HUBUNGAN PENDIDIKAN
DAN
POLA MAKANAN
SEHARI-HARI
A.
Pengertian
Pendidikan
Allah
telah menganugerahkan kepada manusia akal budi, agar manusia mampu dan bisa
merencanakan sesuatu, bisa memetik pelajaran dan menuntut ilmu yang tersembunyi
di balik alam semesta melalui proses pendidikan. Dengan adanya pendidikan
manusia akan berubah. Akan terbuka wawasan dan pengetahuan. Melalui perubahan
maka akan berobah pula pemikiran dan pola hidup manusia tersebut.
Pendidikan dalam arti luas adalah
segala pengalaman belajar yang melalui peserta didik dengan segala lingkungan
dan sepanjang hayat. Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha
yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang menjadi dewasa atau mencapai
tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental.[1]
Menurut Ahmad Saebeni mengartikan pendidikan sebagai usaha yang
dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu,
serta membimbing seseorang mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai
kualitas diri yang lebih baik.[2]
Melihat dari pengertian di atas,
cukup jelas bahwa melalui pendidikan seseorang atau kelompok akan diarahkan
keperubahan yang lebih baik, perubahan
kearah kedewasaan, khususnya perubahan mental yang mencakup perubahan sikap,
pola pikir. Bahkan dengan perubahan pola pikir seseoarang juga akan berubah
gaya hidup ke tujuan yang lebih baik, seperti berpakaian, kebersihan,
kesehatan, pola makan yang sehat dan bergizi.
Pendidikan adalah untuk
mengembangkan kualitas diri dari berbagai aspek. Salah satunya adalah
pengembangan kualitas aspek hidup sehari-hari, termasuk pola pikir dan
pandangan terhadap kualitas makanan sehari-hari. Semakin tinggi pendidikan
seseorang, maka semakin tinggi pula kualitas hidup seseorang. Kualitas hidup
seseorang yang pendidikan rendah akan berbeda dengan orang yang berpendidikan
tinggi. Begitu pula dengan pola pikir orang yang tidak sekolah tentu berbeda
dengan pola pikir dengan orang yang punya pendidikan.
Salah satu tujuan dari pendidikan
Islam menurut Ramayulis adalah untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan
sampai di akhirat.[3]
Untuk mencapai kebahagian tersebut diperoleh dengan adanya kehidupan yang
sehat. Sehat jasmani dan rohani. Dengan sehat jasmani, beribadahpun tidak
tergannggu, sehingga mencapai kebahagian ke akhirat pula. Oleh karena itu,
dalam Islam juga dituntut untuk hidup sehat, salah satunya mengatur menu
makanan sehat sehari-hari.
Dalam pendidikan islam, tujuannya
tercantum dengan lengkap di dalam Al-Quran, dan pelaksanaanya di dalam praktek
kehidupan sehari-hari sebagaimana yang di contohkan Rasulullah SAW.[4]
Pola yang dicontohkan oleh Rasulullah cukup jelas bahwa melalui pendidikan kita
diharapkan melakukan kegiatan yang sesuai, seperti makan sehat, bergizi, halal
dan baik.
Kualitas pendidikan seseorang
ditentukan oleh sejauh mana jenjang pendidikan yang telah dilalui oleh
seseorang. Boleh dikatakan kemampuan pola pikir sesorang dipengaruhi oleh
jenjang pendidikan seseorang. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem pendidikan nasional, jenjang pendidikan di indonesia yaitu Jenjang
pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi.[5]
Selanjutnya menurut undang-undang
tersebut jenjang Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama
(SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat.
Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah
(MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau
bentuk lain yang sederajat. Sedangkan pendidikan tinggi berupa jenjang
pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan
diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh
perguruan tinggi.[6]
B.
Pola
Makan Dan Kaitannya Dengan Pendidikan Ibu Rumah Tangga
Sebagai
makhluk hidup manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari hukum-hukum kehidupan
biologisnya, misalnya pemenuhan kebutuhan jasmani. Manusia dapat mengembangkan
dirinya hingga mampu membentuk berbagai norma yang didasari nilai-nilai untuk
mensejahterakan hidupnya, baik secara perorangan maupun untuk kehidupan
bermasyarakat.
Penmafaatan
sumber daya alam tentunya dilaksanakan berdasarkan pengetahuan atau pendidikan
yang dimilikinya. Maka makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan
sebagai usaha untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan.
Dengan demikian bagaimana sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya
terjadi atau berlangsung pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan
pada hakikatnya merupakan suatu usaha manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya
seperti yang dikemukakan oleh Soemanto bahwa :
“Tujuan
pendidikan dasar adalah mempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan
pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Pendidikan tinggi akhirnya dimaksudkan
untuk mempersiapkan para mahasiswa untuk memperoleh sukses dalam karir dan
kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi didalam pembangunan masyarakat”.[7]
Rumah
tangga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat. Rumah tangga umumnya
terdiri dari suami, isteri, dan
anak-anak. Pada keluarga-keluarga tertentu juga terdapat orang tua dari suami
atau isteri, saudara dari suami atau isteri, keponakan dan lain-lain. Semenjak
kecil anak telah memperoleh pendidikan secara nonformal dari kedua orang tuanya,
antaranya tentang pendidikan, pola makanan atau tata boga, tata busana, tata
krama, kesehatan keluarga serta masalah adat istiadat dalam masyarakat.
Pola
makanan biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sosial ditempat ia tinggal. Dalam
bidang pendidikan perlu adanya pengetahuan bagi bapak-bapak dan ibu-ibu
sehingga mampu mendidik anak-anaknya untuk bekal baginya di masa yang akan datang.
Pengetahuan yang sangat dasar diperlukan adalah yang langsung menyentuh
kehidupan sehari-hari.
Dalam
kehidupan sehari-hari perlu dilakukan usaha-usaha antara lain :
1.
Memberi
pengertian dan kesadaran akan arti menu sehat dan pentingnya arti makanan yang
bergizi bagi kehidupan seluruh keluarga terbiasa untuk mengkonsumsi makanan
yang bergizi
2.
Memberi makanan
yang penuh gizi bagi wanita hamil, ibu menyusui dan bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak balita. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan keluarga akan
dapat mengusahakan terpenuhinya makanan yang dibutuhkan bagi ketiga kelompok
tersebut.
3.
Memberi
pengetahuan, ketrampilan dan peragaan memilih pangan, dan menyiapkan makanan
dalam rangka meningkatkan mutu makanan sehat dan bergizi bagi keluarga
4.
Meningkatkan
pemanfaatan halaman dan pekarangan rumah untuk tanaman pokok sebagai keperluan
keluarga sehari-hari dapat terpenuhi.
5.
Meningkatkan
pelaksanaan penerangan agar kebutuhan pangan bagi keperluan keluarga
sehari-hari dapat terpenuhi.
6.
Menggiatkan
kegiatan empat sehat lima sempurna untuk meningkatkan pangan dengan cara
tabungan baik berupa uang , barang maupun pembibitan tanaman buah-buahan di
pekarangan, pembibitan ternak atau ikan di kolam.[8]
Apabila
masyarakat mempunyai pendidikan dan pengetahuan tentang gizi,maka masyarakat
tersebut akan berusaha untuk memenuhi makanan yang mempunyai nilai gizi yang
baik, dalam hal ini Sediaoetomo menjelaskan :
“Untuk
masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang nilai gizi,
pertimbangan kebutuhan fisiologi lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan
kepuasan psychis. Tetapi umumnya akan terjadi kompromi antara kebutuhan psychis
dengan posisi hidangan yang memenuhi kepuasan psychis maupun kebutuhan
fisiologis tubuh. Maka hidangan akan
mempunyai sifat lezat di samping nilai gizi tinggi”[9]
Menurut pendapat di atas masyarakat yang mempunyai
pendidikan yang lebih tinggi, tentu akan banyak memperoleh pengetahuan tentang
pola makan sehat, dengan demikian masyarakat yang berpendidikan tinggi akan
memenuhi keluarganya dengan makanan yang sehat, cukup gizi, tidak hanya makanan
yang lezat dan sedap dipandang mata.
Sebagaimana kita jelaskan di atas bahwa, pendidikan
akan mengubah cara seseorang berpendapat, perpikir dan pola hidup. Dengan
adanya pendidikan pola hidup seseorang akan teratur, begitu pula dengan pola
makan akan teratur pula dengan menu dan standar gizi yang cukup.
Dalam keluarga, ibu rumah tangga memegang peranan yang sangat penting dalam
mengatur menu sehat tersebut. Ibu rumah tangga adalah menejer dalam pengaturan
rumah tangga dalam suatu keluarga, jika seorang ibu rumah tangga mempunyai
pendidikan, pengetahuan yang cukup, tentu cara berpikir tentang gizi makanan,
menu makanan keluarga juga baik.Maka ibu rumah tangga tersebut akan menghiasi
makanan keluarga sehari-hari dengan makanan yang baik dan gizi yang seimbang.
Oleh karena itu untuk terciptanya ibu rumah tangga
yang tanggap gizi dalam keluarga perlu adanya pendidikan gizi. Pendidikan gizi
sangat penting karena pendidikan gizi merupakan suatu proses belajar tentang
pangan, bagaimana tubuh kita menggunakannya, dan mengapa ia diperlukan untuk
kesehatan dan kesejahteraan umumnya. Dalam suatu program pendidikan gizi yang
lebih komprehensif, belajar mengenai pangan meliputi :
a.
Sumbangan yang
diberikan oleh berbagai macam pangan untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia
b.
Makanan khusus
yang dibutuhkan selama berbagai priode lingkaran hidup.
c.
Penyesuaian dan
penggunaan sumber-sumber daya yang ada untuk menyediakan pangan yang cukup dan
yang dapat diterima
d.
Cara-cara
penyimpanan, pengawetan,penyiapan, penyajian dan konsumsi yang mencakupi syarat
agar dapat menyediakan makanan bergizi yang memenuhi kebutuhan perorangan,
keluarga dan masyarakat.[10]
C.
Pengertian
Pola Makanan
Suatu
makanan terdiri dari sejumlah bahan padat dan cair yang dikonsumsi seseorang
atau sekelompok masyarakat. Sehingga masyarakat mempunyai pola makanan dan pola
makan tertentu. Menurut Suharjo menyatakan bahwa “ Pola makanan adalah suatu
susunan pemenuhan bahan makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari”[11]
Sedangkan Corputty mengatakan bahwa:
“ makanan adalah factor yang sangat
penting bagi setiap manusia mulai dari bayi sampai dewasa. Makan adalah soal
yang mudah dilaksanakan , tetapi makan sesuai dengan syarat-syarat gizi,
memerlukan pengertian gizi yang harus ditanam pada setiap fungsi makanan selain
untuk pengisian rasa lapar juga terutama untuk pertumbuhan, kegiatan kerja dan
untuk menjamin kondisi tubuh.”[12]
Pola
makan merupakan kebiasaan pribadi atau
masyarakat untuk mengkonsumsikan makanan pada waktu-waktu tertentu. Pada umumya
pola makan masyarakat Indonesia adalah tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan
malam hari.
Bahan-bahan
makanan yang dikonsumsi manusia berbeda-beda. Menurut Soediaoetama mengatakan
bahwa “ bahan makanan adalah suatu substrat
atau bahan yang dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan physiologis
dan psychisnya”.[13]
Pada
dasarnya bahan-bahan makanan yang dikonsumsi manusia dapat di klasifikasikan
dalam tiga jenis yaitu :
a.
Bahan makanan
nabati, di dalamnya termasuk berbagai macam bahan makanan seperti
sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah-buahan.
b.
Bahan makan
hewani, termasuk di dalamnya daging, ikan, susu, telor, unggas, kerang dsb.
c.
Bahan makanan
macam ragam seperti gula, minyak makan, minuman, madu, mentega, dsb.
Setiap bangsa di dunia ini mengkonsumsi makanan dari
berbagai macam bahan makanan. Di Indonesia jenis-jenis bahan makanan yang dikonsumsi
dikelompokan kedalam lima kelompok yang dikenal dengan makanan empat sehat lima
sempurna. Makanan tersebut terdiri dari : makanan pokok, lauk pauk,
sayur-sayuran, buah-buahan dan susu.
Pengelompokan ini menunjukkan perbedaan penyediaan bahan makanan, baik
komposisi maupun jenis-jenis bahan makanannya sehingga menjadi pola konsumsi
makanan masyarakat Indonesia
Seperti yang diungkapkan Suharjo bahwa “pola makanan
adalah cara seseorang atau sekelompok memilih dan mengkonsumsinya sebagai
tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan sosial.”[14]
Pola makanan sering dinamakan pula kebiasaan makan, kebiasaan pangan atau pola
pangan.
Pola makanan empat sehat lima sempurna sudah menjadi
sangat populer dalam kalangan masyarakat Indonesia. Empat sehat berarti susunan
hidangan yang ditata dengan menggunakan empat golongan bahan makanan dalam
jumlah yang tepat dan mutu yang tinggi. Sedangkan lima sempurna berarti susunan
empat sehat ditambah dengan susu, yang terutama dianjurkan bagi golongan yang
peka terhadap kekurangan gizi yaitu: bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan
juga bagi mereka yang membutuhkannya.
Dengan pola makanan tersebut di atas merupakan pedoman dasar untuk
merencanakan makanan bagi keluarga dalam usaha mencapai taraf kesehatan yang
maksimal. Namun ada pula sebagian individu atau masyarakat yang mempunyai pola
makanan yang berbeda dari yang dianjurkan. Masalah yang sering terjadi adalah
tidak terpenuhinya satu, dua, atau bahkan tiga kelompok makanan yang telah
ditetapkan dalam pola makanan di atas.
Dalam menyusun pola makanan sehari-hari hendaklah
dipikirkan beberapa faktor yang menunjang tersusunya menu seimbang, misalnya
kebutuhan zat makanan, biaya yang diperlukan dan banyak makanan yang tersedia.
Di dalam menyusun menu sehari-hari di samping
memahami 4 sehat 5 sempurna, harus diperhatikan pula beberapa faktor yang harus
diperhatikan dalam menyusun menu sehari-hari tersebut :
a. Mudah dicerna oleh pencernaan
b. Adanya variasi antara satu hidangan dengan hidangan
lainya, baik rasa maupun warna.
c.
Harganya
disesuaikan dengan ekonomi keluarga
d. Hidangannya harus membangkitkan selera
e.
Diusahakan
penggantian menu setiap hari
f.
Praktis
pengelolaannya dan disukai[15]
Untuk menyajikan menu sehari-hari seorang ibu rumah tangga memerlukan
kecakapan, ketrampilan dan pengetahuan tentang gizi. Kemampuan dalam mengolah
makanan diperlukan pengetahuan tentang kecakapan mengolah bahan makanan yang dimasak agar kandungan
gizinya tidak hilang.
Dalam
pengaturan menu sehat, bahan makanan tidak mesti yang mahal, karena barang
mahal belum tentu sehat dan mempunyai kandungan gizi. Kita dapat memilih bahan
makanan yang ada di sekitar kita yang memenuhi standar gizi adapun zat gizi
dapat dibagi pada enam kelas utama :
a. Karbohidrat
b. Lemak
c.
Protein
d. Vitamin
e.
Mineral
f.
Air [16]
Untuk itu kita
dapat memilih bahan makanan yang dapat memenuhi standar zat gizi diatas. Adapun
makanan tersebut dapat dirincikan sebagai contoh :
Tabel 2.1 : MAKANAN DAN KANDUNGAN GIZI
NO
|
GIZI
|
MAKANAN
|
KET.
|
1
|
Karbohidrat
|
Jagung, beras, ketela, kentang,
alpokat, gula, buah keras, kacang-kacangan, sayuran yang ada pati, dsb
|
|
2
|
Lemak
|
Minyak makan,
daging, susu, telur, mentega, minyak ikan, tahu
|
|
3
|
Protein
|
Ikan, daging,
telor, susu, keju, tempe, kacang-kacangan dan hasilnya, tahu
|
|
4
|
Vitamin
|
Buah-buahan,
sayur-sayuran, toge, kacang-kacangan
|
|
5
|
Mineral
|
Sayuran hijau,
daun singkong, kacang-kacangan,[17]
|
Dari table 2.1
di atas kita dapat melihat makanan yang mengandung gizi diatas adalah mudah
didapat, dan murah. Sumber makanan di atas kadang bisa dipelihara sendiri atau
ditanam di halaman rumah.
D.
Kebutuhan Gizi Normal dan Fungsi Zat Makanan
a. Kebutuhan Gizi Normal
Kebutuhan gizi
normal adalah kebutuhana gizi makanan yang layak dibutuhkan oleh tubuh manusia
sehari-hari. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan vitamin, protein dan zat mineral
yang layak diperlukan oleh tubuh manusia yang seimbang, tidak boleh lebih dan
juga tidak boleh kurang. Widya Karya nasional pangan menyebutkan bahwa
kebutuhan gizi manusia per hari dan per orang tersebut didasarkan atas golongan
umur manusia dan jenis kelamin, maksudnya banyak sedikitnya kebutuhan gizi
makanan tergantung dari umur manusia dan jenis kelamin.
Sebagai contoh kebutuhan protein
anak laki-laki berumur 10-12 tahun
berbeda dengan kebutuhan protein anak perempuan berumur 10 – 12 tahun
yaitu anak laki-laki yang berumur demikian membutuhkan protein 45 mg, sedangkan
anak perempuan yang berumur seperti di
atas membutuhkan 54 mg protein perhari. Selanjutnya kebutuhan vitamin A laki-laki dewasa berumur 20-59 tahun adalah
sebanyak 600 RE, sedangkan untuk perempuan dewasa berumur 20-59 tahun kosumsi
vitamin A adalah sebanyak 500 RE per hari.
Sedangkan untuk kebutuhan zat besi bagi bagi manula laki-laki umur 60
tahun keatas adalah 13 mg perhari, untuk manula perempuan adalah 14 mg per hari.
Sedangkan bagi ibu yang hamil dan menyusui dibedakan kebutuhan gizi yang
seimbang. Bagi ibu-ibu menyusui, kebutuhan gizi yang dikosumsi tergantung pada
usia anak yang disusui. Untuk lebih jelas kecukupan gizi yang dianjurkan untuk
setiap orang per hari dapat dilihat pada daftar lampiran I.[18]
Didalam penyusunan menu tiap hari bergantian dari
tujuh atau Sembilan kelompok bahan makanan, diharapkan dapat memperbaiki nilai
gizi makanan rakyat karena di dalamnya terkandung bermacam-macam zat makanan.
Tubuh memerlukan zat gizi yang seimbang dalam menjalankan fungsinya, di mana
nilai gizi suatu makanan ditentukan berdasarkan kandungan protein, karbohidrat,
lemak, vitamin, mineral dan serat nabati. Makanan juga harus mudah dicerna,
mudah diolah, dan mudah diperoleh yang mempunyai kriteria kebutuhan makanan gizi normal antara lain sebagai
berikut :
a.
Bergizi tinggi
b.
Higenis
c.
Mudah dicerna
d.
Cukup kalori
e.
Berasal dari
berbagai jenis bahan makanan dan warna, rasa, bau yang membangkitkan selera
makan.[19]
Seperti yang dikemukakan oleh Suhardjo bahwa “makanan yang mencukupi zat gizi
adalah yang berisi semua zat gizi yang penting, dalam jumlah yang dapat
memenuhi kebutuhan tubuh.”[20]
Kalau tubuh kita tidak mendapatkan zat-zat gizi yang cukup maka
fungsi-fungsi dan segala bentuk kegiatan di dalam tubuh akan mengalami gangguan
dan hambatan, sehingga akan menimbulkan berbagai penyakit, selanjutnya
Soediaoetamo mengatakan bahwa :
a.
Zat gizi
menghasilkan energy yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, zat gizi yang
menghasilkan energy ini sebagian besar dihasilkan oleh makanan pokok.
b.
Zat gizi
pembagun sel , terutama diduduki protein sehingga bahan pangan lauk pauk
tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun.
c.
Zat gizi
pengatur kelompok ini termasuk vitamin dan mineral. Bahan makanan sumber
vitamin adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.[21]
Pemilihan pangan yang kita konsumsi sedapat-dapatnya harus beraneka ragam
serta tidak terlepas dari kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh. Menurut
Soediaoetamo menjelaskan bahwa ”sekurang-kurangnya harus ada sepuluh jenis
pangan yang berlainan tiap hari”[22] Di
samping itu sumber protein hewani sangat diperlukan oleh anak-anak, ibu-ibu
menyususui dan mereka yang sedang mengalami masa penyembuhan dari penyakit.
Keperluan beberapa zat gizi yang sangat esensial dengan kecepatan pertumbuhan,
tahap perkembangan, besarnya tubuh seseorang dan keadaan kesehatannya.
Menurut Entjang mengatakan “kecukupan makan seseorang sehari-hari dapat
diperhitungkan secara sederhana dengan dasar berat badan, jenis kelamin dan
umur”[23].
Kemudian juga menurut Soediaoetamo bahwa ”zat gizi yang dianjurkan untuk
masyarakat Indonesia telah ditetapkan dalam suatu daftar anjuran kecukupan
sehari”[24]
Adapun kecukupan kalori dan protein menurut golongan atau berat badan dapat
dilihat pada daftar lampiran I
Sejak adanya manusia pertama di dunia, pengadaan makanan merupakan suatu
kebutuhan sehari-hari yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia.
Kesejahteraan bagi suatu keluarga sebagian besar tergantung dari pada
pendapatan masyarakat itu sendiri mulai dari pemilihan bahan makanan,
ketrampilan dan seni menyusun menu sampai pada cara mengolah serta penyajiannya
dan tidak terlepas dari pengawasan yang mengatur demi melangsungkan kehidupan
sehari-hari, seperti bergerak , dan bekerja.
Manusia memerlukan zat-zat gizi yang berasal dari makanan yang dikonsumsinya.
Makanan yang dikonsumsi akan menentukan kehidupan seseorang, kuat lemahnyan
melawan penyakit dan tidak aktif melakukan pekerjaan.
Untuk melakukan aktifitas semua makhluk hidup membutuhkan energi. Sumber
energi diperoleh dari zat makanan. Selain sebagai sumber energi zat makanan
juga berfungsi untuk mengganti sel-sel
yang rusak, untuk pertumbuhan dan lain sebagainya.[25]
Kita sebaiknya makan makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan
sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang serta higenis. Makanan yang bergizi
mengandung unsur-unsur karbohidrat, lemak, protein,vitamin , air dan
unsur-unsur mineral.
Kebutuhan Gizi
yang seimbang dapat ditentukan menurut perkembagan seseorang atau manusia, Jadi
kebutuhan gizi seseorang mulai dari bayi, remaja hingga dewasa adalah berbeda.
b. Fungsi Zat Makanan
Adapun fungsi dari zat makanan tersebut adalah seperti berikut ini :
1.
Karbohidrat
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah : padi, jagung, gandum,
ubi jalar, talas, ketela pohon, kentang, sagu dan lain-lain. Fungsi karbohidrat
adalah sebagian sumber energi dan mengatur proses metabolisme tubuh, menjaga
keseimbangan asam dan basa, serta sebagai bahan pembentuk struktur sel,
jaringan dan organ tubuh.
2.
Lemak
Lemak atau lipid adalah zat organik hidrophobik sehingga sukar larut
dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,
eter, dan benzen. Lemak ada dua macam sumber adalah lemak hewani dan nabati.
Sumbernya seperti : kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah, dan buah alpokat juga
keju, mentega, susu, ikan segar, minyak ikan dan telur. Fungsinya adalah :
a.
Pembawa zat-zat
makanan yang essensial
b.
Sebagai sumber
energi yang paling besar
c.
Pelindung
alat-alat tubuh yang lunak dan dari suhu yang rendah
d.
Sebagai bahan
penyusun membran sel
e.
Penahan rasa
lapar karena pencernaan lemak bertahan lama
3.
Protein
Protein
merupakan makromelekul. Protein terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap
polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Asam amino itulah yang
disebut dengan protein. Sumber protein adalah berasal dari hewani dan nabati.
Sumber protein hewani seperti : daging, ikan, susu dan telur, sedangkan sumber protein nabati
seperti : padi-padian , kacang-kacangan dan sayuran. Fungsinya secara umum
adalah sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.
4.
Mineral
Merupakan substansi anorganik dan
pada umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral diperlukan dalam tubuh untuk
berbagai fungsi, seperti menjaga keseimbangan asam basa dan pembentukan
struktur tubuh. Adapun sumber mineral dan fungsinya adalah sebagai berikut :
a. Kalsium
Fungsi sangat penting dalam
pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Masa pertumbuhan pada anak-anak dan
remaja merupakan masa pembentukan tulang, sehingga sangat penting pada masa ini
anak-anak dan remaja mendapatkan kalsium yang cukup sehingga dapat mencegah
terjadinya pengeroposan tulang nantinya. Tulang yang keropos dapat menyebabkan
terjadinya osteoporosis yang berakibat tulang menjadi mudah patah.
Sumber Susu dan produk olahan susu
lainnya seperti: yogurt, keju dll. Dapat juga ditemukan di brokoli, sayuran
berdaun hijau, serta makanan yang terbuat dari kedelai. Dapat juga ditemukan
pada makanan yang sudah difortifikasi.
b. Zat besi
Fungsi zat besi membantu sel darah
merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Salah satu gejala akibat anemia
karena kekurangan zat besi adalah lemah dan lelah, pusing serta nafas yang
pendek.
Sumber terbanyak terdapat di daging merah, ikan dan
kerang, unggas, kacang kedelai, buncis, makanan dari kedelai, sayuran berdaun
hijau dan kismis. Makanan yang biasa difortifikasi dengan zat besi antara lain
tepung terigu, sereal dan produk gandum.
c. Magnesium
Fungsi membantu sistem otot dan
syaraf, menormalkan denyut jantung dan menjaga kekuatan tulang. Magnesium juga
membantu tubuh membentuk energi dan protein.
Sumber banyak terdapat pada gandum,
kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, kentang, buncis, alpukat,
pisang, brokoli, udang dan coklat.
d. Fosfor
d. Fosfor
Fungsi membantu pembentukan tulang
dan gigi, serta membantu tubuh membentuk energi. Sebagai bagian dari membran
sel, maka setiap sel tubuh memerlukan fosfor untuk berfungsi secara normal.
Sumber biasanya banyak terdapat di
semua jenis makanan, tetapi paling banyak terdapat dalam produk susu, daging
dan ikan.
e. Kalium
Fungsi membantu fungsi otot dan
syaraf, serta membantu tubuh menjaga keseimbangan air di dalam darah dan
jaringan tubuh
Sumber kalium terdapat di brokoli,
kentang dengan kulitnya, sayuran berdaun hijau, jeruk, pisang, buah-buahan
kering, kacang polong.
f. Zinc
Fungsi zinc berperan penting dalam
pertumbuhan, pembentukan organ seksual, daya tahan tubuh dan proses penyembuhan luka.
Sumber banyak terdapat di daging
merah, unggas, tiram dan makanan laut lainnya, kacang-kacangan, makanan dari
kedelai, susu dan produk olahannya, gandum dan makanan yang sudah difortifikasi
seperti sereal[26].
5.
Vitamin
Adalah
senyawa organik kompleks yang essensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis
yang lain bagi makhluk hidup.[27] Vitamin (bahasa
Inggris: vital
amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang
memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,
yang
tidak dapat dihasilkan oleh tubuh[28].
Adapun sumber vitamin dan fungsinya
sebagai berikut :
1. Vitamin A
Sumber vitamin A adalah: susu,
ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan
kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
Fungsi vitamin A adalah: mencegah rabun senja,
katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang
tidak sehat, dan lain-lain.
2. Vitamin B1
Sumber yang mengandung
vitamin B1 adalah: gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
Fungsi vitamin B1 adalah:
mencegah kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.
3. Vitamin B2
Sumber yang mengandung
vitamin B2 adalah: sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan
banyak lagi lainnya.
Fungsi vitamin B2 adalah: mencegah
turunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir
pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.
4. Vitamin B3
Sumber yang mengandung
vitamin B3 adalah: buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang
manis, daging unggas dan sebagainya
Fungsi vitamin B3 adalah: mencegah terganggunya
sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah
muntah, mual-mual, dan lain-lain
5.
Vitamin B5
Sumber yang mengandung vitamin B5 adalah: daging,
susu, sayur-sayuran hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
Fungsi vitamin B5 adalah: mencegah
otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan
lain-lain.
6. Vitamin B6
Sumber yang mengandung
vitamin B6 adalah: kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk,
ragi, daging, dan lain-lain.
Fungsi vitamin B6 adalah: mencegah
pelegra atau kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan
banyak lagi lainnya.
7.
Vitamin B12
Sumber yang mengandung vitamin B12 adalah: telur,
hati, daging, dan lainnya.
Fungsi vitamin B12 adalah: mencegah
kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemas, penyakit pada kulit,
dan sebagainya
8.
Vitamin C
Sumber yang mengandung vitamin C adalah: jambu
klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya
Fungsi vitamin C adalah: mencegah infeksi pada luka,
gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain
9.
Vitamin D
Sumber yang mengandung vitamin D adalah: minyak
ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
Fungsi vitamin D adalah: mencegah
kerusakan gigi, kekejangan otok, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya
betis kaki akan membentuk huruf O atau X.
10. Vitamin E
Sumber yang mengandung
vitamin E adalah: ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak
tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
Fungsi vitamin E adalah: mencegah
mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf, otot, dll
11. Vitamin K
Sumber yang mengandung
vitamin K adalah: susu, kuning telur, sayuran segar, dll
Fungsi vitamin K adalah: mencegah
darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam
tubuh, dan sebagainya.[29]
E.
Gangguan Kesehatan Akibat Kekurangan Zat Makanan.
a. Kekurangan Energi Dan Protein ( KEP
)
Ada dua bentuk KEP yaitu marasmus
dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh
kekurangan protein. Akan tetapi pada marasmus di samping kekurangan protein
terjadi juga kekurangan energi. Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya
protein, sementara kalori cukup. Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat
muda yaitu pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umumnya
ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.[30]
Ada empat ciri yang selalu ditemukan
pada penderita kwashiorkor yaitu sebagai berikut :
·
Adanya oedema pada kaki, tumit dan bagian tubuh lain seperti
bengkak karena ada cairan tertumpuk.
·
Gangguan pertumbuhan badan. Berat dan panjang badan anak
tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.
·
Perubahan aspek kejiwaan, yaitu anak kelihatan memelas,
cengeng, lemah dan tidak ada selera makan.
·
Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik
walaupun masih tampak adanya lapisan lemak di bawah kulit.
Istilah marasmus berasal dari bahasa
Yunani yang sejak lama digunakan sebagai istilah dalam ilmu kedokteran untuk
menggambarkan seorang anak yang berat badannya sangat kurang dari berat badan
seharusnya[31].
Ciri utama penderita marasmus adalah sebagai berikut :
·
Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot
tampak sangat jelas sekali apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat.
Berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut umur.
·
Wajah anak tampak seperti muka orang tua. Jadi berlawanan
dengan tanda yang tampak pada kwashiorkor. Pada penderita marasmus, muka anak
tampak keriput dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang telah berusia
lanjut. Oleh karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak seolah-olah terlalu
besar jika dibandingkan dengan badannya.
·
Pada penderita marasmus biasanya ditemukan juga tanda-tanda
defisiensi gizi yang lain seperti kekurangan vitamin C, vitamin A, dan zat besi
serta sering juga anak menderita diare.[32]
b. Kekurangan Mineral
Ada
beberapa pengaruh pada kesehatan akibat
kekurangan mineral pada tubuh manusia seperti yang penulis uraikan berikut:
A. Kalsium
1. Manfaat Kalsium (Ca) :
·
Untuk
pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot
·
Mengatur
pembekuan darah dan katalisator reaksi-reaksi biologis dalam tubuh.
2. Akibat kekurangan Kalsium :
·
Gangguan
pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, disebut juga
ricketsia atau rachitis
·
Tetani atau
kejang otot, misalnya pada kaki
·
Lambatnya
pembekuan darah bila terjadi luka.
3. Sumber Kalsium;
·
Terdapat pada : susu,
keju, ikan, udang, tempe, dan kacang-kacangan.
B. Phospor (P)
1. Manfaat Phospor (P) :
·
Klasifikasi
tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi;
·
Mengatur
keseimbangan asam basa serta proses lain di dalam tubuh.
2. Akibat kekurangan Phospor (P) ;
·
Menyebabkan
kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu makan.
3. Sumber Phospor ;
·
Terdapat pada
daging, ayam, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.
C. Magnesium (Mg)
1. Manfaat Magnesium;
·
Sebagai bagian
lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh;
·
Membantu pada
transmisi saraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi.
2. Akibat kekurangan Magnesium;
· Terjadi komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan
absorpsi.
3. Sumber Magnesium;
·
Terdapat pada sayuran
hijau, daging, kacang-kacangan, dan susu.
D. Belerang (S)
1. Manfaat Sulfur (S);
·
Sebagai bagian
zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim dan koenzim untuk
berbagai proses dalam tubuh.
2. Akibat kekurangan Sulfur (S);
·
Mengganggu
pertumbuhan.
3. Sumber Sulfur ;
·
Makanan sumber
protein.
E. Sodium atau Natrium (Na)
1. Manfaat Sodium atau Natrium (Na)
·
Menjaga
keseimbangan cairan, asam basa, transmisi saraf, kontraksi otot, dll
2. Akibat kekurangan Sodium;
·
Menyebabkan
kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Dapat terjadi pada kondisi diare, muntah,
keringat yang berlebihan
·
Kelebihan :
dapat menyebabkan terjadinya edema dan hipertensi.
3. Sumber Na;
·
Garam dapur, MSG
kecap, makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
F. Kalium (K)
1. Manfaat Kalium (K);
·
Kalium bersama
Na adalah memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit, asam basa, transmisi saraf,
dan relaksasi otot.
2. Akibat kekurangan Kalium;
·
Kekurangan
terjadi jika diare kronis, muntah pada penggunaan obat pencahar, deuretik.
3. Sumber Kalium (K);
·
Terdapat pada
makanan mentah atau segar, terutama sayur-sayuran, buah, dan kacang-kacangan.
G. Klor (Cl)
1. Manfaat Klor (Cl);
·
Memelihara
keseimbangan asam basa dalam tubuh;
·
Berperan sebagai
komponen asam klorida dalam lambung;
·
Memudahkan
transfer karbondioksida dari darah ke paru-paru.
2. Akibat kekurangan Klor;
·
Menyebabkan
kelainan dan penyakit seperti gangguan pencernaan, kelelahan serta hilangnya
rambut dan gigi.
3. Sumber Klor;
·
Diperoleh dari
garam dapur, daging, susu dan telur.
H. Besi (Fe)
1. Manfaat Besi;
·
Komponen dalam
hemoglobin yang penting untuk pengikatan oksigen dalam sel darah merah.
2. Akibat kekurangan Besi;
·
Menyebabkan
kelainan dan penyakit seperti anemia;
·
Menurunnya berat
badan;
·
Pucat-pucat pada
kulit.
3. Sumber Besi;
·
Terdapat pada
daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau.
I. Yodium
1. Manfaat Yodium;
·
Mengatur
keseimbangan proses metabolisme yang dirangsang oleh sekresi kelenjar tiroid.
2. Akibat Kekurangan Yodium;
·
Pada janin dapat
menyebabkan gangguan pendengaran;
·
Sedangkan
kekurangan sesudah lahir dapat menyebabkan penyakit gondok.
3. Sumber Yodium;
·
Bahan makanan
hasil laut seperti ikan, tiram, dan kerang.
J. Tembaga (Cu)
1. Manfaat Tembaga (Cu);
·
Memelihara
fungsi sistem saraf dan kimia darah yang normal;
·
Pembentukan
hemoglobin dalam sel darah merah;
·
Serta sebagai
komponen enzim dan protein.
2. Akibat kekurangan Tembaga (Cu);
·
Menyebabkan
kelainan dan penyakit seperti anemia.;
·
Gangguan pada
saraf dan tulang;
·
Serta timbulnya
luka-luka pada kulit.
3. Sumber Tembaga;
·
Terdapat pada
kacang-kacangan, hati dan kerang.
K. Flour
1. Manfaat Flour;
·
Untuk menguatkan
gigi.
2. Akibat kekurangan Flour;
·
Dapat menyebabkan
kerusakan gigi yang berlebihan.
3. Sumber Flour;
·
Kuning telur dan
susu[33]
c. Kekurangan Vitamin
1. Vitamin
A
Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembangunan
jaringan yang normal (normal development of tissues); memelihara kesehatan
kulit dari dalam dan melindungi kulit luar terhadap infeksi. Juga melindungi
dari berbagai bentuk kanker. Vitamin A juga perlu untuk penglihatan;
Gejala Defisiensi (Kekurangan) : Sariawan, rabun
malam,jerawat, sering terkena pilek dan infeksi, kulit kering dan pecah-pecah,
ketombe, kista, diare;
Sumber : melon, mangga, tomat, pepaya, dan jeruk kepruk (tangerines);
Sumber : melon, mangga, tomat, pepaya, dan jeruk kepruk (tangerines);
2. Vitamin
B1 / Thiamin
Esensial untuk berbagai fungsi tubuh, produksi
energi dan membantu memelihara kesehatan syaraf dan otot. Membantu tubuh
membuat dan memakai protein.
Gejala Defisiensi : otot lembek, sakit mata,
iritabilitas,konsentrasi buruk, lutut lemah, ingatan buruk, sakit perut, susah
buang air besar, jari-jari kesemutan, dan detak jantung cepat.
Sumber : tomat
3. Vitamin
B2 / Riboflavin
Vitamin B2 terlibat dalam banyak proses tubuh,
khususnya memproduksi energi yang tersedia dari makanan; pertumbuhan pada
anak-anak; dan memperbaiki dan memelihara jaringan tubuh; membantu menata
kembali keasaman tubuh
Gejala Defisiensi : mata pedih atau serasa terbakar,
sensitivitas (peka) terhadap sinar terang, lidah sakit, katarak, rambut
berminyak atau kusam, eksema (eczema) atau radang kulit (dermatitis), kuku
pecah-pecah (split nails), bibir pecah-pecah (cracked lips)
Sumber : tomat
3. Niacin
(Niasin) bagian dari B kompleks
Niasin mengkompromikan asam nikotin (nicotinic acid)
dan nikotinamida (nicotinamide), yang keduanya dibutuhkan untuk produksi energi
dalam sel-sel;
Nikotinamida (Nicotinamide) terlibat dalam proses enzim, termasuk metabolisme asam lemak (fatty acid), pernafasan jaringan (tissue respiration) dan pembuangan racun; Esensial untuk fungsi otak; membantu menyeimbangkan kandungan gula darah dan menurunkan tingkat kolesterol.
Nikotinamida (Nicotinamide) terlibat dalam proses enzim, termasuk metabolisme asam lemak (fatty acid), pernafasan jaringan (tissue respiration) dan pembuangan racun; Esensial untuk fungsi otak; membantu menyeimbangkan kandungan gula darah dan menurunkan tingkat kolesterol.
Gejala Defisiensi : produksi energi kurang, fungsi
otak lemah, dan kulit buruk. Juga nampak dari dari gejala radang dan sakit
pencernaan
Sumber : tomat, kacang tanah dan alpukat;
4. Pantothenic acid (Asam Pantotenik) bagian dari B kompleks
Memainkan sebuah peran sentral dalam membuat energi
dari lemak dan karbohidrat yang tersedia untuk produksi substansi esensial
dalam tubuh, termasuk produksi hormon steroid dan asam lemak. Memelihara
kesehatan kulit dan rambut.
Gejala Defisiensi : kejang otot atau kram otot,
apati (apathy), konsentrasi buruk, telapak kaki melepuh (burning feet) atau
tumit lembek (tender heels), mual-mual (nausea) atau muntah-muntah (vomiting),
kurang
energi, kelelahan setelah berolahraga ringan, kegelisahan (anxiety) atau ketegangan (tension), gigi gemertak (teeth grinding).
energi, kelelahan setelah berolahraga ringan, kegelisahan (anxiety) atau ketegangan (tension), gigi gemertak (teeth grinding).
Sumber : tomat, strawberry, alpukat
5. Vitamin B6 / pyridoxine
(piridoksin)
Dibutuhkan tubuh untuk membuat protein. Membantu
keseimbangan hormon seks. Anti-depresi dan diuretic . Membantu
mengendalikan reaksi alergi.
Gejala Defisiensi : mimpi hal yang sama berulangkali
dengan frekuensi yang tak menentu (infrequent dream recall), retensi terhadap
air
(water retention), tangan kesemutan (tingling hands), depresi atau ketegangan (nervousness), iritabilitas, kejang otot atau kram otot, kurang energi, kulit pecah-pecah.
(water retention), tangan kesemutan (tingling hands), depresi atau ketegangan (nervousness), iritabilitas, kejang otot atau kram otot, kurang energi, kulit pecah-pecah.
Sumber : pisang, biji-bijian, kacang-kacangan dan
alpukat
6. Biotin
Dibutuhkan untuk memproduksi energi dari makanan
tersedia, misalnya untuk sintesis lemak, dan untuk ekskresi (pengeluaran)
produk limbah protein.
Gejala Defisiensi : kulit kering, kondisi rambut jelek,
uban dini (prematurely greying hair), otot lembek atau sakit, nafsu makan
kurang atau mual-mual (nausea), eksema (eczema) atau radang kulit (dermatitis)
Sumber : Kacang-kacangan, oat (sejenis gandum),
almon, tomat, anggur, semangka dan cherry
7. Foliate
/ folic acid (asam folik)
Dibutuhkan untuk produksi berbagai substansi
esensial dalam tubuh. Berperan penting bersama-sama vitamin B12 dalam
pembelahan sel yang cepat, membuat materi genetik (DNA) untuk setiap sel. Dibutuhkan
untuk memelihara fungsi sistem imunitas. Esensial untuk fungsi otak dan syaraf.
Gejala Defisiensi : anemia (anaemia), eksema
(eczema), bibir pecah-pecah, uban dini (prematurely greying hair), kegelisahan
(anxiety) atau ketegangan (tension), ingatan buruk, kurang energi, kurang nafsu
makan (poor appetite), sakit perut, depresi
Sumber : kacang tanah, biji wijen, hazelnut (sejenis
kemiri), kacang mete (cashew nut), walnut (sejenis kenari), dan alpukat.
8. Vitamin B12 /cyanoncobalamin
(sianokobalamin)
Dibutuhkan untuk produksi (manufaktur) materi
genetik (DNA danRNA). Terlibat dalam pembentukan (formasi) sel darah merah.
Esensial untuk syaraf. Menangani asap tembakau dan racun lainnya.
Gejala Defisiensi : kondisi rambut yang buruk,
eksema (eczema)atau radang kulit (dermatitis), mulut terlalu sensitif terhadap
iritasi akibat panas atau dingin, kegelisahan (anxiety) atau ketegangan
(tension), kurang
energi, susah buang air besar, otot lembek atau sakit (tender or sore muscles), kulit pucat.
energi, susah buang air besar, otot lembek atau sakit (tender or sore muscles), kulit pucat.
Sumber : Buah-buahan tertentu diindikasikan
mengandung vitamin ini tapi hal ini belum dikonfirmasikan (secara ilmiah)
9. Vitamin
C / ascorbic acid (asam askorbat)
Memperkuat sistem imunitas dalam memerangi infeksi. Menjaga
tulang, kulit, dan sendi kokoh kuat. Ada sebuah hubungan kuat antara masukan
vitamin C yang lebih tinggi dengan resiko yang lebih rendah atas serangan
jantung, stroke, katarak dan beberapa jenis kanker. Vitamin ini mudah
teroksidasi dan rusak karena panas.
Gejala Defisiensi : sering pilek, kurang tenaga,
sering infeksi, gusi berdarah, mudah terluka, mimisan, luka lambat sembuh,
bintil-bintil merah di kulit (red pimples on the skin).
Sumber : strawberry, jeruk lemon, buah kiwi, melon,
jeruk, anggur, jeruk limau, tomat.
10. Vitamin D / calciferols
(kalsiferol)
Dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari makanan,
dan untuk penggunaan kalsium dan fosfor. Mempengaruhi pertumbuhan dan kekuatan
tulang dan gigi, serta bersama-sama kalsium terkait dengan kesehatan syaraf dan
otot.
Gejala Defisiensi : sendi sakit atau kaku, punggung
pegal (backache), gigi busuk (tooth decay), kram otot (muscle cramps), rambut
rontok (hair loss).
Sumber : ekspos (berjemur) matahari. Catatan : vitamin
A, C dan E melindungi vitamin D.
11. Vitamin E / d-alpha tocopherol (d-alfa
tokoferol)
Vitamin E dibutuhkan sebagai antioksidan, yang
melindungi tubuh dari efek samping oksidasi yang berbahaya. Makin banyak lemak
tak jenuh ganda (polyunsaturated fats) yang anda makan, semakin banyak vitamin
E yang dibutuhkan untuk melindungi lemak tersebut dari oksidasi. Meningkatkan
penyembuhan luka dan fertilititas (kesuburan). Baik untuk kulit.
Gejala Defisiensi : kurang gairah seks, kecapaian
setelah berolahraga ringan, mudah terluka, luka yang lambat sembuh,
varises(varicose veins), kehilangan kelenturan sendi, infertilitas
(kemandulan).
Sumber : biji bunga matahari, kacang tanah , kacang
almonds,hazelnut, biji pinus, biji wijen, oat dan alpukat
12. Vitamin
K / phylloquinone (pilokuinon)
Esensial untuk pembentukan protein, mengendalikan
pengumpalan darah, dan fungsi lainnya. Vitamin K dibutuhkan untuk menjaga
kesehatan tulang;
Gejala Defisiensi : mudah terkena pendarahan
(Haemorrhage) ;
Sumber : tomat[34]
[2] Ahmad
Saebeni, Ilmu Pendidikan Islam ,(
Bandung, Pustaka Setia. 2009 ) Hal: 39
[3]
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…,Hal.
136
[5] Undang-undang Nomor
20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional , bab IV pasal 12.
[6] Ibid,
bab IV pasal, 17 , 18 dan 19.
[11] Ibid. hal.200
[17] Ibid …hal.242
[18] Widya Karya Nasional“ Daftar Gizi Seimbang Yang Dianjurkan, (
online),(2011) (www.widyakarya.com,
diakses 03 Maret 2011.)
[23]
Entjang.I. Ilmu Kesehatan Masyarakat
(Bandung : Citra Aditya Bakti,1985 ) hal. 37
[25]
Sudarno , Biologi 2 untuk SMU,(
Jakarta; Pabelan; 1996) Hal: 8-9
[26] Media
Penunjang, vitamin mineral yang
dibutuhkan untuk masa pertumbuhan, (online)(2011)http://mediapenunjangmedis.dikirismanto.com
(diakses 4 maret 2011)
[27] Diyah
Ayu linar , Biologi 2 SMA dan MA kelas XI,( Jakarta; Esis; 1996) Hal: 153-166
[28] Wikipedia,Vitamin. ( online),(2011)
(http//www.wikipedia.org/wiki/Vitamin.
diakses 04Maret 2011.)
[29]
ZoelGebe, Pengertian dan funsi Vitamin,
( online)(2011),http://zoelgebe.blogspot.com.( diakses 4 Maret 2011)
[30]
Smallcrab,ganggunan Kesehatan Akibat
Kekuarangan Gizi. ( online),(2011) http://www.smallcrab.com.diakses 03
Maret 2011.)
[31] Ibid
[33]
Meiliani,Mineral-mineral Dalam Tubuh Kita,
( online),(2011) http://www.//meilanikasim.wordpress.com. diakses 03 Maret
2011.)
[34] Warto Adi Nugroho,Jenis Vitamin dan Khasiatnya, (
online),(2011) http://keluargamustafa.wordpress.com.
diakses 03 Maret 2011.)