Thursday, November 28, 2013

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN POLA MAKANAN SEHARI-HARI

                        HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN POLA  MAKANAN  SEHARI-HARI

A.                  Pengertian Pendidikan
          Allah telah menganugerahkan kepada manusia akal budi, agar manusia mampu dan bisa merencanakan sesuatu, bisa memetik pelajaran dan menuntut ilmu yang tersembunyi di balik alam semesta melalui proses pendidikan. Dengan adanya pendidikan manusia akan berubah. Akan terbuka wawasan dan pengetahuan. Melalui perubahan maka akan berobah pula pemikiran dan pola hidup manusia tersebut.
             Pendidikan dalam arti luas adalah segala pengalaman belajar yang melalui peserta didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. Dalam perkembangan selanjutnya pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi dalam arti mental.[1]
             Menurut Ahmad Saebeni  mengartikan pendidikan sebagai usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina, membantu, serta membimbing seseorang mengembangkan segala potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik.[2]
             Melihat dari pengertian di atas, cukup jelas bahwa melalui pendidikan seseorang atau kelompok akan diarahkan keperubahan  yang lebih baik, perubahan kearah kedewasaan, khususnya perubahan mental yang mencakup perubahan sikap, pola pikir. Bahkan dengan perubahan pola pikir seseoarang juga akan berubah gaya hidup ke tujuan yang lebih baik, seperti berpakaian, kebersihan, kesehatan, pola makan yang sehat dan bergizi.
             Pendidikan adalah untuk mengembangkan kualitas diri dari berbagai aspek. Salah satunya adalah pengembangan kualitas aspek hidup sehari-hari, termasuk pola pikir dan pandangan terhadap kualitas makanan sehari-hari. Semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin tinggi pula kualitas hidup seseorang. Kualitas hidup seseorang yang pendidikan rendah akan berbeda dengan orang yang berpendidikan tinggi. Begitu pula dengan pola pikir orang yang tidak sekolah tentu berbeda dengan pola pikir dengan orang yang punya pendidikan.
             Salah satu tujuan dari pendidikan Islam menurut Ramayulis adalah untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan sampai di akhirat.[3] Untuk mencapai kebahagian tersebut diperoleh dengan adanya kehidupan yang sehat. Sehat jasmani dan rohani. Dengan sehat jasmani, beribadahpun tidak tergannggu, sehingga mencapai kebahagian ke akhirat pula. Oleh karena itu, dalam Islam juga dituntut untuk hidup sehat, salah satunya mengatur menu makanan sehat sehari-hari.
             Dalam pendidikan islam, tujuannya tercantum dengan lengkap di dalam Al-Quran, dan pelaksanaanya di dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagaimana yang di contohkan Rasulullah SAW.[4] Pola yang dicontohkan oleh Rasulullah cukup jelas bahwa melalui pendidikan kita diharapkan melakukan kegiatan yang sesuai, seperti makan sehat, bergizi, halal dan baik.
             Kualitas pendidikan seseorang ditentukan oleh sejauh mana jenjang pendidikan yang telah dilalui oleh seseorang. Boleh dikatakan kemampuan pola pikir sesorang dipengaruhi oleh jenjang pendidikan seseorang. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, jenjang pendidikan di indonesia yaitu Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.[5]
             Selanjutnya menurut undang-undang tersebut jenjang Pendidikan dasar berbentuk Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs), atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. Sedangkan pendidikan tinggi berupa jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.[6]
                                                                              
B.                  Pola Makan Dan Kaitannya Dengan Pendidikan Ibu Rumah Tangga
Sebagai makhluk hidup manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari hukum-hukum kehidupan biologisnya, misalnya pemenuhan kebutuhan jasmani. Manusia dapat mengembangkan dirinya hingga mampu membentuk berbagai norma yang didasari nilai-nilai untuk mensejahterakan hidupnya, baik secara perorangan maupun untuk kehidupan bermasyarakat.
Penmafaatan sumber daya alam tentunya dilaksanakan berdasarkan pengetahuan atau pendidikan yang dimilikinya. Maka makna pendidikan secara sederhana dapat diartikan sebagai usaha  untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan demikian bagaimana sederhananya peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu usaha manusia untuk meningkatkan taraf hidupnya seperti yang dikemukakan oleh Soemanto bahwa :
“Tujuan pendidikan dasar adalah mempersiapkan generasi muda untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Pendidikan tinggi akhirnya dimaksudkan untuk mempersiapkan para mahasiswa untuk memperoleh sukses dalam karir dan kehidupan pribadi, serta mampu berpartisipasi didalam pembangunan masyarakat”.[7]

Rumah tangga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat. Rumah tangga umumnya terdiri dari  suami, isteri, dan anak-anak. Pada keluarga-keluarga tertentu juga terdapat orang tua dari suami atau isteri, saudara dari suami atau isteri, keponakan dan lain-lain. Semenjak kecil anak telah memperoleh pendidikan secara nonformal dari kedua orang tuanya, antaranya tentang pendidikan, pola makanan atau tata boga, tata busana, tata krama, kesehatan keluarga serta masalah adat istiadat dalam masyarakat.
Pola makanan biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sosial ditempat ia tinggal. Dalam bidang pendidikan perlu adanya pengetahuan bagi bapak-bapak dan ibu-ibu sehingga mampu mendidik anak-anaknya untuk bekal baginya di masa yang akan datang. Pengetahuan yang sangat dasar diperlukan adalah yang langsung menyentuh kehidupan sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari perlu dilakukan usaha-usaha antara lain :
1.       Memberi pengertian dan kesadaran akan arti menu sehat dan pentingnya arti makanan yang bergizi bagi kehidupan seluruh keluarga terbiasa untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi
2.       Memberi makanan yang penuh gizi bagi wanita hamil, ibu menyusui dan bagi pertumbuhan dan perkembangan anak balita. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan keluarga akan dapat mengusahakan terpenuhinya makanan yang dibutuhkan bagi ketiga kelompok tersebut.
3.       Memberi pengetahuan, ketrampilan dan peragaan memilih pangan, dan menyiapkan makanan dalam rangka meningkatkan mutu makanan sehat dan bergizi bagi keluarga
4.       Meningkatkan pemanfaatan halaman dan pekarangan rumah untuk tanaman pokok sebagai keperluan keluarga sehari-hari dapat terpenuhi.
5.       Meningkatkan pelaksanaan penerangan agar kebutuhan pangan bagi keperluan keluarga sehari-hari dapat terpenuhi.
6.       Menggiatkan kegiatan empat sehat lima sempurna untuk meningkatkan pangan dengan cara tabungan baik berupa uang , barang maupun pembibitan tanaman buah-buahan di pekarangan, pembibitan ternak atau ikan di kolam.[8]

Apabila masyarakat mempunyai pendidikan dan pengetahuan tentang gizi,maka masyarakat tersebut akan berusaha untuk memenuhi makanan yang mempunyai nilai gizi yang baik, dalam hal ini Sediaoetomo menjelaskan :
“Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup pengetahuan tentang nilai gizi, pertimbangan kebutuhan fisiologi lebih menonjol dibandingkan dengan kebutuhan kepuasan psychis. Tetapi umumnya akan terjadi kompromi antara kebutuhan psychis dengan posisi hidangan yang memenuhi kepuasan psychis maupun kebutuhan fisiologis tubuh. Maka  hidangan akan mempunyai sifat lezat di samping nilai gizi tinggi”[9]

                Menurut pendapat di atas masyarakat yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi, tentu akan banyak memperoleh pengetahuan tentang pola makan sehat, dengan demikian masyarakat yang berpendidikan tinggi akan memenuhi keluarganya dengan makanan yang sehat, cukup gizi, tidak hanya makanan yang lezat dan sedap dipandang mata.
                Sebagaimana kita jelaskan di atas bahwa, pendidikan akan mengubah cara seseorang berpendapat, perpikir dan pola hidup. Dengan adanya pendidikan pola hidup seseorang akan teratur, begitu pula dengan pola makan akan teratur pula dengan menu dan standar gizi yang cukup.
                Dalam keluarga, ibu rumah tangga  memegang peranan yang sangat penting dalam mengatur menu sehat tersebut. Ibu rumah tangga adalah menejer dalam pengaturan rumah tangga dalam suatu keluarga, jika seorang ibu rumah tangga mempunyai pendidikan, pengetahuan yang cukup, tentu cara berpikir tentang gizi makanan, menu makanan keluarga juga baik.Maka ibu rumah tangga tersebut akan menghiasi makanan keluarga sehari-hari dengan makanan yang baik dan gizi yang seimbang.
                Oleh karena itu untuk terciptanya ibu rumah tangga yang tanggap gizi dalam keluarga perlu adanya pendidikan gizi. Pendidikan gizi sangat penting karena pendidikan gizi merupakan suatu proses belajar tentang pangan, bagaimana tubuh kita menggunakannya, dan mengapa ia diperlukan untuk kesehatan dan kesejahteraan umumnya. Dalam suatu program pendidikan gizi yang lebih komprehensif, belajar mengenai pangan meliputi :
a.       Sumbangan yang diberikan oleh berbagai macam pangan untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia
b.       Makanan khusus yang dibutuhkan selama berbagai priode lingkaran hidup.
c.        Penyesuaian dan penggunaan sumber-sumber daya yang ada untuk menyediakan pangan yang cukup dan yang dapat diterima
d.       Cara-cara penyimpanan, pengawetan,penyiapan, penyajian dan konsumsi yang mencakupi syarat agar dapat menyediakan makanan bergizi yang memenuhi kebutuhan perorangan, keluarga dan masyarakat.[10]

C.             Pengertian Pola Makanan
               Suatu makanan terdiri dari sejumlah bahan padat dan cair yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok masyarakat. Sehingga masyarakat mempunyai pola makanan dan pola makan tertentu. Menurut Suharjo menyatakan bahwa “ Pola makanan adalah suatu susunan pemenuhan bahan makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari”[11] Sedangkan Corputty mengatakan bahwa:
“ makanan adalah factor yang sangat penting bagi setiap manusia mulai dari bayi sampai dewasa. Makan adalah soal yang mudah dilaksanakan , tetapi makan sesuai dengan syarat-syarat gizi, memerlukan pengertian gizi yang harus ditanam pada setiap fungsi makanan selain untuk pengisian rasa lapar juga terutama untuk pertumbuhan, kegiatan kerja dan untuk menjamin kondisi tubuh.”[12]

               Pola makan merupakan kebiasaan pribadi  atau masyarakat untuk mengkonsumsikan makanan pada waktu-waktu tertentu. Pada umumya pola makan masyarakat Indonesia adalah tiga kali sehari yaitu pagi, siang dan malam hari.
               Bahan-bahan makanan yang dikonsumsi manusia berbeda-beda. Menurut Soediaoetama mengatakan bahwa “ bahan makanan adalah suatu substrat  atau bahan yang dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan physiologis dan psychisnya”.[13]
               Pada dasarnya bahan-bahan makanan yang dikonsumsi manusia dapat di klasifikasikan dalam tiga jenis yaitu :
a.       Bahan makanan nabati, di dalamnya termasuk berbagai macam bahan makanan seperti sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan buah-buahan.
b.       Bahan makan hewani, termasuk di dalamnya daging, ikan, susu, telor, unggas, kerang dsb.
c.        Bahan makanan macam ragam seperti gula, minyak makan, minuman, madu, mentega, dsb.
Setiap bangsa di dunia ini mengkonsumsi makanan dari berbagai macam bahan makanan. Di Indonesia jenis-jenis bahan makanan yang dikonsumsi dikelompokan kedalam lima kelompok yang dikenal dengan makanan empat sehat lima sempurna. Makanan tersebut terdiri dari : makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah-buahan dan  susu. Pengelompokan ini menunjukkan perbedaan penyediaan bahan makanan, baik komposisi maupun jenis-jenis bahan makanannya sehingga menjadi pola konsumsi makanan masyarakat Indonesia
Seperti yang diungkapkan Suharjo bahwa “pola makanan adalah cara seseorang atau sekelompok memilih dan mengkonsumsinya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan sosial.”[14] Pola makanan sering dinamakan pula kebiasaan makan, kebiasaan pangan atau pola pangan.
Pola makanan empat sehat lima sempurna sudah menjadi sangat populer dalam kalangan masyarakat Indonesia. Empat sehat berarti susunan hidangan yang ditata dengan menggunakan empat golongan bahan makanan dalam jumlah yang tepat dan mutu yang tinggi. Sedangkan lima sempurna berarti susunan empat sehat ditambah dengan susu, yang terutama dianjurkan bagi golongan yang peka terhadap kekurangan gizi yaitu:  bayi, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan juga bagi mereka yang membutuhkannya.
Dengan pola makanan tersebut di atas merupakan pedoman dasar untuk merencanakan makanan bagi keluarga dalam usaha mencapai taraf kesehatan yang maksimal. Namun ada pula sebagian individu atau masyarakat yang mempunyai pola makanan yang berbeda dari yang dianjurkan. Masalah yang sering terjadi adalah tidak terpenuhinya satu, dua, atau bahkan tiga kelompok makanan yang telah ditetapkan dalam pola makanan di atas.
Dalam  menyusun pola makanan sehari-hari hendaklah dipikirkan beberapa faktor yang menunjang tersusunya menu seimbang, misalnya kebutuhan zat makanan, biaya yang diperlukan dan banyak makanan yang tersedia. Di dalam menyusun menu sehari-hari  di samping memahami 4 sehat 5 sempurna, harus diperhatikan pula beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun menu sehari-hari tersebut :
a.       Mudah dicerna oleh pencernaan
b.       Adanya variasi antara satu hidangan dengan hidangan lainya, baik rasa maupun warna.
c.        Harganya disesuaikan dengan ekonomi keluarga
d.       Hidangannya harus membangkitkan selera
e.        Diusahakan penggantian menu setiap hari
f.        Praktis pengelolaannya dan disukai[15]

Untuk menyajikan menu sehari-hari seorang ibu rumah tangga memerlukan kecakapan, ketrampilan dan pengetahuan tentang gizi. Kemampuan dalam mengolah makanan diperlukan pengetahuan tentang kecakapan mengolah  bahan makanan yang dimasak agar kandungan gizinya tidak hilang.
                Dalam pengaturan menu sehat, bahan makanan tidak mesti yang mahal, karena barang mahal belum tentu sehat dan mempunyai kandungan gizi. Kita dapat memilih bahan makanan yang ada di sekitar kita yang memenuhi standar gizi adapun zat gizi dapat dibagi pada enam kelas utama :
a.       Karbohidrat
b.       Lemak
c.        Protein
d.       Vitamin
e.        Mineral
f.        Air [16]
Untuk itu kita dapat memilih bahan makanan yang dapat memenuhi standar zat gizi diatas. Adapun makanan tersebut dapat dirincikan sebagai contoh :
Tabel 2.1  : MAKANAN DAN KANDUNGAN GIZI
NO
GIZI
MAKANAN
KET.
1
Karbohidrat
Jagung, beras, ketela, kentang, alpokat, gula, buah keras, kacang-kacangan, sayuran yang ada pati, dsb

2
Lemak
Minyak makan, daging, susu, telur, mentega, minyak ikan, tahu

3
Protein
Ikan, daging, telor, susu, keju, tempe, kacang-kacangan dan hasilnya, tahu

4
Vitamin
Buah-buahan, sayur-sayuran, toge, kacang-kacangan

5
Mineral
Sayuran hijau, daun singkong, kacang-kacangan,[17]

Dari table 2.1 di atas kita dapat melihat makanan yang mengandung gizi diatas adalah mudah didapat, dan murah. Sumber makanan di atas kadang bisa dipelihara sendiri atau ditanam di halaman rumah.

D.                  Kebutuhan Gizi Normal dan Fungsi Zat Makanan
a.            Kebutuhan Gizi Normal
                Kebutuhan gizi normal adalah kebutuhana gizi makanan yang layak dibutuhkan oleh tubuh manusia sehari-hari. Kebutuhan tersebut mencakup kebutuhan vitamin, protein dan zat mineral yang layak diperlukan oleh tubuh manusia yang seimbang, tidak boleh lebih dan juga tidak boleh kurang. Widya Karya nasional pangan menyebutkan bahwa kebutuhan gizi manusia per hari dan per orang tersebut didasarkan atas golongan umur manusia dan jenis kelamin, maksudnya banyak sedikitnya kebutuhan gizi makanan tergantung dari umur manusia dan jenis kelamin.
Sebagai contoh kebutuhan protein  anak laki-laki berumur 10-12 tahun  berbeda dengan kebutuhan protein anak perempuan berumur 10 – 12 tahun yaitu anak laki-laki yang berumur demikian membutuhkan protein 45 mg, sedangkan anak perempuan  yang berumur seperti di atas membutuhkan 54 mg protein perhari. Selanjutnya kebutuhan vitamin A  laki-laki dewasa berumur 20-59 tahun adalah sebanyak 600 RE, sedangkan untuk perempuan dewasa berumur 20-59 tahun kosumsi vitamin A adalah sebanyak  500 RE  per hari.
Sedangkan untuk kebutuhan zat besi bagi bagi manula laki-laki umur 60 tahun keatas adalah 13 mg perhari, untuk manula perempuan adalah 14 mg per hari. Sedangkan bagi ibu yang hamil dan menyusui dibedakan kebutuhan gizi yang seimbang. Bagi ibu-ibu menyusui, kebutuhan gizi yang dikosumsi tergantung pada usia anak yang disusui. Untuk lebih jelas kecukupan gizi yang dianjurkan untuk setiap orang per hari dapat dilihat pada daftar lampiran I.[18]
                Didalam penyusunan menu tiap hari bergantian dari tujuh atau Sembilan kelompok bahan makanan, diharapkan dapat memperbaiki nilai gizi makanan rakyat karena di dalamnya terkandung bermacam-macam zat makanan. Tubuh memerlukan zat gizi yang seimbang dalam menjalankan fungsinya, di mana nilai gizi suatu makanan ditentukan berdasarkan kandungan protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan serat nabati. Makanan juga harus mudah dicerna, mudah diolah, dan mudah diperoleh yang mempunyai kriteria kebutuhan  makanan gizi normal antara lain sebagai berikut :
a.       Bergizi tinggi
b.       Higenis
c.       Mudah dicerna
d.       Cukup kalori
e.       Berasal dari berbagai jenis bahan makanan dan warna, rasa, bau yang membangkitkan selera makan.[19]
Seperti yang dikemukakan oleh Suhardjo bahwa “makanan yang mencukupi zat gizi adalah yang berisi semua zat gizi yang penting, dalam jumlah yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh.”[20]
Kalau tubuh kita tidak mendapatkan zat-zat gizi yang cukup maka fungsi-fungsi dan segala bentuk kegiatan di dalam tubuh akan mengalami gangguan dan hambatan, sehingga akan menimbulkan berbagai penyakit, selanjutnya Soediaoetamo mengatakan bahwa :
a.     Zat gizi menghasilkan energy yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, zat gizi yang menghasilkan energy ini sebagian besar dihasilkan oleh makanan pokok.
b.     Zat gizi pembagun sel , terutama diduduki protein sehingga bahan pangan lauk pauk tergolong dalam bahan makanan sumber zat pembangun.
c.     Zat gizi pengatur kelompok ini termasuk vitamin dan mineral. Bahan makanan sumber vitamin adalah sayur-sayuran dan buah-buahan.[21]

Pemilihan pangan yang kita konsumsi sedapat-dapatnya harus beraneka ragam serta tidak terlepas dari kebutuhan yang dibutuhkan oleh tubuh. Menurut Soediaoetamo menjelaskan bahwa ”sekurang-kurangnya harus ada sepuluh jenis pangan yang berlainan tiap hari”[22] Di samping itu sumber protein hewani sangat diperlukan oleh anak-anak, ibu-ibu menyususui dan mereka yang sedang mengalami masa penyembuhan dari penyakit. Keperluan beberapa zat gizi yang sangat esensial dengan kecepatan pertumbuhan, tahap perkembangan, besarnya tubuh seseorang dan keadaan kesehatannya.
Menurut Entjang mengatakan “kecukupan makan seseorang sehari-hari dapat diperhitungkan secara sederhana dengan dasar berat badan, jenis kelamin dan umur”[23]. Kemudian juga menurut Soediaoetamo bahwa ”zat gizi yang dianjurkan untuk masyarakat Indonesia telah ditetapkan dalam suatu daftar anjuran kecukupan sehari”[24] Adapun kecukupan kalori dan protein menurut golongan atau berat badan dapat dilihat pada daftar lampiran I
Sejak adanya manusia pertama di dunia, pengadaan makanan merupakan suatu kebutuhan sehari-hari yang sangat penting bagi kehidupan setiap manusia. Kesejahteraan bagi suatu keluarga sebagian besar tergantung dari pada pendapatan masyarakat itu sendiri mulai dari pemilihan bahan makanan, ketrampilan dan seni menyusun menu sampai pada cara mengolah serta penyajiannya dan tidak terlepas dari pengawasan yang mengatur demi melangsungkan kehidupan sehari-hari, seperti bergerak , dan bekerja.
Manusia memerlukan zat-zat gizi yang berasal dari makanan yang dikonsumsinya. Makanan yang dikonsumsi akan menentukan kehidupan seseorang, kuat lemahnyan melawan penyakit dan tidak aktif melakukan pekerjaan.
Untuk melakukan aktifitas semua makhluk hidup membutuhkan energi. Sumber energi diperoleh dari zat makanan. Selain sebagai sumber energi zat makanan juga berfungsi  untuk mengganti sel-sel yang rusak, untuk pertumbuhan dan lain sebagainya.[25] Kita sebaiknya makan makanan sehat untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Makanan sehat adalah makanan yang mengandung gizi seimbang serta higenis. Makanan yang bergizi mengandung unsur-unsur karbohidrat, lemak, protein,vitamin , air dan unsur-unsur mineral.
Kebutuhan Gizi yang seimbang dapat ditentukan menurut perkembagan seseorang atau manusia, Jadi kebutuhan gizi seseorang mulai dari bayi, remaja hingga dewasa adalah berbeda.

b.            Fungsi Zat Makanan
Adapun fungsi dari zat makanan tersebut adalah seperti berikut ini :
1.                   Karbohidrat
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat adalah : padi, jagung, gandum, ubi jalar, talas, ketela pohon, kentang, sagu dan lain-lain. Fungsi karbohidrat adalah sebagian sumber energi dan mengatur proses metabolisme tubuh, menjaga keseimbangan asam dan basa, serta sebagai bahan pembentuk struktur sel, jaringan dan organ tubuh.

2.                   Lemak
Lemak atau lipid adalah zat organik hidrophobik sehingga sukar larut dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan benzen. Lemak ada dua macam sumber adalah lemak hewani dan nabati. Sumbernya seperti : kelapa, kemiri, zaitun, kacang tanah, dan buah alpokat juga keju, mentega, susu, ikan segar, minyak ikan dan telur. Fungsinya adalah :
a.       Pembawa zat-zat makanan yang essensial
b.       Sebagai sumber energi yang paling besar
c.        Pelindung alat-alat tubuh yang lunak dan dari suhu yang rendah
d.       Sebagai bahan penyusun membran sel
e.        Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak bertahan lama
3.                   Protein
Protein merupakan makromelekul. Protein terdiri dari satu atau lebih polimer. Setiap polimer tersusun atas monomer yang disebut asam amino. Asam amino itulah yang disebut dengan protein. Sumber protein adalah berasal dari hewani dan nabati. Sumber protein hewani seperti : daging, ikan, susu dan  telur, sedangkan sumber protein nabati seperti : padi-padian , kacang-kacangan dan sayuran. Fungsinya secara umum adalah sebagai zat pembangun dan pelindung tubuh.

4.                   Mineral
Merupakan  substansi anorganik dan pada umumnya ditemukan dalam bentuk ion. Mineral diperlukan dalam tubuh untuk berbagai fungsi, seperti menjaga keseimbangan asam basa dan pembentukan struktur tubuh. Adapun sumber mineral dan fungsinya adalah sebagai berikut :

a.             Kalsium
Fungsi sangat penting dalam pembentukan tulang dan gigi yang kuat. Masa pertumbuhan pada anak-anak dan remaja merupakan masa pembentukan tulang, sehingga sangat penting pada masa ini anak-anak dan remaja mendapatkan kalsium yang cukup sehingga dapat mencegah terjadinya pengeroposan tulang nantinya. Tulang yang keropos dapat menyebabkan terjadinya osteoporosis yang berakibat tulang menjadi mudah patah.
Sumber Susu dan produk olahan susu lainnya seperti: yogurt, keju dll. Dapat juga ditemukan di brokoli, sayuran berdaun hijau, serta makanan yang terbuat dari kedelai. Dapat juga ditemukan pada makanan yang sudah difortifikasi.

b.              Zat besi

Fungsi zat besi membantu sel darah merah mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Salah satu gejala akibat anemia karena kekurangan zat besi adalah lemah dan lelah, pusing serta nafas yang pendek.
Sumber  terbanyak terdapat di daging merah, ikan dan kerang, unggas, kacang kedelai, buncis, makanan dari kedelai, sayuran berdaun hijau dan kismis. Makanan yang biasa difortifikasi dengan zat besi antara lain tepung terigu, sereal dan produk gandum.

c.             Magnesium
Fungsi membantu sistem otot dan syaraf, menormalkan denyut jantung dan menjaga kekuatan tulang. Magnesium juga membantu tubuh membentuk energi dan  protein.
Sumber banyak terdapat pada gandum, kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran berdaun hijau, kentang, buncis, alpukat, pisang, brokoli, udang dan coklat.
d.             Fosfor
Fungsi membantu pembentukan tulang dan gigi, serta membantu tubuh membentuk energi. Sebagai bagian dari membran sel, maka setiap sel tubuh memerlukan fosfor untuk berfungsi secara normal.
Sumber biasanya banyak terdapat di semua jenis makanan, tetapi paling banyak terdapat dalam produk susu, daging dan  ikan.
e.             Kalium
Fungsi membantu fungsi otot dan syaraf, serta membantu tubuh menjaga keseimbangan air di dalam darah dan jaringan tubuh
Sumber kalium terdapat di brokoli, kentang dengan kulitnya, sayuran berdaun hijau, jeruk, pisang, buah-buahan kering, kacang polong.

f.              Zinc
Fungsi zinc berperan penting dalam pertumbuhan, pembentukan organ seksual, daya tahan tubuh  dan  proses penyembuhan luka.
Sumber banyak terdapat di daging merah, unggas, tiram dan makanan laut lainnya, kacang-kacangan, makanan dari kedelai, susu dan produk olahannya, gandum dan makanan yang sudah difortifikasi seperti sereal[26].

5.                   Vitamin
Adalah senyawa organik kompleks yang essensial untuk pertumbuhan dan fungsi biologis yang lain bagi makhluk hidup.[27] Vitamin (bahasa Inggrisvital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,  yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh[28]. Adapun  sumber vitamin dan fungsinya sebagai berikut :
1.             Vitamin A
Sumber vitamin A adalah: susu, ikan, sayuran berwarna hijau dan kuning, hati, buah-buahan warna merah dan kuning (cabe merah, wortel, pisang, pepaya, dan lain-lain)
Fungsi  vitamin A adalah: mencegah rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.

2.             Vitamin B1
Sumber yang mengandung vitamin B1 adalah: gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan sebagainya
Fungsi vitamin B1 adalah: mencegah kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, daya tahan tubuh berkurang.

3.             Vitamin B2
Sumber yang mengandung vitamin B2 adalah: sayur-sayuran segar, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan banyak lagi lainnya.
Fungsi vitamin B2 adalah: mencegah turunnya daya tahan tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.

4.             Vitamin B3
Sumber yang mengandung vitamin B3 adalah: buah-buahan, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal, kentang manis, daging unggas dan sebagainya
Fungsi vitamin B3 adalah: mencegah terganggunya sistem pencernaan, otot mudah keram dan kejang, insomnia, bedan lemas, mudah muntah, mual-mual, dan lain-lain
5.             Vitamin B5
Sumber yang mengandung vitamin B5 adalah: daging, susu, sayur-sayuran hijau, ginjal, hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.
Fungsi vitamin B5 adalah: mencegah otot mudah menjadi kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah dan bersisik, dan lain-lain.

6.             Vitamin B6 
Sumber yang mengandung vitamin B6 adalah: kacang-kacangan, jagung, beras, hati, ikan, beras tumbuk, ragi, daging, dan lain-lain.
Fungsi vitamin B6 adalah: mencegah pelegra atau kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.

7.             Vitamin B12 
Sumber yang mengandung vitamin B12 adalah: telur, hati, daging, dan lainnya.
Fungsi vitamin B12 adalah: mencegah kurang darah atau anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya

8.             Vitamin C
Sumber yang mengandung vitamin C adalah: jambu klutuk atau jambu batu, jeruk, tomat, nanas, sayur segar, dan lain sebagainya
Fungsi vitamin C adalah: mencegah infeksi pada luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain
9.             Vitamin D 
Sumber yang mengandung vitamin D adalah: minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
Fungsi vitamin D adalah: mencegah kerusakan gigi, kekejangan otok, pertumbuhan tulang tidak normal yang biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.

10.          Vitamin E
Sumber yang mengandung vitamin E adalah: ikan, ayam, kuning telur, kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, havermut, dsb
Fungsi vitamin E adalah: mencegah mandul baik pria maupun wanita, gangguan syaraf, otot, dll

11.          Vitamin K
Sumber yang mengandung vitamin K adalah: susu, kuning telur, sayuran segar, dll
Fungsi vitamin K adalah: mencegah darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya.[29]

E.                  Gangguan Kesehatan Akibat Kekurangan Zat Makanan.
a.             Kekurangan Energi Dan Protein ( KEP )
Ada dua bentuk KEP yaitu marasmus dan kwashiorkor. Baik marasmus maupun kwashiorkor keduanya disebabkan oleh kekurangan protein. Akan tetapi pada marasmus di samping kekurangan protein terjadi juga kekurangan energi. Sedangkan pada kwashiorkor yang kurang hanya protein, sementara kalori cukup. Marasmus terjadi pada anak usia yang sangat muda yaitu pada bulan pertama setelah lahir, sedangkan kwashiorkor umumnya ditemukan pada usia 6 bulan sampai 4 tahun.[30]

Ada empat ciri yang selalu ditemukan pada penderita kwashiorkor yaitu sebagai berikut :
·         Adanya oedema pada kaki, tumit dan bagian tubuh lain seperti bengkak karena ada cairan tertumpuk.
·         Gangguan pertumbuhan badan. Berat dan panjang badan anak tidak dapat mencapai berat dan panjang yang semestinya sesuai dengan umurnya.
·         Perubahan aspek kejiwaan, yaitu anak kelihatan memelas, cengeng, lemah dan tidak ada selera makan.
·         Otot tubuh terlihat lemah dan tidak berkembang dengan baik walaupun masih tampak adanya lapisan lemak di bawah kulit.
Istilah marasmus berasal dari bahasa Yunani yang sejak lama digunakan sebagai istilah dalam ilmu kedokteran untuk menggambarkan seorang anak yang berat badannya sangat kurang dari berat badan seharusnya[31]. Ciri utama penderita marasmus adalah sebagai berikut :
·         Anak tampak sangat kurus dan kemunduran pertumbuhan otot tampak sangat jelas sekali apabila anak dipegang pada ketiaknya dan diangkat. Berat badan anak kurang dari 60% dari berat badan seharusnya menurut umur.
·         Wajah anak tampak seperti muka orang tua. Jadi berlawanan dengan tanda yang tampak pada kwashiorkor. Pada penderita marasmus, muka anak tampak keriput dan cekung sebagaimana layaknya wajah seorang yang telah berusia lanjut. Oleh karena tubuh anak sangat kurus, maka kepala anak seolah-olah terlalu besar jika dibandingkan dengan badannya.
·         Pada penderita marasmus biasanya ditemukan juga tanda-tanda defisiensi gizi yang lain seperti kekurangan vitamin C, vitamin A, dan zat besi serta sering juga anak menderita diare.[32]

b.             Kekurangan Mineral
                Ada beberapa pengaruh pada  kesehatan akibat kekurangan mineral pada tubuh manusia seperti yang penulis uraikan berikut:
A.            Kalsium
1.             Manfaat Kalsium (Ca) :
·         Untuk pembentukan tulang dan gigi, kontraksi otot
·         Mengatur pembekuan darah dan katalisator reaksi-reaksi biologis dalam tubuh.


2.             Akibat kekurangan Kalsium :
·         Gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh, disebut juga ricketsia atau rachitis
·         Tetani atau kejang otot, misalnya pada kaki
·         Lambatnya pembekuan darah bila terjadi luka.
3.             Sumber Kalsium;
·            Terdapat pada : susu, keju, ikan, udang, tempe, dan kacang-kacangan.

B.            Phospor (P)
1.             Manfaat Phospor (P) :
·         Klasifikasi tulang dan gigi, absorpsi dan mengangkut zat gizi;
·         Mengatur keseimbangan asam basa serta proses lain di dalam tubuh.
2.             Akibat kekurangan Phospor (P) ;
·         Menyebabkan kerusakan pada tulang, dengan gejala rasa lelah dan kurang nafsu makan.
3.              Sumber Phospor ;
·         Terdapat pada daging, ayam, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan.
C.            Magnesium (Mg)
1.             Manfaat Magnesium;
·         Sebagai bagian lebih dari 300 enzim yang berperan dalam metabolisme zat gizi di dalam tubuh;
·         Membantu pada transmisi saraf, pembekuan darah, relaksasi otot dan mencegah kerusakan gigi.

2.             Akibat kekurangan Magnesium;
·       Terjadi  komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi.
3.             Sumber Magnesium;
·                Terdapat pada sayuran hijau, daging, kacang-kacangan, dan susu.

D.            Belerang (S)
1.             Manfaat Sulfur (S);
·           Sebagai bagian zat-zat gizi penting seperti vitamin, asam amino, enzim dan koenzim untuk berbagai proses dalam tubuh.
2.             Akibat kekurangan Sulfur (S);
·           Mengganggu pertumbuhan.
3.             Sumber Sulfur ;
·           Makanan sumber protein.

E.            Sodium atau Natrium (Na)
1.             Manfaat Sodium atau Natrium (Na)
·           Menjaga keseimbangan cairan, asam basa, transmisi saraf, kontraksi otot, dll
2.             Akibat kekurangan Sodium;
·           Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan. Dapat terjadi pada kondisi diare, muntah, keringat yang berlebihan
·           Kelebihan : dapat menyebabkan terjadinya edema dan hipertensi.
3.              Sumber Na;
·         Garam dapur, MSG kecap, makanan yang diawetkan dengan garam dapur.
F.             Kalium (K)
1.             Manfaat Kalium (K);
·         Kalium bersama Na adalah memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit, asam basa, transmisi saraf, dan relaksasi otot.
2.             Akibat kekurangan Kalium;
·         Kekurangan terjadi jika diare kronis, muntah pada penggunaan obat pencahar, deuretik.
3.             Sumber Kalium (K);
·         Terdapat pada makanan mentah atau segar, terutama sayur-sayuran, buah, dan kacang-kacangan.

G.            Klor (Cl)
1.             Manfaat Klor (Cl);
·         Memelihara keseimbangan asam basa dalam tubuh;
·         Berperan sebagai komponen asam klorida dalam lambung;
·         Memudahkan transfer karbondioksida dari darah ke paru-paru.
2.             Akibat kekurangan Klor;
·         Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti gangguan pencernaan, kelelahan serta hilangnya rambut dan gigi.
3.             Sumber Klor;
·         Diperoleh dari garam dapur, daging, susu dan telur.

H.            Besi (Fe)
1.             Manfaat Besi;
·         Komponen dalam hemoglobin yang penting untuk pengikatan oksigen dalam sel darah merah.
2.             Akibat kekurangan Besi;
·         Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti anemia;
·         Menurunnya berat badan;
·         Pucat-pucat pada kulit.
3.             Sumber Besi;
·         Terdapat pada daging, telur, keju, roti dan sayuran hijau.

I.             Yodium
1.             Manfaat Yodium;
·         Mengatur keseimbangan proses metabolisme yang dirangsang oleh sekresi kelenjar tiroid.
2.             Akibat Kekurangan Yodium;
·         Pada janin dapat menyebabkan gangguan pendengaran;
·         Sedangkan kekurangan sesudah lahir dapat menyebabkan penyakit gondok.
3.             Sumber Yodium;
·         Bahan makanan hasil laut seperti ikan, tiram, dan kerang.

J.             Tembaga (Cu)
1.             Manfaat Tembaga (Cu);
·         Memelihara fungsi sistem saraf dan kimia darah yang normal;
·         Pembentukan hemoglobin dalam sel darah merah;
·         Serta sebagai komponen enzim dan protein.
2.             Akibat kekurangan Tembaga (Cu);
·         Menyebabkan kelainan dan penyakit seperti anemia.;
·         Gangguan pada saraf dan tulang;
·         Serta timbulnya luka-luka pada kulit.
3.             Sumber Tembaga;
·         Terdapat pada kacang-kacangan, hati dan kerang.

K.            Flour
1.             Manfaat Flour;
·         Untuk menguatkan gigi.
2.             Akibat kekurangan Flour;
·         Dapat menyebabkan kerusakan gigi yang berlebihan.
3.             Sumber Flour;
·         Kuning telur dan susu[33]

c.             Kekurangan Vitamin
1.             Vitamin A
Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembangunan jaringan yang normal (normal development of tissues); memelihara kesehatan kulit dari dalam dan melindungi kulit luar terhadap infeksi. Juga melindungi dari berbagai bentuk kanker. Vitamin A juga perlu untuk penglihatan;
Gejala Defisiensi (Kekurangan) : Sariawan, rabun malam,jerawat, sering terkena pilek dan infeksi, kulit kering dan pecah-pecah, ketombe, kista, diare;
Sumber : melon, mangga, tomat,  pepaya, dan jeruk kepruk (tangerines);

2.             Vitamin B1 / Thiamin 
Esensial untuk berbagai fungsi tubuh, produksi energi dan membantu memelihara kesehatan syaraf dan otot. Membantu tubuh membuat dan memakai protein. 
Gejala Defisiensi : otot lembek, sakit mata, iritabilitas,konsentrasi buruk, lutut lemah, ingatan buruk, sakit perut, susah buang air besar, jari-jari kesemutan, dan detak jantung cepat.
Sumber : tomat

3.             Vitamin B2 / Riboflavin
Vitamin B2 terlibat dalam banyak proses tubuh, khususnya memproduksi energi yang tersedia dari makanan; pertumbuhan pada anak-anak; dan memperbaiki dan memelihara jaringan tubuh; membantu menata kembali keasaman tubuh
Gejala Defisiensi : mata pedih atau serasa terbakar, sensitivitas (peka) terhadap sinar terang, lidah sakit, katarak, rambut berminyak atau kusam, eksema (eczema) atau radang kulit (dermatitis), kuku pecah-pecah (split nails), bibir pecah-pecah (cracked lips)
Sumber : tomat
3.             Niacin (Niasin)  bagian dari B kompleks 
Niasin mengkompromikan asam nikotin (nicotinic acid) dan nikotinamida (nicotinamide), yang keduanya dibutuhkan untuk produksi energi dalam sel-sel;
Nikotinamida (Nicotinamide) terlibat dalam proses enzim, termasuk metabolisme asam lemak (fatty acid), pernafasan jaringan (tissue respiration) dan pembuangan racun; Esensial untuk fungsi otak; membantu menyeimbangkan kandungan gula darah dan menurunkan tingkat kolesterol.
Gejala Defisiensi : produksi energi kurang, fungsi otak lemah, dan kulit buruk. Juga nampak dari dari gejala radang dan sakit pencernaan
Sumber : tomat, kacang tanah dan alpukat;

4.             Pantothenic acid (Asam Pantotenik)  bagian dari B kompleks
Memainkan sebuah peran sentral dalam membuat energi dari lemak dan karbohidrat yang tersedia untuk produksi substansi esensial dalam tubuh, termasuk produksi hormon steroid dan asam lemak. Memelihara kesehatan kulit dan rambut.
Gejala Defisiensi : kejang otot atau kram otot, apati (apathy), konsentrasi buruk, telapak kaki melepuh (burning feet) atau tumit lembek (tender heels), mual-mual (nausea) atau muntah-muntah (vomiting), kurang
energi, kelelahan setelah berolahraga ringan, kegelisahan (anxiety) atau ketegangan (tension), gigi gemertak (teeth grinding).
Sumber : tomat, strawberry, alpukat

5.             Vitamin B6 / pyridoxine (piridoksin) 
Dibutuhkan tubuh untuk membuat protein. Membantu keseimbangan hormon seks. Anti-depresi dan diuretic . Membantu mengendalikan reaksi alergi.
Gejala Defisiensi : mimpi hal yang sama berulangkali dengan frekuensi yang tak menentu (infrequent dream recall), retensi terhadap air
(water retention), tangan kesemutan (tingling hands), depresi atau ketegangan (nervousness), iritabilitas, kejang otot atau kram otot, kurang energi, kulit pecah-pecah.
Sumber : pisang, biji-bijian, kacang-kacangan dan alpukat

6.             Biotin 
Dibutuhkan untuk memproduksi energi dari makanan tersedia, misalnya untuk sintesis lemak, dan untuk ekskresi (pengeluaran) produk limbah protein.
Gejala Defisiensi : kulit kering, kondisi rambut jelek, uban dini (prematurely greying hair), otot lembek atau sakit, nafsu makan kurang atau mual-mual (nausea), eksema (eczema) atau radang kulit (dermatitis)
Sumber : Kacang-kacangan, oat (sejenis gandum), almon, tomat, anggur, semangka dan cherry

7.             Foliate / folic acid (asam folik) 
Dibutuhkan untuk produksi berbagai substansi esensial dalam tubuh. Berperan penting bersama-sama vitamin B12 dalam pembelahan sel yang cepat, membuat materi genetik (DNA) untuk setiap sel. Dibutuhkan untuk memelihara fungsi sistem imunitas. Esensial untuk fungsi otak dan syaraf.
Gejala Defisiensi : anemia (anaemia), eksema (eczema), bibir pecah-pecah, uban dini (prematurely greying hair), kegelisahan (anxiety) atau ketegangan (tension), ingatan buruk, kurang energi, kurang nafsu makan (poor appetite), sakit perut, depresi
Sumber : kacang tanah, biji wijen, hazelnut (sejenis kemiri), kacang mete (cashew nut), walnut (sejenis kenari), dan alpukat.

8.             Vitamin B12 /cyanoncobalamin (sianokobalamin) 
Dibutuhkan untuk produksi (manufaktur) materi genetik (DNA danRNA). Terlibat dalam pembentukan (formasi) sel darah merah. Esensial untuk syaraf. Menangani asap tembakau dan racun lainnya.
Gejala Defisiensi : kondisi rambut yang buruk, eksema (eczema)atau radang kulit (dermatitis), mulut terlalu sensitif terhadap iritasi akibat panas atau dingin, kegelisahan (anxiety) atau ketegangan (tension), kurang
energi, susah buang air besar, otot lembek atau sakit (tender or sore muscles), kulit pucat.
Sumber : Buah-buahan tertentu diindikasikan mengandung vitamin ini tapi hal ini belum dikonfirmasikan (secara ilmiah)

9.             Vitamin C / ascorbic acid (asam askorbat)
Memperkuat sistem imunitas dalam memerangi infeksi. Menjaga tulang, kulit, dan sendi kokoh kuat. Ada sebuah hubungan kuat antara masukan vitamin C yang lebih tinggi dengan resiko yang lebih rendah atas serangan jantung, stroke, katarak dan beberapa jenis kanker. Vitamin ini mudah teroksidasi dan rusak karena panas.
Gejala Defisiensi : sering pilek, kurang tenaga, sering infeksi, gusi berdarah, mudah terluka, mimisan, luka lambat sembuh, bintil-bintil merah di kulit (red pimples on the skin).
Sumber : strawberry, jeruk lemon, buah kiwi, melon, jeruk, anggur, jeruk limau, tomat.

10.          Vitamin D / calciferols (kalsiferol) 
Dibutuhkan untuk penyerapan kalsium dari makanan, dan untuk penggunaan kalsium dan fosfor. Mempengaruhi pertumbuhan dan kekuatan tulang dan gigi, serta bersama-sama kalsium terkait dengan kesehatan syaraf dan otot.
Gejala Defisiensi : sendi sakit atau kaku, punggung pegal (backache), gigi busuk (tooth decay), kram otot (muscle cramps), rambut rontok (hair loss).
Sumber : ekspos (berjemur) matahari. Catatan : vitamin A, C dan E melindungi vitamin D.

11.          Vitamin E / d-alpha tocopherol (d-alfa tokoferol) 
Vitamin E dibutuhkan sebagai antioksidan, yang melindungi tubuh dari efek samping oksidasi yang berbahaya. Makin banyak lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fats) yang anda makan, semakin banyak vitamin E yang dibutuhkan untuk melindungi lemak tersebut dari oksidasi. Meningkatkan penyembuhan luka dan fertilititas (kesuburan). Baik untuk kulit.
Gejala Defisiensi : kurang gairah seks, kecapaian setelah berolahraga ringan, mudah terluka, luka yang lambat sembuh, varises(varicose veins), kehilangan kelenturan sendi, infertilitas (kemandulan).
Sumber : biji bunga matahari, kacang tanah , kacang almonds,hazelnut, biji pinus, biji wijen, oat dan alpukat

12.          Vitamin K / phylloquinone (pilokuinon) 
Esensial untuk pembentukan protein, mengendalikan pengumpalan darah, dan fungsi lainnya. Vitamin K dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang;
Gejala Defisiensi : mudah terkena pendarahan (Haemorrhage) ;
Sumber : tomat[34]








[1] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam ,( Jakarta : PT. Kalam Mulya. 2006 )   Hal: 13

[2] Ahmad Saebeni, Ilmu Pendidikan Islam ,( Bandung, Pustaka Setia. 2009 )   Hal: 39
[3] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam…,Hal. 136

[4] Hamdani Hasan, Filsafat Pendidikan Islam ,( Jakarta : CV.Pustaka Setia. 1998 )   Hal: 16
[5] Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional , bab IV pasal 12.
[6] Ibid, bab IV pasal, 17 , 18 dan 19.
[7] Soemanto, Psikologi Pendidikan ,( Jakarta : PT.Bina Aksara. 1983 )   Hal: 42

[8] Anonymous, Gizi Indonesia ,( Jakarta : Persagi. 1988 )   Hal: 28
[9] Sediaoetomo, Ilmu Gizi ,( Jakarta PT. Dian rakyat. 1987 )   Hal: 12
[10] Suharjo, Pangan Gizi dan Pertanian ,( Jakarta UI Press. 1986 )   Hal: 203
[11] Ibid. hal.200
[12] Corputty, Ilmu Gizi ,( Jakarta; Balai Pustaka; 1983)   Hal: 11
[13] Soediaoetomo, Ilmu Gizi..   Hal: 45
[14] Suharjo, Pangan Gizi dan …hal.201
[15] Soediaoetomo, Ilmu Gizi..   Hal: 63
[16] Suharjo, Pangan Gizi dan …hal.42
[17] Ibid …hal.242
[18] Widya Karya Nasional“ Daftar Gizi Seimbang Yang Dianjurkan, ( online),(2011) (www.widyakarya.com, diakses 03 Maret 2011.)
[19] Pratiwi , Biologi ,( Jakarta; Erlangga; 2006)   Hal: 114
[20] Suharjo, Pangan Gizi dan …hal.100
[21] Soediaoetomo, Ilmu Gizi..   Hal: 48
               [22] ibid..   Hal: 6
[23] Entjang.I. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Bandung : Citra Aditya Bakti,1985 ) hal. 37
[24] ibid..   Hal: 68
[25] Sudarno , Biologi 2 untuk SMU,( Jakarta; Pabelan; 1996)   Hal: 8-9
[26] Media Penunjang, vitamin mineral yang dibutuhkan untuk masa pertumbuhan, (online)(2011)http://mediapenunjangmedis.dikirismanto.com (diakses 4 maret 2011)
[27] Diyah Ayu linar  , Biologi 2 SMA dan MA kelas XI,( Jakarta; Esis; 1996)   Hal: 153-166
[28] Wikipedia,Vitamin. ( online),(2011) (http//www.wikipedia.org/wiki/Vitamin. diakses 04Maret 2011.)
[29] ZoelGebe, Pengertian dan funsi Vitamin, ( online)(2011),http://zoelgebe.blogspot.com.( diakses 4 Maret 2011)
[30] Smallcrab,ganggunan Kesehatan Akibat Kekuarangan Gizi. ( online),(2011) http://www.smallcrab.com.diakses 03 Maret 2011.)

[31] Ibid
[32] Ibid
[33] Meiliani,Mineral-mineral Dalam Tubuh Kita, ( online),(2011) http://www.//meilanikasim.wordpress.com. diakses 03 Maret 2011.)


[34] Warto Adi Nugroho,Jenis Vitamin dan Khasiatnya, ( online),(2011) http://keluargamustafa.wordpress.com. diakses 03 Maret 2011.)