] Ibid

[3] Duniatanaman, tanaman hias( online),(2011) (http://duniatanaman.com/tanaman-hias.html, diakses 19 Oktober 2011.)

[4] Andi Amirullah, Jenis Tanaman Hias( online),(2011)                                                         ( http://amiere.multiply.com/journal/item/20.html, diakses 19 Oktober 2011.)

[5] Smk tidadaha greenSchool, menghias lingkunagn sekolah, (online) 2012)(http://smktidadahagreenschool.wordpress.com/tips-menghiasi-lingkungan-sekolah-kita-dengan-tanaman-hias/ diakses tanggal 12 januari 2012)

KLASIFIKASI TUMBUHAN DAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN

 KLASIFIKASI TUMBUHAN DAN STRUKTUR DAN FUNGSI TUBUH TUMBUHAN



A.        Klasifikasi Tumbuhan

Tumbuh-tumbuhan atau pohon-pohonan yang disebut juga kingdom plantae atau kerajaan tumbuh-tumbuhan dapat dibagi menjadi beberapa divisi, antara lain adalah :

1.      Divisi Thallophyta / Thalopita / Thalophita

Divisi thallophyta adalah tumbukan yang memiliki thalus termasuk diantaranya adalah golongan jamur / fungi, bakteri dan ganggang / alga.

2.      Divisi Bryophyta / Briopita / Briophita

Divisi bryophyta meliputi golongan lumut-lumutan

3.      Divisi Pteridophyta / Pteridopita / Pteridophita

Divisi pteridophyta meliputi golongan paku-pakuan

4.      Divisi Spermatophyta / Spermatopita / Spermatophita

Divisi spermatophyta meliputi golongan tumbuhan berbiji baik tumbuhan berbiji keping satu (monokotil) maupun dua (dikotil)

Berdasarkan morfologi atau susunan tubuh tumbuhan bisa dibedakan lagi atas dua jenis kelompok, yakni :

1.      Thallophyta
Definisi Thallophyta : Adalah tumbuhan yang belum memiliki daun, akar dan batang yang jelas.

 

2.      Cormophyta / Kormopita / Kormophita

Denisisi dan Pengertian Cormophita : Adalah tumbuhan yang batang, akar dan daun sudah jelas yang meliputi tiga divisi selain thalophita yaitu bryophita, pteridophita dan spermatophita.[1]

 

B.                Struktur Dan Fungsi Tubuh Tumbuhan

Struktur  utama tubuh tumbuhan tingkat tinggi ( tumbuhan berbiji ) terdiri atas : akar, batang dan daun, disamping struktur tersebut  tumbuhan  juga ada yang dilengkapi dengan bunga dan buah. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat rendah (tumbuhan tak berbiji ) umumnya tidak memiliki struktur seperti akar, batang , dan daun.

            Untuk memudahkan memahami struktur organ tubuh tumbuhan maka terlebih dahulu dibahas sedikit tentang berbagai macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh tumbuhan.

1.              Jaringan Pada Tubuh Tumbuhan

a.    Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah untuk membentuk sel- sel baru. Contoh : Jaringan meristem adalah jaringan  embrional yaitu jaringan yang membentuk embrio, jaringan embrional ini sel-selnya selalu membelah untuk membentuk sel-sel baru. Pada tanaman yang sudah dewasa jaringan meristem dapat dijumpai pada ujung batang, ujun akar, tunas muda dan kambium pada batang atau kambium pada akar.

b.      Jaringan dewasa

Jaringan dewasa merupakan jaringan yang berasal dari pembelahan jaringan muda atau meristem. Jaringan dewasa mempunyai ciri-ciri yaitu sel-selnya sudah tidak membelah lagi dan bersifat permanen/ tetap serta  mempunyai dinding yang tebal dan rongga yang besar. (Vacuola). Adapun jaringan tersebut adalah sebagai berikut:

·      Jaringan epidermis :  yaitu jaringan terluar yang menutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan, Contoh seperti jaringan pada permukaan akar, batang, daun, buah dan biji. Jaringan epidermis secara umum mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh. Sedangkan pada akar, sel-sel epidermis ada yang beruba menjadi bulu-bulu akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan.

·      Jaringan perenkim, yaitu jaringan yang berasal dari jaringan meristem dasar., jaringan ini masih mempunyai kemampuan untuk membelah guna memperbaiki bagian tubuh tumbuhan yang rusak. 

·      Jaringan penyokong atau penguat:  jaringan ini berfungsi untuk menguatkan  bagian tubuh tumbuhan .

·      Jaringan Pengangkut : Yaitu jaringan  tumbuhan yang berfungsi mengangkut air, mineral dari kar keseluruh bagian tubuh tumbuhan serta mengangkut makanan (hasil fotosintesis) tumbuhan dari daun keseluruh bagian tubuh tumbuhan.

 

 

2.         Stuktur  Organ Tubuh Tumbuhan

            Berbagai organ pokok tubuh tumbuhan mempunyai fungsi yang berbeda – beda namun ada juga yang mempunyai fungsi yang khas/ khusus  sehingga organ tersebut mengalami modifikasi atau perubahan bentuk dan fungsi, contoh seperti pada singkong akarnya  dapat  berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan yang berupa umbi akarsedangkan pada tanaman kentang, jahe, kunyit, batang berubah menjadi serupa akar yang dapat digunakan untuk menyimpan cadangan makanan  sekaligus digunakan sebagai alat perkembangbiakan.

1.    Akar

Akar merupakan bagian tumbuhan  yang tumbuh ke bawah di dalam tanah dan mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :

·         Untuk menambatkan atau menegakan beridiya tanaman

·         Pada tumbuhan tertentu akar berfungsi untuk tempat cadangan makanan

·         Untuk menyerap air dan minerak tanah serta mengalirkan ke batang.

·         Pada tumbuhan tertentu akar berfngsi untuk bernapas.

Struktur akar terbagi menjadi dua bagian yaitu,

1.      bagian luar berupa  yang terdiri atas bulu-bulu akar dan tudung akar. Fungsu bulu –bulu akar  untuk memperluas bidang penyerapan akar sedang fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar agar mudah menembus tanah.

2.      Struktur dalam , secara umum struktur dalam akar dari luar ke dalam secara berturut – turut adalah sebagai berikut :

·      jaringan epidermis. ( kulit luar ) Jaringan ini tersususn atas selapis sel yang berdinding tipis dan terletak pada bagian terluar dari akar. Pada bagian tertentu jaringan ini akan membentuk bulu-bulu akar

·      Jaringan Korteks atau pertama dari akar. Jaringan ini terdiri dari sel yang mempunyai dinding yang tipis.Jaringan kortek tersusun tas jaringan parenkim dan dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

·      Jaringan Endodermis  jaringan ini adalah pemisah antara jaringan kortek dengan jaringan silinder pusat (stele). Pada sel endodermis yang masih muda sel-selnya berdinding tipis sedangkan pada sel endodermis yang  sudah tua selnya mengalami penebalan pada dinding selnya  dan biasa disebut dengan pita kaspari, yang dapat menghalangi masuknya cairan melewati dinding sel, akibatnya cairan masuk lewat sitoplasma. Endodermis berfungsi mengatur keluar masuknya  bahan makanan  dari dan ke jaringan akar.

·      Stele atau Silinder pusat. Stele merupakan bagian terdalam akar yang tersusun atas jaringan antara lain :

1.      Perisikel atau perikambium. Merupakan jaringan terluar dari stele.

2.      Vasis atau berkas pembuluh angkut / jaringan pengangkut :  jaringan ini terdiri  dari jaringan floem dan jaringan xylem. Pada tumbuhan dikotil antara jaringan floem dan jaringan xylem terdapat jaringan  kambium sedangkan pada tumbuhan monokotil tidak terdapat kambium. Kambium mempunyai peranan penting untuk pembentukan floem dan xylem sehingga batang tumbuhan bisa menjadi besar.

·         Jaringan parenkim : jaringan ini terdapat disela – selah jaringan pengangkut. Dan jaringan ini biasa disebut jaringan empulur.

 

2.  Batang

Batang umumnya terdapat diluar tanah, yaitu meliputi leher akan, batang, cabang dan ranting. Struktur luar antara batang dikotil dengan batang dikotil nampak jelas berbeda  Struktur batang terbagi menjadi dua bagian yaitu :

a.         Struktur luar, pada tumbuhan tinggi dibedakan menjadi struktur tumbuhan berkayu dan struktur tumbuhan tak berkayu (herba ) .

b.        Struktur dalam ( Anatomis ) : Susunan anatomis (susunan dalam tubuh ) umumnya keduanya mempunyai susunan sebagai berikut:

·         Epidermis. Jaringan ini  terletak pada bagian luar. Dan pada beberapa tempat sel epidermis membentuk jaringan gabus yang sulit ditembus oleh air sedangkan pada bagian tertentu ada yang pecah  membentuk  lobang seperti lissa yang disebut Lentisel.

·         Korteks.  Jaringan ini tersusun sel yang kurang rapat sehinga terdapat ruang antar sel yang penting untuk pertukaran udara. Pada jaringan korteks sering ditemukan kelenjer minyak.

·         Edodermis : merupakan bagian terdalam dari kortek  terdapat zat tepung sehingga disebut sarung tepung, pada tumbuhan biji terbuka sarung tepung tidak ditemukan.

·         Stele atau silinder pusat : terdiri dari jaringan perisikel, floem , xylem dan empulur. 

Pada tumbuhan dikotil antara floem dan xylem terdapat jaringan kambium  yang berperanan penting bagi pertumbuhan skunder sehingga batang dikotil bisa membesar.  Pada tanaman dikotil yang berkayu  keras dan hidup menahun pertumbuhan skundernya terus berlangsung, Karena adanya aktivitas kambium antara musim kemarau dan musim penghujan tidak sama  hail ini menyebabkan pertumbuhan skunder pada batang nampak berlapis-lapis, setiap lapis berupa lingkaran yang mengelilingi pusat batang selama setahun.

Susunan jaringan pengangkut antara tumbuhan monokotil dengan tumbuhan dikotil  juga terdapat perbedaan , Pada tumbuhan monokotil letak jaringan pengangkut yaitu floem dan xylem letaknya menyebar pada seluruh bagian batang sedangkan pada tumbuhan dikotil tersusun melingkat membentuk serupa cincin. Perhatikan gambar berikut ini.

 

3.     Daun

Daun merupakan bagian tumbuhan yang mempunyai peranan penting dalam produksi makanan, sebab daun mengandung klorofil (zat hijau daun ) yang dapat menyerap energi matahari untuk proses fotosintesis. Setiap daun terdiri atas lamina/ helaian daun dan tangkai daun. Daun yang lengkap terdiri atas Upih ( pelepah ) daun, tangkai daun, dan helaian daun. Struktur daun terbagi menjadi dua, yaitu :

a.    Struktur luar daun : meliputi bentuk umum daun,bentuk tulang daun, bentuk tepi daun, dll.

b.    Struktur dalam  daun ; Umumnya tersusun atas :

·      Epidermis : Merupakan lapisan terluar yang menutup permukaan atas dan bawah daun. Fungsinga adalah untuk melindungi jaringan daun yang ada dibawahnya. Epidermis juga dilapisi lapisan lilin atau kutikula yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penguapan yang lebih besar, bagian tertentu  beberapa sel  epdirmis berupa menjadi stomata atau mulut daun yang berfungsi untuk pertukaran gas. Untuk daun yang tumbuh mendatar stomata biasanya terdapat banyak di bagian  bawah permukaan daun, sedangkan untuk daun yang  posisinya tegak stomata terdapat pada bagian kedua sisi daun dan untuk tumbuhan air stomata banyak ditemukan pada bagian atas permukaan daun.

·      Jaringan parenkim : jaringan ini terdiri dari jaringan palisade atau jaringan tiang dan jaringan bunga karang atau spon. Kedua jaringan tadi merupakan jaringan mesofil atau daging daun. Pada jaringan ini pula terdapat klorofil yang sangat penting untuk proses fotosintesis.

·      Jaringan Pengangkut :   jaringan ini terdapat pada tulang daun, jaringan pengangkut ini berupa jaringan floem dan xylem yang merupakan kelanjutan dari jaringan pengangkut pada akar, batang kemudian berakhir pada ujung atau tepi daun yang berupa celah kecil yang disebut Hidatoda atau Gutatoda atau Emisarium. Perhatikan gambar berikut ini.

 

4.     Bunga, Buah dan Biji

Tumbuhan tingkat tinggi menghasilkan bunga sebagai alat perkembangbiakan. Bunga , buah dan biji bukanlah organ pokok pada tumbuhan, tetapi merupakan organ tumbuhan hasil modifikasi atau perubahan bentuk  dari organ pokok yang beradaptasi menyesuaikan diri  sesuai dengan fungsinya. Bunga merupakan modifikasi dari daun yang dilengkapi dengan alat reproduksi seperti benang sari dan putik serta dilengkapi dengan perhisan bunga seperti kelopak sebagai pelindung bunga dan makota sebagai perhiasan bunga. Dalam perkembangan selanjutnya bunga mengalami proses penyerbukan dan dihasilkanlah buah yang didalamnya terdapat daging buah dan biji. Buah dan biji yang terbentuk berasal dari jaringan embrional  atau jaringan meristem yang dapat dalam bakal buah atau bakal biji tersebut. Struktur bunga terdiri atas :

a.       Kelopak bunga ( kalik ) : berfungsi melindungi bunga sewaktu masih kuncup, umumnya berwarna hijau.

b.      Makhota bunga  ( korola ) : Umumnya berwarna warni dan berfungsi untuk menarik serangga.

c.       Alat kelamin bunga, terdiri :

    • Benang sari ( stamen ), alat kelamin jantan.
    • Putik (pistilum ), merupakan alat kelamin betina.

d.      Tangkai bunga.

Dasar bunga, merupakan tempat kedudukan bagian-bagian bunga.

Bungan terdiri dari dua macam, Macam – macam bunga tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Bunga lengkap : jika bunga memiliki kelengkapan bunga seperti : kelopak, makota, benang sari dan putik.
  2. Bunga tak lengkap : Jika bunga tidak memiliki salah satu kelengkapan bunga.[2]


[1]Organisasi.org. struktur tumbuhan (2011)(online) (http://organisasi.org/klasifikasi_kingdom_plantae. diaksese pada tanggal  23 Nopemeber 2011)

 

[2]  Karya Ilmiyah, Struktur Tumbuhan (2011)(online) (http://karyailmiahremaja.blogspot.com/p/struktur-tumbuhan.html. diakses pada tanggal 23 Nopember 2011)